Semua Kelas Balap MotoGP Resmi Pakai Bahan Bakar 100% Non-Fosil Mulai 2027

Semua Kelas Balap MotoGP Resmi Pakai Bahan Bakar 100% Non-Fosil Mulai 2027
MotoGP Austin 2025 di Circuit of The Americas, Texas, Amerika Serikat (c) Pramac Racing

Bola.net - Grand Prix Commission (GPC) resmi kembali menegaskan pemakaian bahan bakar 100% non-fosil di MotoGP mulai 2027. Hal ini pun diumumkan lewat situs resmi kejuaraan pada Rabu (30/7/2025), setelah gagasan pemakaian bahan bakar ini diumumkan pertama kali pada 2021 lalu.

Pergantian bahan bakar ini dilakukan secara bertahap. Sejak 2024, semua pabrikan kelas MotoGP sudah wajib memakai bahan bakar 40% non-fosil, yang berasal dari sumber daya keberlanjutan, baik berupa bahan bakar sintetis yang terbuat dari energi berkelanjutan maupun berupa biomassa non-pangan.

Juga sejak 2024, kelas Moto2 dan Moto3 mendapatkan bahan bakar dari suplier tunggal, tetapi 40% dari bahan bakar yang dipakai juga merupakan sumber daya berkelanjutan. Pada 2027 nanti, barulah seluruh kelas balap Grand Prix wajib memakai bahan bakar 100% non-fosil.

1 dari 2 halaman

Demi Kurangi Jejak Karbon

Demi Kurangi Jejak Karbon

MotoGP Jerman 2025 di Sirkuit Sachsenring (c) Pramac Racing

Langkah ini sudah disepakati Federasi Balap Motor Internasional (FIM), Asosiasi Tim Balap MotoGP (IRTA), Asosiasi Pabrikan MotoGP (MSMA), dan Dorna Sports selaku pemegang hak komersial MotoGP. Keempat pihak ini berkomitmen menciptakan olahraga yang berkelanjutan demi mengurangi jejak karbon.

Dalam rilis resminya, GPC menyatakan bahwa semua pihak telah sepakat bahwa sifat non-fosil secara menyeluruh dari bahan bakar ini akan dinilai melalui proses uji C14.

Uji C14 mengukur fraksi karbon-14 (C14), yaitu isotop karbon berumur pendek yang telah hilang dalam zat fosil akibat peluruhan selama waktu yang sangat lama, dibandingkan terhadap total karbon, lalu dibandingkan dengan kadar standar C14 yang ada di atmosfer.

2 dari 2 halaman

Tinggalkan Bahan Bakar dari Penyulingan Minyak Mentah

Untuk bahan bakar MotoGP tahun 2027, kadar C14 ini harus sama dengan kadar di atmosfer (dikurangi toleransi tertentu). Artinya, kandungan C14 dalam sampel bahan bakar harus serupa dengan atmosfer, sehingga meniadakan kemungkinan bahan bakar tersebut berasal dari sumber fosil.

Dengan demikian, bahan bakar ini tidak lagi diperoleh melalui proses penyulingan minyak mentah, dan secara prinsip dapat berasal dari:

  • biofuel, yaitu bahan bakar yang dihasilkan dari sumber biologis
  • e-fuel, yaitu bahan bakar yang diperoleh melalui penangkapan langsung CO2 dari atmosfer.

Pembakaran bahan bakar non-fosil melepaskan jumlah karbon yang sama dengan yang sebelumnya telah diserap dari atmosfer. Transisi ini menandai perubahan signifikan dari bahan bakar saat ini yang sebagian besar masih berasal dari penyulingan minyak mentah.

Sumber: MotoGP