
Bola.net - Johann Zarco dianggap nekat oleh banyak pihak karena meninggalkan Ducati dan Prima Pramac Racing demi membela LCR Honda Castrol di MotoGP 2024. Namun, ia mengaku sama sekali tak takut, justru yakin bahwa ini adalah saat yang tepat untuk menjajal motor RC213V.
Bersama Pramac, Zarco terbukti mampu tampil garang dan meramaikan persaingan papan atas meski belum pernah menang. Ia punya opsi bertahan di Ducati, tapi pabrikan Italia itu tak bisa menjamin Zarco bisa tetap membela Pramac. Atas alasan inilah ia memilih hengkang dari skuad mereka.
Bersama LCR, Zarco pun mendapatkan kontrak dua musim yang terikat langsung dengan Honda Racing Corporation (HRC). Menurutnya, tawaran ini lebih menjanjikan untuk masa depannya, dan ia penasaran ingin bekerja dengan Marc Marquez dalam memperbaiki performa RC213V.
Penasaran Rasanya Naik Honda
Zarco sendiri bukan orang asing bagi Honda. Usai hengkang dari Red Bull KTM Factory Racing pada pertengahan 2019, ia sempat diminta membela LCR Honda Idemitsu dalam tiga seri terakhir karena kala itu Takaaki Nakagami harus absen akibat sedang cedera bahu yang cukup parah.
"Saya penasaran naik Honda. Saya yakin dapat kans memperbaiki motornya dan bakal bangga jika sukses. Saya senang bisa mengamankan masa depan dan menghadapi tantangan bersama Lucio (Cecchinello). Kami bertemu beberapa tahun lalu dan saya nyaman bersamanya dan Honda," ujarnya via GPOne, Selasa (22/8/2023).
Kepindahan Zarco ke Honda ini mirip situasi pada 2019, ketika ia meninggalkan Yamaha demi KTM. Mengantongi kontrak dua musim, Zarco justru kesulitan di atas RC16. Ia bahkan sampai meminta para bos KTM untuk memutus kontraknya lebih awal. Namun, Zarco yakin situasinya bakal berbeda di Honda.
Merasa Lebih Siap Ketimbang Dulu
"Saya tidak takut, dan saya justru merasa lebih siap ketimbang dulu. Saya memang mengalami beberapa momen buruk bersama KTM, dan saya meninggalkan Ducati demi Honda, tapi saya kini lebih dewasa dan merasa bisa mengendalikan situasi," tutur rider berusia 33 tahun ini.
Zarco mengakui, saat membela KTM, ia tak bisa mengendalikan rasa gugupnya. Apalagi saat itu ia dipaksa mengubah gaya balap yang sudah terbiasa dengan Yamaha. Bersama Ducati selama empat musim terakhir, ia pun menemukan gaya balap yang berbeda tetapi lebih cocok untuknya.
"Gaya balap saya berubah banyak selama membela Ducati, tidak natural seperti saat saya masih di Yamaha. Saya sudah setengah jalan menuju ke sana, tapi begini saja takkan membantu meraih hasil baik. Saya tahu apa yang terjadi dan saya masih sangat kompetitif. Ini saat yang tepat untuk mencoba," tutupnya.
Sumber: GPOne
Baca juga:
- Makan Malam Bareng Red Bull dan KTM, Marc Marquez: Setiap Rider Butuh yang Terbaik
- Daftar Pembalap MotoGP 2024: Pergi dari Pramac, Johann Zarco Gabung LCR Honda
- Pernah Kerja Bareng di MotoGP, LCR Honda Senang Johann Zarco Kembali
- 2 Kursi Kosong Ducati: Satu untuk Franco Morbidelli, Satu Lagi untuk Marc Marquez?
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:25
Mees Hilgers Hubungi Erick Thohir, Minta Maaf Gara-gara Absen Bela Timnas Indonesia
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:14
Hasil Ukraina vs Prancis: Mbappe Pastikan Les Blues Petik Tiga Poin
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
Rapor Pemain Timnas Indonesia Usai Libas Chinese Taipei 6-0: Menyala Timnasku!
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 07:08
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:25
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:14
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...