Bisa Bikin Gennaro Gattuso Naik Pitam, Negara Amerika Selatan Ini Bisa Lolos ke Piala Dunia 2026 Walau 10 Kali Kalah di Kualifikasi

Bisa Bikin Gennaro Gattuso Naik Pitam, Negara Amerika Selatan Ini Bisa Lolos ke Piala Dunia 2026 Walau 10 Kali Kalah di Kualifikasi
Pelatih Italia, Gennaro Gattuso (kanan), berbicara kepada Alessandro Tonali dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Italia dan Estonia di Bergamo, 5 September 2025 (c) Fabio Ferrari/LaPresse via AP

Bola.net - Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi pembahasan hangat di Eropa setelah Timnas Italia hanya finis sebagai runner-up Grup I. Tim asuhan Gennaro Gattuso gagal mengamankan tiket otomatis setelah tertinggal enam poin dari Timnas Norwegia. Kondisi ini menempatkan Italia dalam situasi tidak ideal, terutama karena statistik mereka sejatinya cukup kompetitif.

Italia sempat menjaga asa lewat kemenangan 2-0 atas Moldova. Akan tetapi, harapan itu runtuh ketika mereka dipaksa menyerah 1-4 dari Norwegia di San Siro. Hasil tersebut membuat Italia harus bersiap melalui babak play-off, sedangkan Norwegia melenggang mulus menuju turnamen utama.

Situasi ini memunculkan perdebatan mengenai format terbaru Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang kini memberikan jatah lebih banyak bagi negara dari luar Eropa. Gattuso menilai bahwa sistem saat ini tidak seimbang dan berpotensi merugikan tim-tim Eropa yang level kompetisinya jauh lebih ketat.

Dalam pernyataannya seusai laga kontra Moldova, Gattuso menegaskan bahwa skema kualifikasi saat ini tidak adil bagi negara-negara dengan kompetisi ketat di setiap pertandingan. Menurutnya, keberhasilan tidak lagi sekadar dihitung melalui konsistensi performa.

1 dari 3 halaman

Format Baru Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Dipermasalahkan Gattuso

Format Baru Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Dipermasalahkan Gattuso

Reaksi kecewa bek Italia, Federico Dimarco usai penyerang Norwegia, Jorgen Strand Larsen membobol gawang Azzurri di Kualifikasi Piala Dunia 2026, 17 November 2025. (c) AP Photo/Luca Bruno

Gattuso membandingkan sistem saat ini dengan era sebelumnya yang lebih ketat, tetapi dinilai adil. “Pada 1994 hanya ada dua tim Afrika yang tampil di Piala Dunia, sekarang jumlahnya semakin banyak dan terus berkembang,” ujarnya. Ia juga menambahkan, “Pada masa saya, hanya juara grup dan runner-up terbaik yang lolos langsung. Kami meraih 18 poin, memenangkan enam pertandingan, tetapi masih harus memainkan dua laga tambahan. Itu terasa tidak benar.”

Pernyataan tersebut sejalan dengan meningkatnya jatah peserta dari berbagai konfederasi. UEFA kini memiliki 16 tempat, CAF memperoleh sembilan, AFC delapan, sedangkan CONMEBOL dan CONCACAF masing-masing enam. Sementara itu, OFC untuk pertama kalinya mendapatkan jatah langsung yang diamankan Selandia Baru.

2 dari 3 halaman

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Paraguay Lolos, Italia Tertahan

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Paraguay Lolos, Italia Tertahan

Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL: Selebrasi pemain-pemain Paraguay di laga menjamu Chile pada matchday 13 (c) AP Photo/Nolberto Duarte

Di Amerika Selatan, format kompetisi menggunakan sistem liga penuh dengan total 18 laga. Argentina, Ekuador, Kolombia, Uruguay, Brasil, dan Paraguay sukses merebut enam tiket langsung. Menariknya, Paraguay hanya meraih tujuh kemenangan dari 18 laga, tetapi tetap melaju, sesuatu yang memicu perbandingan dengan Italia.

Sementara itu, Italia yang memenangkan enam dari tujuh laga awal justru masih harus memperebutkan tiket melalui play-off. Ketidakseimbangan ini memunculkan pertanyaan: apakah format baru lebih inklusif, atau justru mereduksi nilai kompetitif?

3 dari 3 halaman

Bolivia, Kisah Gila di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Amerika Selatan

Bolivia, Kisah Gila di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Amerika Selatan

Lucas Paqueta dari Timnas Brasil (kanan) dan Robson Tome De Araujo dari Timnas Bolivia berebut bola dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 di El Alto, 9 September 2025 (c) AP Photo/Juan Karita

Lebih mengejutkan lagi, Timnas Bolivia masih berpeluang tampil di Piala Dunia meski menelan 10 kekalahan. Enam kemenangan mereka cukup untuk lolos ke babak play-off antarkonfederasi. Bolivia akan bersaing bersama Kongo, Kaledonia Baru, satu wakil AFC, dan dua tim dari CONCACAF untuk memperebutkan dua tiket terakhir.

FIFA dikabarkan akan memilih Meksiko sebagai tuan rumah play-off dengan pertandingan yang dipusatkan di Monterrey dan Guadalajara. Formatnya menggunakan dua bagan berisi tiga tim, di mana pemenang tiap bagan berhak lolos.

Dengan drama yang belum selesai, perjalanan menuju Piala Dunia 2026 tidak hanya menyisakan pertanyaan soal prestasi, melainkan juga keadilan dalam sistem kompetisi. Dunia sepak bola tampaknya sepakat bahwa babak kualifikasi edisi ini layak masuk dalam kategori salah satu yang paling unik sepanjang sejarah.