Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!

Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Robert Lewandowski merayakan gol Barcelona dalam laga leg pertama perempat final Liga Champions melawan Borussia Dortmund, Kamis (10/4/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Joan Monfort

Bola.net - Robert Lewandowski tetap menjadi sosok sentral dalam lini serang Barcelona meskipun usianya kini telah menginjak 37 tahun. Pria Polandia ini terus menunjukkan kelas dunia dan insting mencetak gol yang luar biasa — sebuah kualitas yang sulit digantikan oleh pemain muda. Namun, di bawah pelatih Hansi Flick, Lewandowski tak selalu mendapat tempat sebagai starter, sebuah keputusan yang patut dipertanyakan mengingat dampak besar sang striker.

Sepanjang kariernya, Lewandowski membuktikan bahwa ketahanan dan konsistensinya bukan sekadar mitos. Dari mencetak 15 gol untuk Znicz Pruszkow, kemudian menjadi mesin gol di Lech Poznan, Borussia Dortmund, dan Bayern Munchen, hingga kini melanjutkan kebrutalannya di Barcelona. Rekam jejaknya sudah berbicara banyak: ia pernah mencetak 42 gol dalam satu musim dan memecahkan beragam rekor usia maupun kompetisi.

Dengan Barcelona berada di posisi yang menuntut kemenangan—baik di La Liga maupun Liga Champions—Flick seharusnya melihat Lewandowski bukan sekadar pemain transisi, tetapi sebagai ujung tombak utama yang bisa membawa klub meraih target besar. Memainkan Lewandowski dari bangku cadangan secara reguler seperti saat ini bisa menjadi pemborosan sumber daya yang justru melemahkan peluang tim di momen-momen krusial.

1 dari 4 halaman

Robert Lewandowski yang Konsisten Mencetak Gol

Robert Lewandowski yang Konsisten Mencetak Gol

Bomber Barcelona Robert Lewandowski menjebol gawang Celta Vigo, Senin (10/11/2025). (c) AP Photo/Lalo R. Villar

Robert Lewandowski bukanlah striker biasa. Ia telah membawa klub demi klub ke puncak prestasi dengan mencetak gol secara konsisten. Saat di Borussia Dortmund, ia mencetak 103 gol dalam 42 penampilan sebelum pindah ke Bayern Munchen di mana ia mencatat 344 gol dan 73 assist dalam 375 pertandingan. Di Bayern, ia juga meraih delapan gelar Bundesliga dan satu trofi Liga Champions.

Setelah bergabung dengan Barcelona dengan transfer sekitar €45 juta (sekitar Rp 850 miliar, jika dijumlahkan potensi add-on bisa mencapai €50 juta, atau sekitar Rp 950 miliar), ekspektasi tinggi langsung muncul. Ia pun membuktikan dengan 33 gol dan 8 assist di musim pertamanya, membantu Barca meraih gelar liga pertama dalam empat tahun. Di musim berikutnya, meski turun menjadi 26 gol dan 9 assist, ia kembali meledak pada musim 2024/25: 42 gol dan 3 assist dalam 52 penampilan serta memecahkan sejumlah rekor individu.

Pertandingan Selanjutnya
La Liga La Liga | 22 November 2025
Barcelona Barcelona
22:15 WIB
Athletic Club Athletic Club
2 dari 4 halaman

Alasan Flick Harus Mengembalikan Robert Lewandowski ke Lini Depan

Alasan Flick Harus Mengembalikan Robert Lewandowski ke Lini Depan

Striker Robert Lewandowski (kiri) dan pelatih Hansi Flick di latihan pramusim Barcelona (c) Instagram/fcbarcelona

Ada beberapa alasan kuat mengapa Hansi Flick sebaiknya mengembalikan Lewandowski sebagai starter:

  • Insting gol dan pengalaman: Lewandowski masih menjadi mesin gol handal. Meski sering dimainkan dari bangku cadangan, ia tetap memimpin pemain Barcelona dalam jumlah gol liga dengan tujuh gol sejauh ini. Kehadirannya sebagai starter akan lebih sering menciptakan peluang agresif dan efisien di kotak penalti.
  • Kepemimpinan dan profesionalisme: Pengalaman Lewandowski melewati berbagai level kompetisi — domestik maupun internasional — menjadikannya panutan di ruang ganti. Ia tahu cara memenangkan pertandingan besar dan menghadapi tekanan. Flick bisa memanfaatkan sisi kepemimpinan Lewandowski untuk mengarahkan penyerang muda atau pemain yang kurang berpengalaman.
  • Strategi jangka pendek dan target besar: Barcelona berada dalam situasi di mana kemenangan mutlak dibutuhkan. Mereka duduk di urutan kedua La Liga dan performa Liga Champions belum stabil. Jika gagal mempertahankan gelar atau mencapai final Eropa, pertanyaan besar akan muncul tentang masa depan Flick. Memasang Lewandowski sejak awal memberi tim peluang maksimal untuk memanfaatkan momen penting—terutama di periode yang padat dan pertandingan besar melawan klub seperti Chelsea atau Atletico Madrid.
3 dari 4 halaman

Tantangan dan Risiko Menempatkan Robert Lewandowski Sebagai Starter

Tantangan dan Risiko Menempatkan Robert Lewandowski Sebagai Starter

Penyerang Barcelona, Robert Lewandowski, merayakan gol dalam pertandingan La Liga melawan Celta Vigo, Senin (10/11/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Lalo R. Villar

Namun, menempatkan Lewandowski sebagai starter juga mengandung risiko. Usianya sudah tidak muda lagi, dan cedera ringan sempat mengganggunya. Ada kalanya ia absen karena masalah kebugaran, seperti robekan serat otot yang membuatnya harus melewatkan beberapa pertandingan. Ini menimbulkan tantangan beban fisik jika menjadi starter reguler.

Di sisi lain, Barcelona juga sedang merancang masa depan tanpa Lewandowski: kontraknya akan habis musim depan. Ada sinyal bahwa klub ingin membangun generasi baru dan mungkin mengurangi ketergantungan pada sang striker. Namun, strategi transisi itu tidak menuntut bahwa Lewandowski harus dipinggirkan sepenuhnya. Flick bisa tetap memberi peran besar sambil menerapkan rotasi agar sang pemain tetap segar.

Sebagai mesin gol, Robert Lewandowski belum berkarat. Hansi Flick sebaiknya segera mengembalikan ia ke posisi starter reguler. Meskipun usianya tidak muda lagi, kontribusi sang striker terbukti sangat penting dan tidak tergantikan dengan mudah. Lewandowski bukan hanya pencetak gol, tetapi juga pemimpin dan figur stabil yang bisa mengangkat performa Barcelona di momen-momen krusial. Dengan mengandalkan kemampuan dan pengalaman Lewandowski, Flick bisa memaksimalkan potensi tim dalam perburuan gelar domestik dan kontinental — dan memberikan jawaban tegas terhadap ekspektasi besar dari manajemen maupun suporter.

Sumber: Barca Blaugranes