
Bola.net - Perjalanan wakil Afrika, Mamelodi Sundowns, di ajang Piala Dunia Antarklub 2025 memang harus terhenti di fase grup. Namun, alih-alih diselimuti kesedihan, skuad asal Afrika Selatan ini justru pulang dengan dada membusung penuh kebanggaan.
Sang pelatih, Miguel Cardoso, menjadi sosok yang paling vokal menyuarakan rasa bangganya. Baginya, tersingkir dari turnamen elite ini bukanlah sebuah kegagalan, melainkan sebuah pencapaian yang luar biasa.
Bagaimana tidak, mereka berhasil mengumpulkan empat poin di grup neraka setelah berhadapan dengan lawan-lawan tangguh dari Eropa dan Amerika Selatan. Perjuangan hingga menit akhir menjadi bukti bahwa mereka bukanlah tim yang datang hanya untuk menjadi pelengkap.
Lebih dari sekadar hasil, Cardoso meyakini bahwa timnya telah berhasil meraih sesuatu yang lebih berharga. Sesuatu itu adalah pengakuan dan nama baik di panggung sepak bola dunia, sebuah misi yang menurutnya telah tuntas dilaksanakan.
Miguel Cardoso: Kami Pulang dengan Kepala Tegak
Mamelodi Sundowns harus mengakhiri kiprah mereka di turnamen setelah hanya mampu bermain imbang 0-0 melawan Fluminense. Hasil tersebut membuat mereka finis di peringkat ketiga Grup F, di belakang Borussia Dortmund dan Fluminense.
Meski begitu, pelatih Miguel Cardoso menegaskan bahwa timnya bisa kembali ke Afrika Selatan dengan kepala tegak. Perolehan empat poin dari grup yang sulit dianggap sebagai sebuah prestasi tersendiri bagi sang juara Afrika.
"Beberapa tim datang ke sini dan tidak mendapatkan apa-apa, tetapi Mamelodi Sundowns pergi dengan banyak hal – kami meraih empat poin, kami hanya kalah satu pertandingan dan kami bermain imbang di satu laga di mana jelas kami memiliki peluang terbaik," kata Cardoso.
"Kami tidak senang, kami punya tujuan yang jelas untuk pertandingan ini, tetapi saya sangat bangga dengan level permainan yang ditunjukkan para pemain saya. Kami pergi dan pulang dengan kepala tegak karena kami jauh lebih kuat daripada saat kami datang ke sini," lanjutnya.
Membangun Reputasi di Panggung Dunia
Bagi Cardoso, Piala Dunia Antarklub menjadi panggung sempurna untuk menunjukkan kapasitas timnya kepada dunia. Ia bahkan secara terbuka mengajak para pengamat untuk lebih mengenali level lawan-lawan yang mereka hadapi untuk memahami betapa hebatnya perjuangan Sundowns.
Menurutnya, tersingkir dengan cara terhormat sambil menampilkan permainan atraktif jauh lebih berharga. Hal itu sukses membangun gengsi dan membuat nama klubnya kini semakin dikenal di seluruh penjuru dunia.
"Bagi mereka yang tidak begitu mengenal sepak bola internasional, saya mengundang mereka untuk mempelajari sedikit tentang Fluminense, Dortmund, dan Ulsan, dan memahami level permainan Sundowns selama Piala Dunia Antarklub ini," tambah Cardoso.
"Saya tahu kami punya nama yang aneh tetapi kami punya kapasitas yang kuat. Kami telah menunjukkan hal-hal baik selama bertahun-tahun dan sekarang semua orang di dunia akan membicarakan Mamelodi Sundowns karena orang menyukai emosi positif," tegasnya.
Tugas Selesai, Pengakuan Didapat
Refleksi penuh kebanggaan ini datang setelah periode delapan bulan yang luar biasa bagi Cardoso. Meskipun datang ke Amerika Serikat dengan luka setelah kalah di final Liga Champions CAF, ia memilih fokus pada sisi positif.
Pelatih asal Portugal ini menyoroti bagaimana timnya sukses menjuarai liga domestik untuk kedelapan kalinya secara beruntun. Selain itu, mereka juga berhasil kembali ke final kompetisi tertinggi di Afrika setelah penantian panjang sejak terakhir kali juara pada 2016.
"Dalam delapan bulan saya di sini, semuanya luar biasa. Kami memenangkan kejuaraan di Afrika Selatan dengan memecahkan semua rekor. Kami memang tidak memenangkan final Liga Champions, tetapi setelah sembilan tahun kami kembali ke final," katanya.
"Kami tahu kompetisi ini sangat berisiko karena Anda bisa melakukan hal-hal indah dan pulang tanpa hasil karena tim lain sangat kuat. Kami berkompetisi hingga menit terakhir. Apakah kami akan tidur nyenyak malam ini? Percayalah, kami akan tidur nyenyak. Tugas selesai, pengakuan didapat," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 21:17
-
Otomotif 6 September 2025 21:04
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
-
Otomotif 6 September 2025 20:34
-
Otomotif 6 September 2025 20:34
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 21:30
-
Otomotif 6 September 2025 21:17
-
Otomotif 6 September 2025 21:13
-
Otomotif 6 September 2025 21:04
-
Tim Nasional 6 September 2025 20:50
-
Otomotif 6 September 2025 20:44
BERITA LAINNYA
-
piala dunia 6 September 2025 19:35
-
piala dunia 6 September 2025 19:11
-
piala dunia 6 September 2025 17:50
-
piala dunia 6 September 2025 11:10
-
piala dunia 6 September 2025 10:00
-
piala dunia 6 September 2025 04:51
MOST VIEWED
- Hasil Brasil vs Chile: Estevao Cetak Gol Debut, Selecao Lumat Habis La Roja!
- Argentina Siap-Siap Berpisah, Mustahil Ada Penerus Lionel Messi
- Hasil Argentina vs Venezuela: Messi Gemilang, La Albiceleste Tak Terhentikan!
- Cerita Giovanni Leoni, Bek Muda Liverpool yang Tak Menyangka Dipanggil Gattuso ke Timnas Italia
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...