Thomas Tuchel Bicara Target Besar Inggris di Piala Dunia 2026: Kami Akan Berani Bermimpi!

Thomas Tuchel Bicara Target Besar Inggris di Piala Dunia 2026: Kami Akan Berani Bermimpi!
Pelatih Timnas Inggris, Thomas Tuchel (tengah) memberikan arahan kepada para pemain The Three Lions saat laga melawan Andorra di Kualifikasi Piala Dunia 2026. (c) AP Photo/Joan Monfort

Bola.net - Menjelang undian Piala Dunia 2026, optimisme mulai melingkupi tim nasional Inggris. Thomas Tuchel menegaskan bahwa skuadnya datang dengan ambisi besar, sekaligus keberanian untuk membidik target tertinggi. Momentum menjelang pengundian menjadi titik awal pembentukan arah perjalanan mereka di turnamen mendatang.

Inggris akan mengetahui lawan-lawan grup mereka ketika drawing berlangsung di Washington DC. Sistem unggulan baru ala Wimbledon yang diterapkan FIFA turut menciptakan dinamika berbeda, terutama bagi tim-tim besar yang berada di pot seeding teratas.

Penunjukan Tuchel sebagai pelatih baru pada tahun lalu memiliki satu tujuan utama, yaitu membawa Inggris kembali meraih kejayaan dunia. Mau tak mau, ekspektasi publik meningkat seiring dengan pendekatan turnamen terbesar empat tahunan tersebut.

1 dari 3 halaman

Kepercayaan Diri Tuchel Menguat Jelang Turnamen

Kepercayaan Diri Tuchel Menguat Jelang Turnamen

Selebrasi skuad Timnas Inggris dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 versus Albania, Senin (17/11/2025). (c) AP Photo/Vlasov Sulaj

Tuchel menilai bahwa Inggris saat ini berada dalam kondisi yang lebih baik dibanding ketika ia pertama kali mengambil alih tim. Ia menyampaikan hal itu saat ditanya BBC Sport terkait perkembangan kepercayaan dirinya terhadap peluang Inggris di Piala Dunia 2026.

“Ya , karena kami menjadi lebih baik. Kami harus datang dan mencoba membuat sesuatu yang spesial terjadi, tetapi kami tidak bisa menjaminnya," ujar Tuchel .

Dalam kesempatan terpisah, pelatih asal Jerman itu menguraikan ekspektasi masyarakat terhadap skuad Inggris. Menurutnya, publik menginginkan tim yang bekerja keras dan bersatu di setiap pertandingan.

“Semua orang tahu bahwa kami tidak bisa berjanji akan juara, tetapi mereka ingin melihat sebuah tim, semangat tim, tim yang memberikan segalanya dan berjuang satu sama lain, baik mereka berada di stadion atau menonton di TV," lanjutnya.

“Jika para pemain mbisa melakukan itu maka saya pikir apa pun bisa terjadi. Kami cukup berani untuk memimpikannya, kami bisa cukup berani untuk mencobanya.”

2 dari 3 halaman

Tantangan Panas Ekstrem di Piala Dunia 2026

Tantangan Panas Ekstrem di Piala Dunia 2026

Selebrasi gol Eberechi Eze pada laga Timnas Inggris vs Serbia pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth

Turnamen edisi 2026 akan digelar di Amerika Serikat sebagai tuan rumah utama, dengan Kanada dan Meksiko sebagai pendamping.

Kondisi cuaca hangat, bahkan ekstrem di beberapa wilayah, diprediksi menjadi tantangan nyata bagi para pelatih dan pemain sepanjang turnamen. Situasi ini membuat persiapan fisik dan teknis menjadi faktor krusial bagi setiap tim.

Tuchel sendiri tengah menjajaki berbagai kemungkinan untuk mengantisipasi kondisi tersebut. Ia bahkan mempertimbangkan langkah yang tidak lazim demi menjaga stamina pemain.

Pengalaman serupa sempat muncul pada ajang Club World Cup di Amerika Serikat sebelumnya, menjadi referensi bagi sejumlah pelatih. Langkah tersebut termasuk mempertimbangkan agar pemain cadangan tetap berada di ruang ganti untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.

3 dari 3 halaman

Era Baru Piala Dunia dan Target Inggris

Piala Dunia 2026 akan mencatat sejarah sebagai edisi pertama yang melibatkan 48 tim. Format baru ini menambah kompleksitas turnamen, termasuk kehadiran babak 32 besar yang meningkatkan jumlah pertandingan bagi setiap tim yang melaju jauh. Kondisi tersebut menuntut kesiapan fisik dan rotasi pemain yang lebih matang.

Inggris memanfaatkan sistem unggulan baru yang memastikan mereka tidak bertemu Spanyol atau Argentina hingga semifinal, serta Prancis hingga final, selama masing-masing tim menjuarai grup. Keuntungan ini memberi ruang strategis lebih besar bagi Tuchel dalam merencanakan langkah awal tim di fase grup.