Thomas Tuchel Panik? Melatih Timnas Inggris Tak Semudah yang Disangka

Thomas Tuchel Panik? Melatih Timnas Inggris Tak Semudah yang Disangka
Pelatih Inggris, Thomas Tuchel memberikan instruksi kepada Declan Rice dan Anthony Gordon pada laga melawan Andorra di Kualifikasi Piala Dunia 2026. (c) AP Photo/Joan Monfort

Bola.net - Thomas Tuchel kini merasakan tekanan besar setelah memulai kiprahnya sebagai pelatih baru timnas Inggris dengan awal yang kurang meyakinkan. Dua pertandingan terakhir menimbulkan banyak pertanyaan, meski posisi The Three Lions di klasemen masih aman.

Kemenangan tipis 1-0 atas Andorra dan kekalahan 1-3 dari Senegal menuai kritik dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari legenda sepak bola Inggris, Paul Gascoigne. Ia turut berkomentar tentang performa dan kondisi psikologis Tuchel.

Gascoigne, yang dikenal atas penampilannya bersama Inggris di Piala Dunia 1990, mempertanyakan kemampuan Tuchel membangun suasana solid di ruang ganti. Ini mengingat Tuchel adalah pelatih asing pertama dari Jerman yang menangani tim nasional.

1 dari 3 halaman

Gascoigne Nilai Tuchel Panik dan Tidak Percaya Diri

Dalam wawancaranya dengan GOAL atas nama Esports Insider, Gascoigne tidak sungkan mengkritik penampilan Tuchel di pinggir lapangan. Menurutnya, mantan pelatih Chelsea itu tampak tidak tenang dan terlihat "seperti orang yang ketakutan" usai kekalahan dari Senegal.

“Ini bukan awal yang bagus dan kalau saya jadi dia, saya akan panik,” kata Gascoigne. Ia menambahkan bahwa atmosfer di ruang ganti Inggris mungkin tidak sebaik yang dibayangkan, terutama dengan keberadaan pelatih asing.

Gascoigne membandingkan pengalaman pribadinya dengan dua manajer lokal, Terry Venables dan Bobby Robson. Menurutnya, kedua manajer tersebut mampu menciptakan suasana positif di dalam tim. “Untungnya saya dulu punya dua pelatih Inggris hebat,” ujarnya.

Pernyataan Gascoigne memunculkan pertanyaan besar. Apakah gaya komunikasi dan kepemimpinan Tuchel cocok untuk kultur sepak bola Inggris, terutama di level tim nasional?

2 dari 3 halaman

Kritik Muncul di Tengah Hasil yang Masih Aman

Meskipun menjadi sorotan, posisi Inggris di puncak klasemen kualifikasi Piala Dunia belum berubah. Namun, performa dalam dua laga terakhir menjadi indikasi. Pembenahan mendalam dibutuhkan sebelum turnamen besar tahun depan.

Kemenangan atas Andorra diraih dengan susah payah, sementara kekalahan dari Senegal menyoroti lemahnya lini pertahanan. Selain itu, kurangnya kreativitas di lini tengah juga terlihat. Semua ini terjadi di bawah kepemimpinan Tuchel yang baru menjabat beberapa bulan.

Dengan tingginya ekspektasi publik Inggris, hasil-hasil ini menambah berat tekanan pada Tuchel. Apalagi, sejarah menunjukkan bahwa pelatih asing di kursi manajer Inggris sering menghadapi tantangan. Ini terutama dalam mendapatkan kepercayaan penuh dari pemain dan suporter.

3 dari 3 halaman

Tuchel Dituntut Bangkit dalam Laga-Laga Berikutnya

Kesempatan bagi Tuchel untuk memperbaiki keadaan masih terbuka lebar. Inggris akan kembali beraksi pada September mendatang dalam lanjutan kualifikasi menghadapi Andorra dan Serbia. Kedua laga tersebut akan menjadi penentu arah kepemimpinan Tuchel ke depan.

Publik tentu berharap Inggris dapat menunjukkan permainan yang lebih meyakinkan. Ini tidak hanya dari segi hasil, tetapi juga dari penampilan tim secara keseluruhan, baik taktik maupun semangat juang di lapangan.

Bagi Tuchel, dua laga tersebut akan menjadi ujian karakter yang sesungguhnya. Ia harus menunjukkan kemampuannya mengelola tekanan, memimpin ruang ganti dengan efektif, dan membawa Inggris kembali tampil dominan sesuai harapan banyak pihak.