
Bola.net - Perang kata antara Jose Mourinho dengan pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps, kembali berlanjut. Nahkoda anyar AS Roma tersebut membuka luka lama Deschamps di laga final Liga Champions tahun 2004 silam.
Masalah ini dimulai ketika Mourinho mengklaim bahwa Prancis akan disebut gagal kalau tak mampu memenangkan Euro 2020. Pernyataan tersebut rupanya mengundang reaksi keras dari Deschamps.
"Saya juga berpikir hal serupa soal tim Tottenham asuhannya, namun itu tidak berakhir seperti itu," respon Deschamps soal komentar Mourinho.
Seperti yang diketahui, perjalanan Mourinho di Tottenham hanya berlangsung selama dua musim saja. Ia dipecat hanya beberapa hari sebelum the Lilywhites memainkan laga final Carabao Cup melawan Manchester City.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Ungkit Luka Lama
Mourinho pun sepertinya tidak bisa menerima perkataan Deschamps dengan baik. Ia kemudian mengungkit kembali pertemuan antara keduanya pada babak final Liga Champions, di mana kala itu dia masih menukangi Porto.
Sebaliknya, Deschamps sedang merintis karir sebagai pelatih bersama Monaco. Kedua tim berstatus kuda hitam itu membuat publik terkejut karena berhasil mencapai final. Porto keluar sebagai pemenang dengan skor telak 3-0.
"Ya, dia tidak melupakan final Liga Champions: Porto 3-0 Monaco. Saya rasa dari situlah asalnya. Seharusnya bukan karena saya menelan kekalahan di banyak laga dan saya tidak memiliki masalah karena kalah," ujarnya kepada talkSPORT.
Pujian untuk Deschamps
Kendati demikian, bukan berarti Mourinho tidak memandang tinggi Deschamps sebagai seorang pelatih. Ia mengakui kalau kinerja pria berumur 52 tahun tersebut di Timnas Prancis sangat baik.
"Dia punya tim yang fenomenal. Dia adalah pelatih timnas yang sangat bagus, sungguh sangat bagus. Bukan cuma soal pemain, dia adalah pelatih hebat di timnas itu. Kinerja yang luar biasa," tambahnya lagi.
"Bukan cuma soal punya pemain terbaik, tapi juga bagaimana melatih mereka, mengatur, memimpin mereka. Anda bisa lihat beberapa pemain jadi lebih baik ketika mereka bermain untuk timnas ketimbang di klub."
"Dia membuat keputusan yang sangat kuat. Mengasingkan Benzema selama lima tahun adalah keputusan yang kuat. Membawanya kembali ketika timnya jadi juara dunia tanpa Karim dan memulai bersama dia, serta mengubah dinamika tim... dia adalah pelatih yang sangat bagus," pungkasnya.
(talkSPORT)
Baca Juga:
- Mourinho Bongkar Rahasia Portugal Tampil Tangguh di Euro 2020
- Dipuji Mourinho, Ruben Dias Bek Tengah Terbaik di Dunia!
- Jose Mourinho Kenalkan Aturan Pramusim Baru di AS Roma: Wajib di Luar Negeri!
- Jose Mourinho Cari Striker Pencetak 30 Gol Buat AS Roma, Ada Usul?
- Romelu Lukaku Sukses Inter Milan Tapi Gagal di MU dan Chelsea, Apa Kata Mourinho?
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:14
Hasil Ukraina vs Prancis: Mbappe Pastikan Les Blues Petik Tiga Poin
-
Liga Italia 5 September 2025 20:21
Klasemen Anggaran Gaji Klub-klub Serie A: Milan Posisi 5, Siapa Empat Teratas?
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:54
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:40
BERITA LAINNYA
-
piala eropa 5 September 2025 13:33
-
piala eropa 2 September 2025 23:52
-
piala eropa 28 Juli 2025 10:25
-
piala eropa 28 Juli 2025 08:20
-
piala eropa 28 Juli 2025 02:17
-
piala eropa 24 Juli 2025 10:59
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...