
Bola.net - Paceklik, tidak satupun medali emas yang berhasil diraih tim perahu naga tuan rumah Indonesia pada pertandingan babak final cabang olahraga dayung nomor perahu naga yang digelar tiga hari berturut-turut sejak Sabtu (19/11) sampai Senin siang (21/11).
Sorak-sorai para suporter tim perahu naga Indonesia dari sisi arena dayung SEA Games ke-26 Situ Cipule, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, nyaris tidak mendapat sambutan hangat dari para atlet perahu naga putra dan putri dari atas perahu.
Hanya "senyuman tanggung" dan lambaian tangan lunglai yang diberikan para atlet dayung Indonesia yang masuk tim perahu naga untuk menjawab sorak sorai suporter Indonesia.
Para atlet dayung tim perahu naga Indonesia itu seperti kurang bersemangat menyambut suporternya. Sikap tersebut cukup beralasan, karena mereka tidak pernah mencapai waktu tercepat ke garis finis dari setiap jenis perlombaan yang dipertandingkan selama babak final perahu naga.
"Sepertinya, sulit sekali meraih emas pada cabang olahraga dayung nomor perahu naga ini. Berbeda sekali jika dibandingkan saat pertandingan canoeing dan rowing," kata Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Karawang, Aries Suparno, di arena dayung Situ Cipule.
Pada nomor perahu naga, selama tiga hari berturut-turut sejak Sabtu (19/11) sampai Senin siang digelar babak final yang memperebutkan 10 medali emas. Tetapi nihil, paceklik. Tim perahu naga Indonesia tidak satupun meraih emas. Justru tim Myanmar yang mendominasi raihan emas pada nomor perahu naga.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Indonesia (PB PODSI) , Ahmad Sucipto, mengakui kalau tim perahu naga Indonesia belum cukup kuat menghadapi kemampuan dan kecepatan tim perahu naga Myanmar pada perhelatan SEA Games ke-26 kali ini.
"Cukup singkat, lawan kita (Myanmar) lebih kuat pada SEA Games ini," katanya saat dimintai komentarnya tentang penampilan tim perahu naga Indonesia selama babak final nomor perahu naga.
Secara jujur ia mengaku kecewa terhadap penampilan tim perahu naga Indonesia yang tidak mampu meraih satu emas pun dari 10 medali emas yang diperebutkan pada cabang olahraga dayung nomor tersebut. Sebab sejak jauh-jauh hari PB PODSI menargetkan enam emas dari nomor perahu naga.
"Terus terang kami semua kecewa, tapi kita ambil pelajaran saja dari kekalahan ini," kata dia.
Sejak hari pertama babak final perahu naga, Sabtu (19/11), tim perahu naga Myanmar berhasil menyapu bersih empat emas yang diperebutkan pada jenis perlombaan jarak 1000 meter putra dan putri 12 kru serta jarak 1000 meter putra dan putri 22 kru.
Keberhasilan Myanmar yang menyapu bersih emas pada hari pertama itu juga sekaligus mengganjal target tim perahu naga merah putih dalam meraih emas dari empat jenis perlombaan yang dipertandingkan tersebut.
Dari empat jenis perlombaan pada nomor perahu naga atau dragon boat (tradisional boat race) di hari pertama final, tim perahu naga Indonesia hanya meraih empat medali perak setelah seluruh medali emas yang diperebutkan disapu bersih tim perahu naga Myanmar.
Pada jenis perlombaan 1000 meter putri 12 kru, tim perahu naga Myanmar mencapai ranking pertama dengan catatan waktu tercepat lima menit 3,77 detik. Disusul tim perahu naga Indonesia yang mencatatkan waktu lima menit 5,5 detik dan tim dari Thailand dengan catatan waktu lima menit 6,20 detik.
Begitu juga pada jenis lomba 1000 meter putra 12 kru, tim perahu naga Myanmar yang sempat tertinggal, melaju cepat saat memasuki 20-30 meter menjelang garis finish, sampai akhirnya menjadi yang tercepat dengan catatan waktu empat menit 38,88 detik.
Sementara tim perahu naga Indonesia yang sempat memimpin hanya memasuki garis finish dengan catatan waktu empat menit 39,47 detik. Disusul tim perahu naga Thailand dengan catatan waktu empat menit 46,96 detik.
Demikian juga pada jenis perlombaan 1000 meter putri 22 kru, tim perahu naga Myanmar mencapai catatan waktu tercepat, empat menit 19,90 detik. Disusul tim perahu naga Indonesia hanya mencapai waktu tercepat kedua, empat menit 20,92 detik, kemudian tim perahu naga Thailand dengan catatan waktu empat menit 21,90 detik.
Dari jenis lomba 1000 meter putra 22 kru, tim perahu naga Myanmar kembali mengulang keberhasilannya meraih emas yang keempat atau emas terakhir pada hari pertama final nomor perahu naga, setelah menjadi yang tercepat dengan catatan waktu empat menit 0,58 detik.
Disusul tim perahu naga Indonesia yang meraih perak dengan catatan waktu empat menit 0,75 detik. Kemudian tim perahu naga Filipina yang berhasil meraih perunggu dengan catatan waktu empat menit 2,11 detik.
Medali emas juga nampaknya masih jauh untuk diraih tim perahu naga Indonesia pada hari kedua final nomor tersebut, Minggu (20/11). Pada hari kedua final perahu naga itu, tim perahu naga Indonesia kembali tidak mampu meraih emas. Hanya meraih dua perunggu dan satu perak.
Sedangkan dari empat emas yang diperebutkan pada hari kedua final itu, tiga medali emas diantaranya diraih tim perahu naga dan satu emas diraih tim Filipina.
Tidak hanya hari pertama dan kedua saja yang paceklik emas bagi tim perahu naga Indonesia. Pada hari terakhir final, Senin (21/11), paceklik emas juga masih membayangi tim perahu naga. Sehingga kembali gagal meraih emas dari dua emas yang diperebutkan pada hari terakhir final nomor perahu naga tersebut.
Indonesia hanya mampu meraih dua medali perunggu dari jenis lomba jarak 2000 meter putra dan putri 22 kru, perak masing-masing diraih Thailand dan Filipina. Sementara emas kembali disapu besih tim perahu naga Myanmar.
Hingga hari terakhir final nomor perahu naga (Senin), Ketua Umum PB PODSI mengaku menyesal karena tim perahu naga Indonesia belum menunjukkan penampilan terbaiknya pada final nomor perahu naga tersebut, sampai akhirnya tidak bisa meraih satupun emas.
"Kami menyesal, kita semua betul-betul menyesal karena tidak bisa mencapai target emas pada perahu naga," kata Sucipto.
Ia mengaku akan menjadikan pengalaman kegagalan meraih emas nomor perahu naga itu sebagai pelajaran. Sehingga ke depannya prestasi tim perahu naga Indonesia bisa lebih bagus lagi. Pihaknya juga akan melakukan evaluasi terkait gagalnya raihan emas tim perahu naga tersebut.
"Ada apa ini? Apa karena faktor latihannya, faktor pelatihnya, atau faktor diluar kewenangan pelatih? Atau juga karena faktor non teknis? Semuanya akan dievaluasi sampai kita tahu masalah dan selanjutnya dicarikan solusinya," kata Sucipto.
Meski demikian, pada sisi lain ia menyadari kalau kegagalan tim perahu naga dalam meraih emas karena sejak awal lebih fokus terhadap canoeing dan rowing. Sehingga penampilan terbaik tidak terlihat dari tim perahu naga Indonesia.
Ia menilai, kontingen Myanmar lebih fokus terhadap perahu naga, sampai pada nomor canoeing tidak satupun meraih emas dan hanya satu emas yang diraih dari cabang olahraga dayung nomor rowing.
Sementara Indonesia hanya tidak mampu meraih emas pada nomor perahu naga dan dari cabang dayung canoeing serta rowing tim dayung Indonesia telah meraih sembilan emas. Enam medali emas dari canoeing dan tiga emas dari rowing.
Begitulah, paceklik emas cabang olahraga dayung hanya terjadi di nomor perahu naga Indonesia. Tetapi tidak di canoeing dan rowing tuan rumah Indonesia. (ant/rev)
Sorak-sorai para suporter tim perahu naga Indonesia dari sisi arena dayung SEA Games ke-26 Situ Cipule, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, nyaris tidak mendapat sambutan hangat dari para atlet perahu naga putra dan putri dari atas perahu.
Hanya "senyuman tanggung" dan lambaian tangan lunglai yang diberikan para atlet dayung Indonesia yang masuk tim perahu naga untuk menjawab sorak sorai suporter Indonesia.
Para atlet dayung tim perahu naga Indonesia itu seperti kurang bersemangat menyambut suporternya. Sikap tersebut cukup beralasan, karena mereka tidak pernah mencapai waktu tercepat ke garis finis dari setiap jenis perlombaan yang dipertandingkan selama babak final perahu naga.
"Sepertinya, sulit sekali meraih emas pada cabang olahraga dayung nomor perahu naga ini. Berbeda sekali jika dibandingkan saat pertandingan canoeing dan rowing," kata Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Karawang, Aries Suparno, di arena dayung Situ Cipule.
Pada nomor perahu naga, selama tiga hari berturut-turut sejak Sabtu (19/11) sampai Senin siang digelar babak final yang memperebutkan 10 medali emas. Tetapi nihil, paceklik. Tim perahu naga Indonesia tidak satupun meraih emas. Justru tim Myanmar yang mendominasi raihan emas pada nomor perahu naga.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Indonesia (PB PODSI) , Ahmad Sucipto, mengakui kalau tim perahu naga Indonesia belum cukup kuat menghadapi kemampuan dan kecepatan tim perahu naga Myanmar pada perhelatan SEA Games ke-26 kali ini.
"Cukup singkat, lawan kita (Myanmar) lebih kuat pada SEA Games ini," katanya saat dimintai komentarnya tentang penampilan tim perahu naga Indonesia selama babak final nomor perahu naga.
Secara jujur ia mengaku kecewa terhadap penampilan tim perahu naga Indonesia yang tidak mampu meraih satu emas pun dari 10 medali emas yang diperebutkan pada cabang olahraga dayung nomor tersebut. Sebab sejak jauh-jauh hari PB PODSI menargetkan enam emas dari nomor perahu naga.
"Terus terang kami semua kecewa, tapi kita ambil pelajaran saja dari kekalahan ini," kata dia.
Sejak hari pertama babak final perahu naga, Sabtu (19/11), tim perahu naga Myanmar berhasil menyapu bersih empat emas yang diperebutkan pada jenis perlombaan jarak 1000 meter putra dan putri 12 kru serta jarak 1000 meter putra dan putri 22 kru.
Keberhasilan Myanmar yang menyapu bersih emas pada hari pertama itu juga sekaligus mengganjal target tim perahu naga merah putih dalam meraih emas dari empat jenis perlombaan yang dipertandingkan tersebut.
Dari empat jenis perlombaan pada nomor perahu naga atau dragon boat (tradisional boat race) di hari pertama final, tim perahu naga Indonesia hanya meraih empat medali perak setelah seluruh medali emas yang diperebutkan disapu bersih tim perahu naga Myanmar.
Pada jenis perlombaan 1000 meter putri 12 kru, tim perahu naga Myanmar mencapai ranking pertama dengan catatan waktu tercepat lima menit 3,77 detik. Disusul tim perahu naga Indonesia yang mencatatkan waktu lima menit 5,5 detik dan tim dari Thailand dengan catatan waktu lima menit 6,20 detik.
Begitu juga pada jenis lomba 1000 meter putra 12 kru, tim perahu naga Myanmar yang sempat tertinggal, melaju cepat saat memasuki 20-30 meter menjelang garis finish, sampai akhirnya menjadi yang tercepat dengan catatan waktu empat menit 38,88 detik.
Sementara tim perahu naga Indonesia yang sempat memimpin hanya memasuki garis finish dengan catatan waktu empat menit 39,47 detik. Disusul tim perahu naga Thailand dengan catatan waktu empat menit 46,96 detik.
Demikian juga pada jenis perlombaan 1000 meter putri 22 kru, tim perahu naga Myanmar mencapai catatan waktu tercepat, empat menit 19,90 detik. Disusul tim perahu naga Indonesia hanya mencapai waktu tercepat kedua, empat menit 20,92 detik, kemudian tim perahu naga Thailand dengan catatan waktu empat menit 21,90 detik.
Dari jenis lomba 1000 meter putra 22 kru, tim perahu naga Myanmar kembali mengulang keberhasilannya meraih emas yang keempat atau emas terakhir pada hari pertama final nomor perahu naga, setelah menjadi yang tercepat dengan catatan waktu empat menit 0,58 detik.
Disusul tim perahu naga Indonesia yang meraih perak dengan catatan waktu empat menit 0,75 detik. Kemudian tim perahu naga Filipina yang berhasil meraih perunggu dengan catatan waktu empat menit 2,11 detik.
Medali emas juga nampaknya masih jauh untuk diraih tim perahu naga Indonesia pada hari kedua final nomor tersebut, Minggu (20/11). Pada hari kedua final perahu naga itu, tim perahu naga Indonesia kembali tidak mampu meraih emas. Hanya meraih dua perunggu dan satu perak.
Sedangkan dari empat emas yang diperebutkan pada hari kedua final itu, tiga medali emas diantaranya diraih tim perahu naga dan satu emas diraih tim Filipina.
Tidak hanya hari pertama dan kedua saja yang paceklik emas bagi tim perahu naga Indonesia. Pada hari terakhir final, Senin (21/11), paceklik emas juga masih membayangi tim perahu naga. Sehingga kembali gagal meraih emas dari dua emas yang diperebutkan pada hari terakhir final nomor perahu naga tersebut.
Indonesia hanya mampu meraih dua medali perunggu dari jenis lomba jarak 2000 meter putra dan putri 22 kru, perak masing-masing diraih Thailand dan Filipina. Sementara emas kembali disapu besih tim perahu naga Myanmar.
Hingga hari terakhir final nomor perahu naga (Senin), Ketua Umum PB PODSI mengaku menyesal karena tim perahu naga Indonesia belum menunjukkan penampilan terbaiknya pada final nomor perahu naga tersebut, sampai akhirnya tidak bisa meraih satupun emas.
"Kami menyesal, kita semua betul-betul menyesal karena tidak bisa mencapai target emas pada perahu naga," kata Sucipto.
Ia mengaku akan menjadikan pengalaman kegagalan meraih emas nomor perahu naga itu sebagai pelajaran. Sehingga ke depannya prestasi tim perahu naga Indonesia bisa lebih bagus lagi. Pihaknya juga akan melakukan evaluasi terkait gagalnya raihan emas tim perahu naga tersebut.
"Ada apa ini? Apa karena faktor latihannya, faktor pelatihnya, atau faktor diluar kewenangan pelatih? Atau juga karena faktor non teknis? Semuanya akan dievaluasi sampai kita tahu masalah dan selanjutnya dicarikan solusinya," kata Sucipto.
Meski demikian, pada sisi lain ia menyadari kalau kegagalan tim perahu naga dalam meraih emas karena sejak awal lebih fokus terhadap canoeing dan rowing. Sehingga penampilan terbaik tidak terlihat dari tim perahu naga Indonesia.
Ia menilai, kontingen Myanmar lebih fokus terhadap perahu naga, sampai pada nomor canoeing tidak satupun meraih emas dan hanya satu emas yang diraih dari cabang olahraga dayung nomor rowing.
Sementara Indonesia hanya tidak mampu meraih emas pada nomor perahu naga dan dari cabang dayung canoeing serta rowing tim dayung Indonesia telah meraih sembilan emas. Enam medali emas dari canoeing dan tiga emas dari rowing.
Begitulah, paceklik emas cabang olahraga dayung hanya terjadi di nomor perahu naga Indonesia. Tetapi tidak di canoeing dan rowing tuan rumah Indonesia. (ant/rev)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 4 Desember 2025 03:06 -
Liga Inggris 4 Desember 2025 01:46 -
Liga Spanyol 4 Desember 2025 01:32 -
Liga Spanyol 4 Desember 2025 01:16 -
Liga Inggris 4 Desember 2025 01:15 -
Liga Inggris 4 Desember 2025 01:15
BERITA LAINNYA
-
seagames2011 26 November 2019 17:09 -
seagames2011 2 Desember 2011 01:01 -
seagames2011 1 Desember 2011 21:48 -
seagames2011 1 Desember 2011 13:00 -
seagames2011 29 November 2011 21:47 -
seagames2011 29 November 2011 21:26
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 7 Pemain dengan Jumlah Assist Terbanyak Sepanjang ...
- 10 Pemain Termuda Sepanjang Sejarah Liga Champions...
- 4 Calon Pengganti Benjamin Sesko di Manchester Uni...
- 8 Penendang Penalti Terbaik Sepanjang Masa di Prem...
- Nasib Penggawa Inter Milan Peraih Treble 2010: Dar...
- 3 Pemain Terbaik Versi Zlatan Ibrahimovic: Messi N...
- Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris In...












:strip_icc()/kly-media-production/medias/5432417/original/003244900_1764776136-Luhut_Bertemu_Prabowo.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5179657/original/033037300_1743647328-VEN_MAR20250403071652.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4815406/original/066297600_1714291979-IMG_0079.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5056310/original/_sekolah_SD_Muhammadiyah_1_Wonopeti_sedang_menikmati_paket_makanan_bergizi_gratis_yang_disediakan_oleh_Mitra_UMKM_yang_berpartisipasi_dalam_proses_penyediaan_menu_makanan_sehat_dan_bergizi_melalui.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429616/original/023187100_1764616970-Screenshot_2025-11-28_021922.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5432149/original/050062500_1764758560-epy_kusnandar_preman_pensiun_4.jpg)
