
Bola.net - Real Madrid meraup poin penuh usai bertandang ke markas Granada dalam laga lanjutan La Liga hari Minggu (21/11/2021) kemarin. Tanpa ampun, mereka menghajar tuan rumah dengan skor telak 4-1.
Dua gol berhasil diciptakan Real Madrid sebelum permainan berlangsung selama 30 menit, masing-masing melalui Marco Asensio dan Nacho. Namun sebelum babak pertama berakhir, Granada sempat memperkecil kedudukan lewat Luis Suarez.
Sayang buat Granada, Real Madrid terlalu perkasa di babak kedua. Vinicius Junior berhasil memperlebar jarak jadi 3-1 di menit ke-56. Kartu merah yang diterima Monchu pada menit ke-67 membuat situasinya kian runyam buat Granada.
Madrid menambah penderitaan Granada lewat gol yang dicetak Ferland Mendy pada menit ke-76. Masih ada beberapa peluang lagi yang bisa diciptakan Madrid setelahnya, namun kedudukan 4-1 bertahan sampai peluit panjang berbunyi.
Ada 5 pelajaran penting yang Bolaneters bisa petik dari laga kali ini. Informasi lengkapnya bisa disimak dengan melakukan scroll ke bawah.
Trio Lini Tengah adalah Kunci
Satu hal yang tak berubah dari Real Madrid setelah berpindah tangan dari Zinedine Zidane ke Carlo Ancelotti: Lini tengah. Trio Toni Kroos, Casemiro dan Luka Modric sulit buat dipisahkan meski ketiganya tidak lagi muda.
Mereka semua terlibat dalam proses terciptanya gol dalam laga kali ini. Toni Kroos menjadi penyumbang asis terbanyak, masing-masing buat Marco Asensio dan Nacho. Sementara Luka Modric membantu Vinicius Junior mencetak gol.
Casemiro menyumbang asis buat Mendy. Dan perlu diketahui bahwa pria berdarah Brasil tersebut juga tidak lupa melakukan tugasnya sebagai penyaring serangan lawan, dan mencatatkan tiga tackle sukses dan tiga sapuan selama laga berlangsung.
Luka Jovic yang Nelangsa
Jovic didatangkan dengan harapan bisa menjadi penerus Karim Benzema di lini depan Real Madrid. Harapan tersebut muncul setelah Jovic berhasil mencetak total 27 gol dari 48 laga pada musim terakhirnya di Eintrach Frankfurt.
Entah bagaimana, kemilau yang dulu menyelimuti Jovic sirna sejak berlabuh di Santiago Bernabeu. Ia tidak lagi dipandang sebagai penyerang berbahaya, melainkan pemain dengan nasib nelangsa.
Pada laga melawan Granada, Jovic baru dimainkan ketika pertandingan tinggal menyisakan 10 menit. Ia tak mampu memberikan kontribusi apapun dan cuma melakukan satu sentuhan terhadap bola sampai laga usai.
Susah Ya Bikin Clean Sheet?
Penyakit Real Madrid masih sama di musim ini. Barisan lini depannya memang menakutkan, tapi sektor pertahanannya meninggalkan banyak celah untuk dieksploitasi. Sejauh ini, mereka tertolong oleh produktivitas penyerangnya.
Di La Liga, Real Madrid sudah menghasilkan total 32 gol dari 13 pertandingan. Pesaing terdekatnya adalah Sevilla, penghuni peringkat ketiga dengan koleksi 23 gol. Perbedaannya sangat mencolok.
Akan tetapi, Madrid juga telah kebobolan sebanyak 14 kali - masih kalah kalau dibandingkan dengan Villarreal yang saat ini duduk di peringkat ke-12. Mereka pun baru mencatatkan satu clean sheet dari lima laga terakhir di La Liga. Sesusah itu ya buat mencatatkan clean sheet?
Granada Sudah Berjuang
Kekalahan ini cukup memalukan buat Granada dan buat fansnya yang memadati Los Carmenes. Namun perjuangan mereka untuk menggembirakan pendukungnya sangatlah besar. Sesekali, Madrid dibuat kerepotan oleh mereka.
Perlu diketahui bahwa, meski cuma mencatatkan penguasaan bola sebesar 31 persen, Granada masih sanggup melepaskan total 11 tembakan yang tiga di antaranya berhasil menemui sasaran.
Gol dari Luis Suarez sempat memberikan mereka harapan. Dan andai mereka tidak kehilangan Monchu yang mendapat kartu merah di babak kedua, hasil akhirnya mungkin tidak seperti ini.
Calon Utama Juara, Fix No Debat!
Tambahan tiga poin mengantarkan Real Madrid ke puncak klasemen sementara La Liga dengan perolehan 30 poin - selisih satu angka dari Real Sociedad di peringkat kedua. Namun perlu dicatat kalau Madrid masih punya utang satu pertandingan.
Konsistensi adalah kekuatan utama Real Madrid musim ini. Mereka cuma kalah saat bertandang ke Espanyol pada bulan Oktober lalu. Dan sampai saat ini, Madrid sudah mencatat rekor empat kemenangan dan satu hasil imbang.
Faktor inilah yang membuat mereka bisa bertahan cukup lama di puncak klasemen. Sulit untuk mengalahkan Madrid. Lebih sulitnya lagi adalah karena mereka mampu mencetak gol lebih banyak daripada lawannya. Jadi, sudah sepantasnya untuk menyebut Madrid sebagai calon juara.
Baca juga:
- Real Madrid Menang, Luka Jovic Jadi Bahasan Warganet: Pada Dendam Apa Sih?
- Man of the Match Granada vs Real Madrid: Vinicius Junior
- Hasil Pertandingan Granada vs Real Madrid: Skor 1-4
- Bursa Transfer Dibuka, Madrid Langsung Lego Empat Pemain Sekaligus
- Waduh! Kecewa Berat, Fans Real Madrid Caci Maki Gareth Bale di Luar Markas Latihan Klub
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:49
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 10:19
Erling Haaland Samai Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol dalam 12 Laga Beruntun
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 12:29
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:49
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:43
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:28
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:04
MOST VIEWED
- Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
- Formasi Eksperimen Hansi Flick: Trio Bardghji, Rashford, dan Yamal Siap Uji Taji di Barcelona vs Olympiacos
- Hasil Getafe vs Real Madrid: Tuan Rumah 2 Kartu Merah, Mbappe Tentukan Kemenangan
- Tak Bisa Berhenti Cetak Gol, Musim Ini Memang Musimnya Kylian Mbappe!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...