"Pelatih benar-benar menggunakan metode sport science dan sport medicine dalam mempersiapkan timnya. Karena itu, mereka bisa meraih sukses seperti ini. Kalau masih menggunakan metode kepelatihan tradisional, pasti nggak akan bisa seperti ini," ujar Djohar, pada Bola.net.
"Salah satu contohnya ya dengan berlatih di tempat tinggi seperti ini. Selain meningkatkan VO2Max, kinerja otak pemain juga akan lebih bagus. Hasilnya, respon mereka di dalam pertandingan sangat baik," sambungnya.
Sebelumnya, sejak Senin (02/12), Djohar Arifin telah berada di tengah penggawa Timnas U-19 yang sedang melakukan pemusatan pelatihan di Kusuma Agrowisata Batu. Tak hanya meninjau, Selasa (03/12) pagi, Djohar sempat ikut berlatih bersama Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan di lapangan kompleks Kusuma Agro.
Lebih lanjut, Djohar berharap metode kepelatihan yang menggunakan sport science dan sport medicine -ala Timnas U-19- bisa diterapkan di seluruh level timnas. Menurut dia, dengan metode yang betul, talenta pemain bisa benar-benar tertempa dengan baik.