
Bola.net - Indra Sjafri mengungkap momen ketika ia menyusun kerangka Timnas Indonesia U-19 pada 2013 satu dasawarsa lalu. Sosok yang saat ini menjabat sebagai Pelatih Indonesia U-22 tersebut mengaku bahwa ada hikmah yang didapatkan dari proses blusukan.
Menurut Indra, proses blusukannya ke daerah-daerah mencari pemain untuk memperkuat tim nasional kelompok umur yang dipegangnya tak lepas dari kegagalannya pada ajang sebelumnya, membawa Indonesia U-16 menuju Piala Asia U-16. Ia menyebut, ada dua kelemahan yang coba ditutupnya dengan blusukan dari penjuru Nusantara.
Pemain yang disodorkan PSSI untuk menjadi kerangka timnya, menurut Indra, sebagian besar berasal dari wilayah seputar ibu kota. Selain itu, tidak ada parameter kenapa nama-nama pemain tersebut terpilih. Pasalnya, waktu itu tidak ada kompetisi di kelompok usia mereka.
"Saya lihat, tim nasional tapi kok tidak menunjukkan keindonesiaannya. Di situ, saya ubah. Saya minta ke PSSI agar mengizinkan saya membangun tim sendiri dan mencari pemain sendiri," kisah Indra, dalam siniar di kanal Helmy Yahya Bicara.
"Maka, waktu itu, saya mencari pemain ke 34 provinsi selama dua tahun. Dari provinsi ke provinsi. Dari kabupaten ke kabupaten. Dari Atambua sampai Natuna," sambungnya.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Bawa Identitas Indonesia
Indra mengaku sadar bahwa banyak orang yang mencibir soal metodenya atau tempatnya mencari pemain untuk kerangka tim. Namun, menurutnya, waktu itu ia tak sekadar mencari pemain. Ada kampanye lain yang ia usung dengan metode blusukan.
"Kalau dari metode tersebut ada pemain berkualitas, oke," tegas Indra.
"Contoh di Natuna, (ada yang bilang bahwa) seumur Indonesia baru sekali ini orang mencari pemain tim nasional ke Natuna. Untuk mereka, ini bukan masalah terpilih atau tidak. Mereka merasa dilibatkan dalam pemilihan atau seleksi dan merasa benar-benar jadi bagian Indonesia," ia menambahkan.
Menurut Indra, dari metode blusukannya tersebut, ada aspek kebersamaan dan persatuan.
Harap Daerah Berdaya
Lebih lanjut, Indra pun berharap agar ke depannya semua daerah terlibat dalam pembentukan kerangka tim nasional. Caranya, sambung pria 60 tahun tersebut, adalah dengan adanya kompetisi yang merata di lebih dari 500 asosiasi kota dan kabupaten PSSI.
"Dengan organisasi yang mapan, kompetisi harus merata di semua Askab dan Asprov di Indonesia," tegasnya.
"Kalau ini bisa digerakkan semua, dahsyat," Indra menambahkan.
(Dendy Gandakusumah/Bola.net)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 16:12
Cek Jadwal Aksi Pemain Indonesia di Liga Europa 2025/26: Tayang di Vidio
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 16:29
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 16:12
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 16:09
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 15:57
-
News 22 Oktober 2025 15:50
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 15:48
BERITA LAINNYA
-
tim nasional 22 Oktober 2025 10:47
-
tim nasional 22 Oktober 2025 09:45
-
tim nasional 22 Oktober 2025 09:43
-
tim nasional 21 Oktober 2025 20:50
-
tim nasional 21 Oktober 2025 20:04
-
tim nasional 21 Oktober 2025 19:59
MOST VIEWED
- Update dari Sumardji soal Pelatih Baru Timnas Indonesia: Rumor Louis van Gaal Kemungkinan Tidak Benar
- Rumor Buyar, Louis van Gaal Bukan Pelatih Timnas Indonesia
- Kata-Kata Berkelas Indra Sjafri Usai Timnas Indonesia U-22 Masuk Grup C SEA Games 2025
- Karier Mees Hilgers di FC Twente Tamat: Tolak Kontrak Baru, Tak Akan Dimainkan, Diputuskan di Bursa Transfer Musim Dingin
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...