Putaran 4 Menanti, Peningkatan Level Kekuatan Timnas Indonesia Mutlak Diperlukan

Putaran 4 Menanti, Peningkatan Level Kekuatan Timnas Indonesia Mutlak Diperlukan
Aksi Thom Haye, Justin Hubner, Jay Idzes, dan Rizky Ridho pada laga Timnas Indonesia vs China (c) Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Timnas Indonesia lolos ke putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, tapi perjuangan sesungguhnya baru dimulai. Lawan yang dihadapi nanti bukan sembarangan—Arab Saudi dan Irak sudah menunggu di Grup B.

Melihat lawan yang akan dihadapi dan jadwal padat yang menanti, pelatih Patrick Kluivert butuh lebih dari sekadar semangat juang. Level kekuatan mesti ditingkatkan, terutama dengan tambahan pemain diaspora yang bisa mengangkat performa tim secara instan.

Ketua PSSI, Erick Thohir, pun bergerak cepat. Dua pemain naturalisasi akan segera didatangkan untuk menambal celah dalam skuad, terutama setelah cedera yang menimpa Ole Romeny. Namun, cukupkah hanya dua tambahan pemain?

1 dari 4 halaman

Kekuatan Lawan Tak Bisa Diremehkan

Arab Saudi dan Irak adalah dua tim yang secara konsistensi dan pengalaman sudah berada di level atas Asia. Bermain melawan mereka, apalagi di Arab Saudi, bukan perkara mudah.

Laga pertama melawan Arab Saudi dijadwalkan pada 8 Oktober, diikuti laga berat lainnya melawan Irak tiga hari kemudian. Secara fisik dan mental, dua pertandingan ini akan menyedot energi besar.

Situasi inilah yang membuat kebutuhan akan pemain baru menjadi urgensi. Kluivert butuh pelapis dan starter yang punya pengalaman serta kualitas bermain di level tinggi.

"Jika PSSI akan menaturalisasi dua pemain lagi, prosesnya harus dipercepat," kata Raja Isa Raja Akram Syah, dikutip dari Bola.com, menyoroti pentingnya waktu adaptasi sebelum pertandingan sesungguhnya.

2 dari 4 halaman

Butuh Striker Tajam dan Siap Tanding

Masalah di lini depan bukan hal baru bagi Timnas. Cederanya Ole Romeny membuat kebutuhan akan penyerang baru jadi semakin krusial.

Dua nama baru disiapkan PSSI, dan semuanya akan mengisi posisi striker untuk menambah daya dobrak. Namun, mereka tak boleh asal datang—harus benar-benar bisa mengangkat permainan.

"Erick Thohir perlu gerak cepat, apalagi setelah dia tahu Ole Romeny cedera dan harus operasi engkel," ujar mantan pelatih PSM tersebut.

"Pemain baru nanti grade-nya harus di atas Ole. Jika kualitas sama, lebih baik cari pemain untuk posisi lainnya," tegasnya.

3 dari 4 halaman

Benteng Pertahanan Masih Rawan

Satu hal yang kerap jadi perhatian adalah pertahanan Indonesia yang belum solid saat melawan tim-tim kuat. Jepang dan Irak dalam dua tahun terakhir mampu mengeksploitasi celah di lini belakang.

Raja Isa pun menyarankan tambahan pemain untuk posisi bek agar kekuatan Timnas lebih seimbang. "Gambaran skuad terbaik Timnas Indonesia saat dikalahkan Jepang di laga terakhir ronde ketiga," katanya.

"Dari gambaran itu, menurut saya Timnas Indonesia harus tambah pemain belakang," lanjutnya. Menurutnya, ini bukan soal opsi, tapi kebutuhan mendesak.

"Jika tidak, cukup berat bisa lolos ke Piala Dunia 2026," tandasnya.

4 dari 4 halaman

Taktik dan Mental Jadi Kunci Tambahan

Kalaupun pemain baru di lini belakang tidak bisa segera didatangkan, Kluivert harus punya siasat lain. Mengatur taktik bertahan dan memperkuat koordinasi jadi kunci.

"Ingat, Timnas Indonesia akan main di luar kandang. Tekanan dari tuan rumah pasti besar," kata Raja Isa, mengingatkan bahwa atmosfer tandang bisa jadi momok.

Selain itu, Irak punya rekor bagus atas Indonesia. "Belum lagi faktor mental pemain saat berhadapan dengan Irak, di mana Indonesia tak pernah menang," ujarnya.

"Jika tak dapat pemain bek baru, setidaknya Patrick Kluivert punya cara memperkuat pertahanan," tutup Raja Isa. Dengan lawan sekuat itu, sekadar tampil ngotot tak cukup—perlu strategi matang dan kepala dingin.

Sumber: Bola.com