MU Tak Berkutik Lawan Spurs di Final Europa Apa yang Salah di Bilbao

MU Tak Berkutik Lawan Spurs di Final Europa  Apa yang Salah di Bilbao
Pelatih Tottenham, Ange Postecoglou, merayakan kemenangan di final Liga Europa kontra Manchester United di San Mames, Bilbao, Spanyol, Rabu, 21 Mei 2025 (c) AP Photo/Miguel Oses

Bola.net - Manchester United kembali gagal meraih trofi Eropa usai kalah 0-1 dari Tottenham Hotspur dalam final Liga Europa 2024/2025 yang berlangsung di San Mames, Bilbao, pada Kamis (22/5/2025) dini hari WIB.

Gol tunggal Brennan Johnson di menit ke-42 menjadi pembeda dalam laga yang minim kualitas ini. MU terus berupaya, namun tidak berhasil membalas.

Kekalahan ini menambah daftar panjang kegagalan MU di final Eropa, setelah sebelumnya takluk dari Villarreal pada 2021.

Meskipun menguasai 74% penguasaan bola, Setan Merah gagal menciptakan peluang berbahaya dan tampak kehabisan ide saat menghadapi pertahanan rapat Spurs.

1 dari 3 halaman

Dominasi Tanpa Ancaman

Statistik menunjukkan bahwa MU mendominasi penguasaan bola hingga 74%, mencatatkan 6 tembakan tepat sasaran, namun tidak ada yang berbuah gol.

Sebaliknya, Spurs yang hanya menguasai 26% bola mampu mencetak gol dan mempertahankan keunggulan dengan disiplin tinggi. Kiper Guglielmo Vicario dan bek Micky van de Ven tampil gemilang dalam menjaga gawang Spurs agar tidak kebobolan.

Kehadiran Bruno Fernandes dan Alejandro Garnacho di lini serang MU tidak mampu menembus pertahanan Spurs yang solid. Rasmus Hojlund juga kesulitan mendapatkan ruang untuk menciptakan peluang.

2 dari 3 halaman

Spurs Terlalu Tangguh untuk MU

Spurs Terlalu Tangguh untuk MU

Pemain sayap Tottenham, Brennan Johnson merayakan gol ke gawang Man United di final Liga Europa 2024-2025. (c) AP Photo/Jose Breton

Tottenham menunjukkan superioritasnya dengan memenangi keempat pertemuan melawan United di musim 2024/2025, termasuk dua laga di Premier League, sekali di Carabao Cup, dan kini di final Liga Europa.

Rekor ini menunjukkan betapa Spurs mampu membaca dan mengatasi permainan United di bawah asuhan Amorim.

Permainan Spurs yang dipimpin oleh performa apik Micky van de Ven dan Brennan Johnson, membuat United kesulitan mengembangkan permainan.

Lini tengah United, yang diharapkan menjadi motor serangan, justru tampak kehilangan ritme di hadapan pressing ketat Tottenham.

3 dari 3 halaman

Musim yang Mengecewakan bagi United

Kekalahan di Bilbao menjadi puncak dari musim yang disebut sebagai salah satu yang terburuk dalam 51 tahun sejarah Manchester United.

Dengan 20 kekalahan di semua kompetisi, MU kemungkinan besar finis di peringkat 16 Premier League, sebuah catatan yang memalukan untuk klub sekaliber mereka.

Para pemain United tampak kehilangan semangat, mereka terlihat berdiri terpaku tanpa saling menghibur usai pertandingan. Kegagalan ini menambah tekanan pada Amorim, yang kini dihadapkan pada tugas berat membangun kembali kepercayaan diri tim.