Dota 2: Juara The The International 2019 Lebih Kaya dari Juara Wimbledon
Richard Andreas | 29 Agustus 2019 15:30
Bola.net - Turnamen e Sports terbesar di dunia, Dota 2: The International (TI) menorehkan prestasi baru. Pada turnamen teranyar TI 9 beberpa pekan lalu, bergelimang puluhan juta USD.
Turnamen yang diselenggarakan di Shanghai selama 6 hari itu melampaui rekor tahun-tahun sebelumnya. Valve, selaku pengembang, kembali menorehkan rekor jumlah uang yang berputar untuk ajang tersebut.
Esports Observer mengungkapkan, biaya penyelenggaraan Dota 2 di Mercedes Benz Arena, Shanghai, China tersebut menggapai angka lebih dari 20 juta dolar AS. Angka itu menjadi akumulasi dari seluruh kebutuhan, mulai dari sewa venue, membayar fee pemain, akomodasi sampai teknologi.
Pengeluaran tersebut terbayar lunas dengan prediksi uang yang beredar di kota bisnis tersebut. Xinhua menghitung, secara offline, alias jumlah penonton yang datang, tontonan adu kuat Dota 2 mendapat respon minimal 250 ribu - 300 ribu penonton.
Angka online berlipat ganda. Situs Esports Channel mengungkapkan, sepanjang turnamen, setidaknya ada 83 juta penonton. Khusus laga final antara OG kontra Team Liquid, mendapat atensi 1,9 juta viewers.
Artinya, impresi dari kombinasi offline dan online tersebut berlipat ganda. Tak heran jika The International 2019 menjadi yang terbesar sejak event tersebut kali pertama beroperasi pada 2011.
Hal itu selaras dengan besaran hadiah uang bagi para peserta, baik yang hanya sekadar di fase grup maupun sang juara. Esports Observer mengungkapkan, Dota 2 TI9 di Shanghai menggelontorkan nilai total hadiah uang terbesar sepanjang sejarah.
Catatan dari penyelenggara, total uang yang menjadi jatah bagi para peserta mencapai angka 34,3 juta dolar AS atau sekitar Rp497,35 miliar (kurs 1 dolar AS = Rp14.500). Angka tersebut menjadikan Dota 2 The International 2019 menjadi satu di antara turnamen yang menyediakan hadiah besar.
Kalahkah Kriket
Tercatat, Dota 2 The International 2019 mampu mengalahkan ajang sebesar piala dunia kriket. Data menyebut, piala dunia kriket 'hanya' menyediakan total hadiah 10 juta dolar AS. Angka milik TI9 hanya terpaut 8 juta dolar AS lebih sedikit dari yang diterima Prancis saat menjadi jawara Piala Dunia 2018.
Saat mengangkat trofi di Rusia, Prancis membawa pulang uang 38 juta dolar AS. Sedangkan sang runner-up, Kroasia mengoleksi 28 juta dolar AS. Sementara itu, sang jawara TI9, OG akan membagi rata perolehan uang mereka ke masing-masing personel sebesar 3,1 juta dolar AS.
Nilai hadiah TI9 tergolong jauh di atas apa yang terjadi di seputar turnamen tenis Grand Slam Wimbledon. Dua juara, yakni Simona Halep (tunggal putri) dan Noval Djokovic (tunggal putra), membawa pulang uang 2,7 juta dolar AS. Pegolf papan atas, Tiger Woods hanya menerima 2,09 juta dolar AS di turnamen level master.
Kata Konsultan
Konsultan Esports, Rod Breslau mengungkapkan, fenomena olah raga virtual seperti Dota 2, memberi efek khusus. "The International 2019 mengubah lagi persepsi orang, yang semakin dalam tentang kemewahan Dota 2. Saya yakin, tahun depan suasananya akan semakin mewah. Ada rasa terhormat menjadi atlet esports secara umum," jelasnya.
Pada edisi tahun depan, The International 2020 (TI10) akan berlangsung di Ericsson Globe, Stockholm, Swedia. Venue berkapasitas 16 ribu orang tersebut akan menjadi saksi apakah besaran nilai hadiah akan menembus angka 40 juta dolar AS, atau cukup naik beberapa juta dolar dari nilai tahun ini. (bola.com/prisca ananda)
Sumber: Esports Channel
Disadur dari Bola.com/Nurfahmi Budi
Baca ini juga ya!
- Tampil Impresif, Joel Matip Segera Diganjar Kontrak Baru
- Alexis Sanchez Minggat, Solskjaer Ogah Cari Pengganti?
- 3 Pemain Terbaik Liverpool Era Rafael Benitez, Salah Satunya Fernando Torres!
- Demi Chelsea, Tammy Abraham Diminta Menguasai Seni 'Ilmu Hitam' Sepak Bola
- Menanti Kejutan Manchester United, Empat Besar Premier League?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ini 5 Pemain Kunci Timnas Indonesia yang Diprediksi Tampil di Piala Dunia 2030
Tim Nasional 14 Oktober 2025, 12:11 -
Kata Eks Kapten Timnas Indonesia Soal Patrick Kluivert: Konsekuensinya Mundur
Tim Nasional 14 Oktober 2025, 12:06
LATEST UPDATE
-
Prediksi FC Copenhagen vs Borussia Dortmund 22 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 22:59 -
Prediksi Barcelona vs Olympiakos 21 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 22:29 -
Jadwal Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 20 Oktober 2025, 21:54 -
Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 20 Oktober 2025, 21:52 -
Jadwal Liga Champions Pekan Ini Live di SCTV, 21-23 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 21:45 -
Rekap Hasil BRI Super League Hari Ini: Tim Tamu Berjaya di Padang dan Solo
Bola Indonesia 20 Oktober 2025, 21:09 -
Prediksi Kairat Almaty vs Pafos 21 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 20:21 -
Prediksi Newcastle vs Benfica 22 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 20:17 -
Prediksi PSV Eindhoven vs Napoli 22 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 20:12 -
Prediksi Villarreal vs Manchester City 22 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 18:50 -
Prediksi Union SG vs Inter Milan 22 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 18:46 -
Prediksi Bayer Leverkusen vs PSG 22 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 18:41 -
Prediksi Arsenal vs Atletico Madrid 22 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 18:33
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain yang Pernah Membela Liverpool dan Manchester United
Editorial 17 Oktober 2025, 21:02 -
4 Bek Tengah Incaran Real Madrid untuk Musim Depan
Editorial 17 Oktober 2025, 20:32 -
Ronaldo Masih Raja! Ini 10 Pesepak Bola dengan Bayaran Tertinggi di Dunia Tahun 2025
Editorial 17 Oktober 2025, 19:53 -
5 Pemenang Golden Boy yang Gagal Penuhi Ekspektasi
Editorial 16 Oktober 2025, 21:44 -
Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris Ini Harus Cari Klub Baru di Januari
Editorial 16 Oktober 2025, 21:07