4 Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Final Liga Champions Tottenham vs Liverpool
Richard Andreas | 2 Juni 2019 07:20
Bola.net - - Liverpool berhasil meraih gelar Liga Champions keenam mereka setelah mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0 pada partai final di Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (2/6) dini hari WIB. Dua gol kemenangan Liverpool lahir lewat aksi Mohamed Salah dan Divock Origi.
Trofi itu sangat berharga bagi The Reds. Setelah gagal menjuarai Premier League musim ini - dan gagal jadi juara Liga Champions musim lalu - akhirnya mereka mampu mewujudkan mimpi di Eropa.
Liverpool membuktikan diri sebagai tim terbaik di Eropa. Perkembangan mereka akhirnya berbuah. Jurgen Klopp bakal jadi Ayah yang sangat bangga.
Sesuai prediksi, final Liga Champions selalu menyimpan kejutan. Hanya kejutan di final kali ini tidak begitu menyenangkan: gaya bermain pragmatis Liverpool, cenderung defensif.
Pun demikian, bagaimanapun taktik parkir bus itu sukses melahirkan trofi. Liverpool jadi juara, tidak penting bagaimana caranya. Juga, laga itu menghasilkan 4 pelajaran berharga yang wajib bolaneters pahami di bawah ini:
Origi, Pemain untuk Panggung Besar
Divock Origi bukan bagian dari trio penyerang utama Liverpool, dia juga tidak bermain sejak menit awal pada pertandingan tersebut. Namun, perannya sangat final dalam klimaks Liverpool di laga pamungkas.
Dia mencetak dua gol yang dalam comeback impresif atas Barcelona di semifinal. Itu sudah luar biasa, tetapi dia menambah catatan impresifnya di final melawan Tottenham.
Origi datang dari bangku cadangan, bermain, dan mencetak gol kedua Liverpool. Gol itu tiba di menit ke-87, yang berarti mengunci kemenangan Liverpool dan mengakhiri perlawanan Tottenham.
All-English Final yang Layu
Saat Liverpool dan Tottenham memastikan satu spot di partai final, semua menduga laga bakal berjalan sepanas Premier League. Sayangnya, yang terjadi justru sebaliknya. Final kali ini merupakan salah satu final paling membosankan.
Hal ini lantaran pendekatan Liverpool demi trofi. The Reds bermain defensif, pragmatis, khususnya selah mencuri gol cepat di awal. laga.
Bagaimanapun, permainan seperti itu berhasil mempersembahkan trofi. Tak ada yang salah dengan parkir bus.
Pertaruhan Kane Merugikan
Harry Kane baru saja pulih dari cedera, dia belum pernah bermain dalam pertandingan yang sesungguhnya sejak kondisinya pulih. Namun, Mauricio Pochettino bertaruh dengan memainkan kane sejak awal.
Perjudian itu harus dibayar mahal, Kane tampil di bawah standar. Dia sulit mendapatkan bola, dan sulit memanfaatkannya ketika diberi kesempatan.
Kane tidak berkutik di bawah kawalan Virgil van Dijk. Dia bahkan tidak terlibat pada ancaman-ancaman terbaik Liverpool. Hanya Son Heung-Min yang berulang kali mengancam gawang Alisson Becker.
Pembalasan Salah
Mohamed Salah meninggalkan lapangan bersama cucuran air mata pada final Liga Champions musim lalu. Kala itu, dia hanya bisa bermain 30 menit sebelum tabrakan dengan Sergio Ramos yang berakibat pada cedera bahu. Liverpool gagal jadi juara.
Kini, Salah berhasil membayar kekecewaan itu dengan gol pembuka di final melawan Tottenham. Benar, gol itu hanya gol penalti, Salah mungkin tidak terlibat pada proses penalti tersebut.
Biar begitu, gol tetaplah gol. Gol di menit ke-2 itu mengubah segalanya. Mentalitas skuad Tottenham goyah, Liverpool memanfaatkannya dengan baik.
Baca Juga:
- Sekarang, Liverpool Lebih Elit Daripada Barcelona dan Bayern Munchen
- Liverpool Jadi Juara Liga Champions, Mourinho: Permainan Buruk!
- Virgil van Dijk, Pemain Terbaik Final Liga Champions 2018/2019
- Liverpool Jadi Juara Liga Champions dengan Taktik Parkir Bus Ala Mourinho
- Hentikan Dominasi Cristiano Ronaldo, Lionel Messi Predator Tertajam UCL 2018/2019
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Liverpool Pecahkan Rekor Transfer EPL: Kenapa Alexander Isak Layak Dibayar Mahal?
Liga Inggris 3 September 2025, 16:01 -
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18
LATEST UPDATE
-
Jadwal Timnas Indonesia vs Chinese Taipei: Jam Berapa, Tayang di Mana?
Tim Nasional 5 September 2025, 18:16 -
Menang Tak Meyakinkan, Irak Cemas Jelang Lawan Timnas Indonesia
Tim Nasional 5 September 2025, 18:07 -
Tidak Dipanggil Kluivert, Ivar Jenner Doakan Timnas Indonesia Menang atas Chinese Taipei
Tim Nasional 5 September 2025, 17:44 -
Prediksi Armenia vs Portugal 6 September 2025
Piala Dunia 5 September 2025, 17:44 -
Mees Hilgers Mundur dari Timnas Indonesia, Kepala Pemandu Bakat PSSI Angkat Bicara
Tim Nasional 5 September 2025, 17:12 -
Miliano Jonathans Disorot Media Vietnam usai Resmi Bela Timnas Indonesia
Tim Nasional 5 September 2025, 17:03 -
Maarten Paes, Setahun Debut Timnas Indonesia dan Malam Tak Terlupakan di Jeddah
Tim Nasional 5 September 2025, 16:56 -
Hasil FP1 MotoGP Catalunya 2025: Pedro Acosta dan Johann Zarco Memimpin
Otomotif 5 September 2025, 16:42 -
Kabar Terkini Tyrell Malacia: Jadi Dijual MU?
Liga Inggris 5 September 2025, 15:11 -
Kisah Kegagalan Transfer Manchester United: Sudah Diajak Makan Oleh Amorim, Eh Ditolak!
Liga Inggris 5 September 2025, 15:01 -
Alamak! Pemain MU Ini Alami Cedera di Jeda Internasional
Liga Inggris 5 September 2025, 14:33
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24