Sering Kalah di Final UCL, Klopp Justru Layak Dapat Pujian
Aga Deta | 1 Juni 2019 09:00
Bola.net - - Manajer Tottenham Mauricio Pochettino menegaskan Jurgen Klopp harus mendapat pujian karena telah mencapai tiga final Liga Champions. Ia menilai Klopp tidak pantas mendapat kritik karena sudah kalah dalam dua final sebelumnya.
Tottenham asuhan Pochettino akan menghadapi Liverpool dalam final Liga Champions di Wanda Metropolitano pada hari Minggu (02/06) dini hari WIB. Itu merupakan final kompetisi elit Eropa pertama antara sesama tim Inggris sejak Manchester United mengalahkan Chelsea lewat adu penalti pada 2008.
Tim asuhan Klopp mencapai final musim lalu tetapi kalah 3-1 dari Real Madrid. Pelatih Jerman itu juga pernah kalah di final lainnya saat memimpin Borussia Dortmund pada musim 2012-13.
Klopp juga kalah di final Liga Eropa dari Sevilla pada musim pertamanya membesut The Reds. Namun, Pochettino berpikir kalau sang lawan lebih pantas mendapat pujian karena sudah pernah mencapai final beberapa kali.
"Jurgen adalah manajer yang sangat sukses, dia hebat, dia selalu bahagia, dia optimis, dia spontan, dia alami," kata Pochettino dilansir Sportskeeda.
"Saya pikir orang-orang menilai karena Anda kalah di final. Bagi saya, Anda perlu menilai bahwa ini adalah ketiga kalinya dia mencapai final. Itu adalah hal yang paling sulit dan kemudian banyak keadaan akan menentukan. Anda perlu percaya bahwa alam semesta berkonspirasi, dan Anda mengangkat trofi.
"Untuk tiba di final ketiga Liga Champions adalah ... 'chapeau'. Saya sangat mengaguminya. Kami semua ingin menang, kami perlu merasakan adrenalin itu, tetapi untuk mencapai final Liga Champions, perjalanan itu adalah yang paling penting. Tiba di sini adalah hal yang paling sulit. "
Bermain Lepas
Pochettino menganggap tekanan bisa menghambat Spurs untuk mengangkat trofi Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sepanjang sejarah mereka. Karena itu, ia meminta anak asuhnya agar bermain lepas dalam pertandingan tersebut.
"Anda tidak bisa mempersiapkan pertandingan persahabatan seperti [Anda mempersiapkan] final Liga Champions," katanya. "Ketika ada satu miliar orang menonton Anda di final, hal yang paling penting adalah kebebasan.
"Ketika berusia tujuh, delapan, sembilan [tahun], Anda bisa bermain dengan kebebasan, kuncinya adalah tidak berpikir bahwa satu miliar orang memperhatikan Anda. Itu akan menjadi kuncinya."
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Djed Spence Siap Cetak Sejarah Jadi Pemain Muslim Pertama yang Perkuat Timnas Inggris
Piala Dunia 4 September 2025, 18:58 -
Ogah Dapat Gratisan, Liverpool Kejar Marc Guehi di Januari 2026
Liga Inggris 4 September 2025, 15:24 -
Pelatih Asal Brasil Resmi Gabung Liverpool, Apa Perannya?
Liga Inggris 4 September 2025, 01:18
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming FIFA Matchday Malam Ini: Indonesia vs Lebanon
Tim Nasional 8 September 2025, 19:50 -
Prediksi Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan 9 September 2026
Tim Nasional 8 September 2025, 19:43 -
Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV dan Indosiar - FIFA Matchday
Tim Nasional 8 September 2025, 19:30 -
Reshuffle Kabinet Merah Putih: Siapa Pengganti Dito Ariotedjo di Kursi Menpora?
Bola Indonesia 8 September 2025, 19:01 -
Profil Dito Ariotedjo: Mantan Menpora Termuda yang Kena Reshuffle Presiden Prabowo
News 8 September 2025, 18:37 -
Jadwal Timnas Indonesia di FIFA Matchday September 2025, Live SCTV, Indosiar, dan Vidio
Tim Nasional 8 September 2025, 17:28 -
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 8 September 2025, 17:27 -
17 Negara Sudah Lolos ke Piala Dunia 2026: Kolombia Kembali Setelah Absen di Qatar
Tim Nasional 8 September 2025, 17:20
LATEST EDITORIAL
-
Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 Kandidatnya
Editorial 8 September 2025, 14:06 -
7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak: Ekitike Gak Percuma Dibeli Mahal
Editorial 8 September 2025, 13:20 -
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48