UEFA Akan Ubah Aturan Keunggulan Kandang di Liga Champions Musim Depan, Apa Dampaknya?
Aga Deta | 3 Juni 2025 07:30
Bola.net - UEFA akan melakukan perubahan terkait aturan keunggulan kandang dalam fase knockout Liga Champions mulai musim depan. Perubahan ini dilakukan setelah tim berperingkat lebih tinggi dianggap dirugikan di babak knockout musim ini.
Di musim 2024/2025, klub yang finis di peringkat delapan besar fase liga dijamin memainkan leg kedua babak 16 besar di kandang sendiri. Namun, pada perempat final dan semifinal, UEFA menggunakan undian terbuka.
Di semifinal, PSG (peringkat 15) dan Inter Milan (peringkat 4) mendapatkan hak bermain leg kedua di kandang. Padahal, lawan mereka, Arsenal dan Barcelona, finis lebih tinggi di fase liga.
Mulai musim depan, tim dengan peringkat lebih tinggi di fase liga akan otomatis mendapatkan hak bermain leg kedua di kandang sendiri. Aturan ini berlaku untuk semua babak knockout, termasuk perempat final dan semifinal.
Menurut laporan ESPN, perubahan ini disetujui dalam rapat komite kompetisi klub UEFA sebelum final Liga Champions. Tujuannya untuk memberikan keadilan lebih bagi tim yang konsisten di fase liga.
Detail Perubahan Aturan yang Diterapkan

Sistem baru ini menghapus undian acak untuk menentukan urutan kandang-tandang di babak knockout. Kini, performa di fase liga menjadi penentu utama siapa yang berhak bermain leg kedua di kandang.
Tim yang finis lebih tinggi di fase grup akan selalu memainkan leg kedua di stadion mereka sendiri. Hal ini diharapkan dapat mengurangi keuntungan yang tidak adil bagi tim berperingkat rendah.
Musim ini, PSG dan Inter yang finis lebih rendah justru mendapat keuntungan bermain leg kedua di kandang. Keduanya akhirnya lolos ke final dengan PSG keluar sebagai juara.
Perubahan ini juga akan diterapkan di Liga Europa dan UEFA Conference League. UEFA ingin menciptakan keseragaman aturan di semua kompetisi elit Eropa.
Dampak Perubahan bagi Kompetisi dan Tim

Aturan baru ini membuat peringkat fase liga semakin krusial. Tim tidak hanya berjuang untuk lolos, tetapi juga harus finis setinggi mungkin demi keuntungan di babak knockout.
Contohnya, Liverpool dan Barcelona yang finis di dua besar musim ini akan dijamin selalu bermain leg kedua di kandang. Ini menjadi keuntungan psikologis dan taktis yang besar.
Dalam rapat itu, beberapa usulan perubahan lain, seperti penghapusan extra time atau larangan tim satu negara bertemu di playoff, ditolak. UEFA memilih fokus pada penyempurnaan sistem keunggulan kandang terlebih dahulu.
Dengan aturan baru ini, diharapkan kompetisi menjadi lebih adil. Tim terbaik akan mendapat reward sesuai konsistensi mereka sepanjang musim.
Sumber: ESPN
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
- 
    10 Pemain dengan Total Transfer Paling Gila di Dunia, Neymar Tembus Rp7,68 Triliun! Editorial 31 Oktober 2025, 15:01 
LATEST UPDATE
- 
    Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio Liga Inggris 31 Oktober 2025, 17:22 
- 
    Mario Aji Resmi Tetap Bela Honda Team Asia di Moto2 2026, Ngaku Waktunya Buktikan Diri Otomotif 31 Oktober 2025, 17:20 
- 
    Para Asisten Luciano Spalletti di Juvetus: Ada Eks Tangan Kanan Maurizio Sarri Liga Italia 31 Oktober 2025, 17:17 
- 
    Fakta Luciano Spalletti: Pelatih Juventus, tapi Punya Tato Logo Napoli di Lengannya! Liga Italia 31 Oktober 2025, 17:01 
- 
    Real Madrid vs Valencia: Waspadai 'Perangkap' Liga Spanyol 31 Oktober 2025, 16:14 
LATEST EDITORIAL
- 
    10 Pemain dengan Total Transfer Paling Gila di Dunia, Neymar Tembus Rp7,68 Triliun! Editorial 31 Oktober 2025, 15:01 
- 
    4 Klub yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Vinicius Junior Jika Hengkang dari Real Madrid Editorial 29 Oktober 2025, 14:17 
- 
    6 Alasan Mengapa Manchester United Bisa Jadi Penantang Gelar Premier League Musim Ini Editorial 29 Oktober 2025, 14:06 
- 
    Arne Slot di Ujung Tanduk? 5 Pelatih Premier League yang Terancam Dipecat Editorial 28 Oktober 2025, 14:36 












