6 Alasan Mengapa Liverpool Masih Bisa Terpeleset dalam Perebutan Gelar Premier League
Aga Deta | 3 Desember 2024 16:12
Bola.net - Liverpool memimpin klasemen Premier League dengan keunggulan sembilan poin. Mereka menjadi favorit untuk meraih gelar ke-20 di bawah Arne Slot.
Performa luar biasa terlihat dari kemenangan melawan Chelsea, Real Madrid, dan Manchester City. Dengan 11 kemenangan dalam 13 laga, peluang mereka sangat besar.
Namun, jadwal berat di laga tandang bisa menjadi tantangan serius. Cedera pemain juga mulai mengancam kestabilan performa tim.
Selain itu, tiga kontrak pemain kunci yang belum diselesaikan dapat memicu gangguan. Konsistensi Liverpool mungkin akan diuji di fase penting musim ini.
Berikut enam alasan mengapa gelar belum pasti milik Liverpool. Premier League masih panjang dan persaingan tetap ketat.
1. Cedera Pemain

Manajer Liverpool mengungkapkan bahwa cedera hanya jadi sorotan jika hasil tim tidak sesuai harapan. The Reds kehilangan enam pemain inti saat menghadapi Manchester City, lebih banyak dibandingkan lawan mereka. Sayangnya, situasi ini tidak menunjukkan tanda-tanda membaik.
Conor Bradley, yang bersinar melawan Real Madrid, harus absen hingga awal tahun. Selain itu, Ibrahima Konate juga diperkirakan absen lama, ditambah cedera Kostas Tsimikas dan Alisson Becker yang membuat lini belakang semakin tipis. Slot mengakui bahwa memiliki lima bek untuk empat posisi dalam bulan yang sibuk adalah kondisi yang jauh dari ideal.
Penampilan apik Joe Gomez melawan juara bertahan menunjukkan kedalaman kualitas skuat Liverpool. Namun, cedera tambahan di lini belakang bisa mengganggu ambisi mereka. Kondisi akan lebih mengkhawatirkan jika Mohamed Salah harus absen untuk waktu yang lama.
2. Laga Pra-Natal

Setelah awal musim yang impresif, banyak yang berpendapat bahwa Liverpool belum menghadapi ujian berat. Namun, setelah 20 pertandingan dan mengalahkan sejumlah lawan tangguh, banyak yang kini menganggap The Reds telah melewati ujian tersebut.
Meski demikian, masih ada beberapa rintangan yang bisa mengganggu di minggu-minggu menjelang Natal. Pertandingan pertama dimulai dengan tandang ke Newcastle pada Rabu, diikuti dengan derby Merseyside terakhir di Goodison Park pada Sabtu.
Selain itu, Liverpool juga akan menghadapi Fulham dan Tottenham, tim yang mampu merebut poin dari pemuncak klasemen jika tampil maksimal.
3. Pesaing yang Terus Mengejar

Setelah Liverpool hampir memastikan mengakhiri peluang Manchester City untuk meraih gelar, perhatian pun beralih ke pesaing terdekat mereka. Chelsea dan Arsenal kini menjadi tantangan terbesar, dengan kedua klub tertinggal sembilan poin dari The Reds setelah meraih kemenangan meyakinkan akhir pekan lalu.
Namun, yang paling mengkhawatirkan bagi Liverpool dan para pendukungnya adalah Arsenal. Dalam 35 menit melawan West Ham, tim asuhan Mikel Arteta sangat menakutkan. Tendangan sudut yang sulit dihentikan, penampilan gemilang Martin Odegaard, dan konsistensi Bukayo Saka menunjukkan kualitas mereka yang luar biasa.
Meskipun West Ham sempat membuat skor terlihat lebih baik dalam 10 menit terakhir yang kacau, hal itu tidak mengurangi kemampuan Arsenal untuk tampil dominan. Dengan kembalinya sang kapten, Arsenal telah mencetak tiga gol ke gawang Nottingham Forest dan lima gol ke gawang Sporting dan West Ham. Mereka kini bertekad untuk terus mengejar dan berharap Liverpool melakukan kesalahan.
4. Gangguan Kontrak

Secara mengejutkan, Liverpool mampu melewati awal musim meski ada ketidakpastian kontrak yang melibatkan tiga bintangnya. Mohamed Salah mengungkapkan kekecewaannya setelah mencetak dua gol kemenangan melawan Southampton, karena belum ada pembicaraan mengenai kontrak baru.
Meskipun begitu, situasi kontrak Salah tidak mempengaruhi penampilannya musim ini, begitu juga dengan Virgil van Dijk dan Trent Alexander-Arnold. Ketiga pemain tersebut tampil dengan performa terbaik mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, menjelang 1 Januari, saat mereka bisa mulai bernegosiasi dengan klub asing, spekulasi kontrak akan terus menghantui. Arne Slot tentu tidak ingin kehilangan ketiga pemain tersebut tanpa kompensasi di akhir musim.
5. Rotasi Pemain di Piala Domestik

Legenda Liverpool, Jamie Carragher, mengusulkan agar timnya melakukan rotasi besar-besaran di pertandingan piala domestik demi memprioritaskan Premier League dan Liga Champions. Meskipun ini adalah langkah yang umum bagi tim elit dengan kedalaman skuad yang luar biasa, cedera yang menimpa Liverpool membuat keputusan tersebut semakin penting.
Sebelum pertengahan musim, Liverpool akan bertandang ke Southampton untuk menghadapi mereka di perempat final Carabao Cup, yang jelas bukan pertandingan mudah. Jika berhasil lolos, mereka akan menghadapi semifinal dua leg pada tahun baru, kemungkinan melawan Arsenal, Manchester United, Tottenham, atau Newcastle.
Pelatih Liverpool, Arne Slot, mungkin akan memutar skuad saat menghadapi Accrington Stanley di putaran ketiga Piala FA. Namun, terlalu banyak merotasi pemain berisiko menguras skuad, yang bisa berakibat buruk di akhir musim.
6. Tekanan

Manajer Arsenal Mikel Arteta pernah memberikan saran kepada Liverpool setelah awal musim mereka yang mengesankan. Ia mengingatkan bahwa untuk mempertahankan performa selama 10 bulan sangat sulit dan segala sesuatunya harus berjalan sesuai rencana.
Namun, Arteta tidak menyebutkan satu hal penting, yaitu tekanan sebagai tim yang memimpin. Sebagai contoh, Arsenal memimpin klasemen lebih lama daripada tim manapun yang gagal meraih gelar pada musim 2022/2023.
Liverpool kini berada dalam posisi yang sama, dengan harapan besar di pundak mereka. Setiap pertandingan akan semakin dipantau, dan setiap poin yang hilang akan terasa berat, tetapi mereka memiliki pengalaman untuk menghadapi tekanan ini, seperti yang mereka lakukan lima tahun lalu.
Sumber: Daily Mail
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kontrak Menipis, Dusan Vlahovic Bakal Menuju ke AC Milan Secara Gratis
Liga Italia 15 Desember 2025, 17:12
-
Virgil van Dijk Kirim Pesan Tegas ke Salah Soal Masa Depannya di Liverpool: Bertahanlah!
Liga Inggris 15 Desember 2025, 17:02
-
Selebrasi Gol Pertama Jordan Henderson untuk Brentford, Ada Nama Diogo Jota di Baliknya
Liga Inggris 15 Desember 2025, 16:41
-
Pengakuan Lautaro dan Zielinski Usai Bawa Inter Jalani Laga Berat di Genoa
Liga Italia 15 Desember 2025, 16:27
LATEST UPDATE
-
Guadalajara vs Barcelona: Cerita Manusiawi dari sang Pelatih Tim Divisi 3
Liga Spanyol 16 Desember 2025, 01:00
-
Barcelona Tak Mau Gegabah: Alasan Hansi Flick Kelola Menit Bermain Marc Bernal
Liga Spanyol 16 Desember 2025, 00:44
-
Spekulasi Transfer Lewandowski: Tinggalkan Barcelona, Gabung Messi di Inter Miami?
Liga Spanyol 16 Desember 2025, 00:33
-
Inter Milan dan Insting Pembunuh Lautaro Martinez di Kotak Penalti Lawan
Liga Italia 16 Desember 2025, 00:03
-
Pelukan yang Bicara Banyak: Vinicius Junior Kirim Sinyal Rekonsiliasi dengan Xabi Alonso
Liga Spanyol 15 Desember 2025, 23:49
-
AC Milan Kehilangan Gabbia untuk Semifinal Supercoppa: Siapa Penggantinya?
Liga Italia 15 Desember 2025, 23:46
-
Update Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025 Thailand
Olahraga Lain-Lain 15 Desember 2025, 22:56
-
Juventus Tanpa Koopmeiners: 2 Opsi Pengganti untuk Laga Melawan Roma
Liga Italia 15 Desember 2025, 21:43
-
Juventus Bicara Tegas: Frattesi Ditahan Inter, Thuram Aman, Yildiz Jadi Proyek Masa Depan
Liga Italia 15 Desember 2025, 21:35
LATEST EDITORIAL
-
5 Kandidat Pengganti Xabi Alonso di Real Madrid, Zidane Kembali ke Bernabeu?
Editorial 9 Desember 2025, 10:48
-
5 Calon Pengganti Mohamed Salah di Liverpool jika Sang Bintang Benar-benar Pergi
Editorial 9 Desember 2025, 10:19
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02





