6 Klub yang Pernah Dilarang Tampil di Liga Champions

Aga Deta | 6 Agustus 2025 10:29
6 Klub yang Pernah Dilarang Tampil di Liga Champions
Trofi Liga Champions dipajang saat final antara PSG vs Inter Milan di Allianz Arena, Munich, 1 Juni 2025. (c) AP Photo/Matthias Schrader

Bola.net - Liga Champions merupakan ajang paling bergengsi bagi klub-klub Eropa. Kompetisi ini bukan hanya soal trofi, tetapi juga tentang reputasi, prestise, dan kebanggaan klub serta suporternya.

Real Madrid menjadi tim tersukses sepanjang masa setelah mengoleksi 15 gelar. Pada musim 2024/2025, PSG keluar sebagai juara usai menaklukkan Inter Milan dengan skor telak 5-0 di partai final.

Advertisement

Musim 2025/2026 pun telah dimulai melalui babak kualifikasi. Nama-nama besar seperti Barcelona, Bayern Munich, dan Liverpool kembali difavoritkan untuk melangkah jauh.

Namun, tidak semua klub bisa menikmati panggung Liga Champions. Sejumlah tim pernah dijatuhi larangan tampil karena terbukti melakukan pelanggaran berat secara administratif maupun finansial.

Berikut adalah enam klub yang pernah menerima sanksi larangan berlaga di Liga Champions dari UEFA sepanjang sejarah.

1 dari 6 halaman

1. Besiktas

1. Besiktas

Bola dalam laga Liga Champions antara Barcelona vs Benfica, Rabu (12/3/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Emilio Morenatti

Besiktas mendapatkan larangan tampil di kompetisi Eropa pada tahun 2013. Hukuman tersebut diberikan oleh UEFA karena klub terbukti terlibat dalam kasus pengaturan skor.

Mereka sempat mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Namun, upaya tersebut gagal setelah CAS menolak permohonan mereka.

Alhasil, Besiktas harus rela absen satu musim penuh dari ajang antarklub Eropa. Sanksi ini menjadi pukulan telak bagi reputasi sepak bola Turki.

2 dari 6 halaman

2. Fenerbahce

2. Fenerbahce

Syal suporter Fenerbahce. (c) Fenerbahce SK/Twitter

Masih di tahun yang sama, Fenerbahçe juga dijatuhi larangan tampil di Eropa oleh UEFA. Klub asal Istanbul itu dikenai hukuman selama tiga musim akibat pengaturan skor.

Seperti Besiktas, mereka mencoba melawan keputusan tersebut melalui banding ke CAS. Akan tetapi, pengadilan menolak banding mereka dan menguatkan hukuman tersebut.

Dengan demikian, Fenerbahçe harus absen dari Liga Champions maupun Liga Europa. Situasi ini menjadi periode kelam bagi dua tim besar Turki secara bersamaan.

3 dari 6 halaman

3. Juventus

3. Juventus

Allianz Stadium, markas Juventus (c) AP Photo

Juventus tidak diizinkan tampil pada kompetisi Eropa musim 2023/2024. Sanksi dijatuhkan UEFA karena pelanggaran Financial Fair Play dan dugaan manipulasi laporan keuangan.

Pelanggaran tersebut terjadi dalam periode 2012 hingga 2019 berdasarkan hasil investigasi. Akibatnya, Juventus kehilangan tempat di UEFA Conference League meski sudah lolos secara peringkat liga.

Dampak hukuman ini sangat besar karena mereka harus absen total dari turnamen Eropa selama satu musim. Bagi klub sebesar Juventus, ini menjadi tamparan keras dalam satu dekade terakhir.

4 dari 6 halaman

4. FK Pobeda

4. FK Pobeda

Logo Liga Champions dipasang di luar stadion Allianz Arena jelang laga final antara PSG vs Inter Milan, Jumat, 30 Mei 2025. (c) AP Photo/Matthias Schrader

FK Pobeda dihukum UEFA pada tahun 2009 dengan larangan delapan tahun tampil di kompetisi Eropa. Klub asal Makedonia Utara ini terbukti terlibat pengaturan skor dalam sebuah pertandingan.

Presiden klub saat itu, Aleksandar Zabrcanec, bahkan dijatuhi hukuman seumur hidup. Klub mencoba mengajukan banding ke CAS agar hukuman diringankan.

Namun, banding itu ditolak dan vonis tetap dijalankan. Hukuman ini tercatat sebagai salah satu yang paling berat dalam sejarah UEFA.

5 dari 6 halaman

5. FK Arsenal Tivat

5. FK Arsenal Tivat

Artwork Liga Champions (c) UEFA

Arsenal Tivat menjadi klub terbaru yang dijatuhi sanksi berat UEFA pada Juli 2025. Klub asal Montenegro itu dilarang tampil di Eropa selama sepuluh tahun.

Sanksi diberikan karena pelanggaran disipliner serius dalam laga melawan Alashkert FC pada 2023. Selain larangan tampil, klub juga didenda sebesar 500.000 euro.

UEFA menemukan indikasi pengaturan skor serius dalam pertandingan tersebut. Walau memiliki hak banding ke CAS, larangan sementara langsung diberlakukan sebagai efek jera.

6 dari 6 halaman

6. Liverpool

6. Liverpool

Suporter Liverpool memadati Anfield saat melawan Southampton di lanjutan Premier League 2024-2025. (c) AP Photo/Jon Super

Liverpool menerima larangan tampil di kompetisi Eropa menyusul Tragedi Heysel pada final European Cup tahun 1985. Insiden tragis tersebut menyebabkan 39 orang meninggal dunia.

UEFA lalu menghukum seluruh klub Inggris tidak boleh tampil di Eropa selama lima musim. Liverpool sendiri mendapatkan satu tahun tambahan larangan dibanding klub Inggris lainnya.

Total, The Reds absen selama enam musim dari kompetisi antarklub. Sanksi ini menjadi salah satu yang paling dikenang dalam sejarah sepak bola Eropa.

Sumber: Sportbilble

LATEST UPDATE