7 Pemain Liverpool yang Awal Kariernya Lambat tapi Menjadi Legenda: Wirtz & Kerkez Berikutnya?

Aga Deta | 18 September 2025 23:22
7 Pemain Liverpool yang Awal Kariernya Lambat tapi Menjadi Legenda: Wirtz & Kerkez Berikutnya?
Bendera pojok Liverpool di Anfield. (c) AP Photo/Jon Super

Bola.net - Tidak semua pemain Liverpool langsung bersinar setelah didatangkan. Beberapa justru memerlukan waktu untuk beradaptasi sebelum akhirnya menjadi pilar klub.

Florian Wirtz sempat kesulitan membuka pertahanan lawan di empat laga awalnya. Meski begitu, performanya mulai meningkat dan menunjukkan kualitas kelas dunia.

Advertisement

Milos Kerkez juga mengalami awal yang sulit di posisi bek kiri. Kesalahan defensif membuatnya beberapa kali harus ditarik keluar, namun potensi besar tetap terlihat.

Sejarah Liverpool menunjukkan bahwa adaptasi awal yang lambat bukan jaminan kegagalan. Banyak pemain yang awalnya terombang-ambing, akhirnya menjadi legenda klub.

Tujuh contoh pemain yang start-nya lambat namun sukses akan dibahas di sini. Wirtz dan Kerkez menjadi kandidat terbaru yang mungkin mengikuti jejak mereka.

1 dari 7 halaman

1. Fabinho

1. Fabinho

Fabinho berduel dengan Ellis Simms dalam laga Liverpool vs Everton di Premier League 2022/23, Selasa (14/2/2023) dini hari WIB. (c) AP Photo/Jon Super

Nama Fabinho pernah sejajar dengan Mohamed Salah, Virgil van Dijk, dan Alisson sebagai tulang punggung Liverpool. Ia mungkin tak bertahan lama, tetapi perannya di periode penuh trofi sangat vital.

Didatangkan dari AS Monaco dengan harga £39 juta, Fabinho tiba di Liverpool dengan reputasi besar. Namun, ia harus bersabar karena lebih sering duduk di bangku cadangan pada awal musim.

Ketika mendapat kepercayaan, ia langsung menjawab dengan performa solid. Liverpool pun menutup musim dengan gelar Liga Champions dan catatan impresif 97 poin di liga.

2 dari 7 halaman

2. Andy Robertson

2. Andy Robertson

Selebrasi Andy Robertson dalam laga Liverpool vs Atletico Madrid, Kamis (18/9/2025) (c) AP Photo/Jon Super

Liverpool merekrut Andrew Robertson dari Hull City pada 2017 dengan biaya yang tergolong murah, £8 juta. Pada awalnya, ia jarang dimainkan karena masih kalah saing dengan Alberto Moreno.

Kesempatan bermain datang setelah Moreno mengalami cedera, dan Robertson langsung menunjukkan kualitasnya. Ia kemudian mengamankan posisi bek kiri dan menjadi bagian penting tim Liverpool.

Hingga kini, Robertson mendekati 350 penampilan bersama Liverpool. Ia sukses menjuarai semua gelar utama bersama klub dan menjadi salah satu pembelian paling cerdas di era Premier League.

3 dari 7 halaman

3. Jordan Henderson

3. Jordan Henderson

Kapten Liverpool Jordan Henderson. (c) AP Photo

Jordan Henderson bergabung dengan Liverpool pada 2011 dengan biaya £20 juta dari Sunderland. Musim pertamanya mengecewakan hingga sempat direncanakan untuk ditukar dengan Clint Dempsey.

Kesulitan itu justru memotivasi Henderson untuk membuktikan kemampuannya. Ia bertekad bekerja keras dan menunjukkan bahwa dirinya layak menjadi bagian inti Liverpool.

Sekarang, Henderson memegang kapten tim saat Liverpool meraih gelar liga pertama dalam 30 tahun. Ia juga memimpin tim menjuarai semua trofi besar di era Jurgen Klopp.

4 dari 7 halaman

4. Luis Suarez

4. Luis Suarez

Luis Suarez (c) AFP

Setelah melepas Fernando Torres, Liverpool sempat ragu dengan hasil transfernya. Namun kedatangan Luis Suarez pada Januari 2011 langsung memberikan harapan baru, berbeda jauh dengan kegagalan Andy Carroll.

Suarez membuktikan kualitasnya dengan 82 gol dan 32 assist dalam 133 laga. Debutnya di Premier League langsung menghasilkan gol, meski penyelesaian awalnya masih belum sempurna dan butuh adaptasi dengan tim.

Di paruh pertama musimnya, Suarez mengoleksi empat gol dan tiga assist dalam 13 pertandingan. Walau hasil itu cukup memuaskan, performanya yang sesungguhnya baru terlihat di musim-musim berikutnya.

5 dari 7 halaman

5. Dirk Kuyt

5. Dirk Kuyt

Dirk Kuyt (c) LFC

Fans Liverpool awalnya skeptis dengan kemampuan Dirk Kuyt yang berbeda dari pemain bintang lain. Ia tidak memiliki gaya dribel John Barnes atau ketajaman Robbie Fowler, dan tidak terlihat seikonik Fernando Torres.

Meski begitu, Kuyt selalu menunjukkan semangat juang tinggi di lapangan. Gol pertamanya di Liga Champions tercipta di final 2007 melawan AC Milan, meski Liverpool kalah.

Seiring waktu, Kuyt membuktikan kualitasnya di momen penting. Hat-trick melawan Manchester United menjadi salah satu alasan ia dikenang sebagai legenda klub.

6 dari 7 halaman

6. Lucas Leiva

6. Lucas Leiva

Lucas Leiva (c) AFP

Lucas Leiva sempat dianggap lemah di lini tengah Liverpool, terutama karena sering menempati posisi Xabi Alonso. Penampilan awalnya dinilai lambat dan mudah dikalahkan, sehingga mendapat banyak sorotan negatif dari suporter.

Momen terburuk terjadi saat menghadapi Fulham, ketika Lucas mendapatkan cemoohan karena performanya yang buruk. Ia menilai kejadian itu sebagai pengalaman belajar, memahami harapan fans, dan bertekad memperbaiki penampilannya.

Seiring waktu, Lucas membuktikan dirinya dengan dedikasi dan semangat juang yang tinggi. Akhirnya, ia menjadi sosok yang dihormati dan dikenang sebagai salah satu idola Kop di Anfield.

7 dari 7 halaman

7. Xabi Alonso

7. Xabi Alonso

Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Xabi Alonso memiliki reputasi sebagai gelandang elegan dan berkelas tinggi yang bisa mengendalikan permainan. Banyak yang beranggapan ia langsung menyesuaikan diri dan sukses meraih Liga Champions pada musim pertamanya di Liverpool.

Sebenarnya, ia mengalami awal yang menantang di Premier League. Tiga pertandingan pertamanya berakhir dengan kekalahan, termasuk saat menghadapi Bolton, Chelsea, dan Manchester United, sehingga ia butuh waktu untuk menemukan ritme permainan.

Momentum berubah ketika ia tampil melawan Fulham pada Oktober 2004. Masuk dari bangku cadangan, Alonso mencetak gol spektakuler dari tendangan bebas yang memulai kebangkitan Liverpool hingga menang 4-2.

Sumber: Planet Football

LATEST UPDATE