EDITORIAL: Ryan Giggs, Empat Dasawarsa dan Tetap Abadi
Editor Bolanet | 28 November 2013 15:10
Bola.net - Oleh: Gia Yuda Pradana
Tak banyak pemain yang tetap menjadi bagian integral di klubnya dengan usia yang sudah hampir menyentuh empat dasawarsa. Ryan Giggs adalah salah satunya. Dia memang istimewa.
Pada 29 November 2013, Giggs genap berumur 40 tahun. Bukan usia yang ideal lagi untuk ukuran seorang pesepakbola profesional, terlebih di Eropa. Namun, gelandang Manchester United asal itu sanggup membuktikan bahwa dirinya masih bisa bersaing dengan talenta-talenta yang jauh lebih muda darinya.
Nama Giggs memang tak bisa dipisahkan dengan United. Selama 23 tahun menekuni karier sebagai pesepakbola profesional, Giggs hanya pernah memperkuat Red Devils. Di masa silam, dia adalah bintang yang terkenal dengan speed dribbling-nya. Sekarang, meski usianya semakin bertambah, dia tetap pilar penting di Teater Impian.
Sejak era Sir Alex Ferguson hingga kini masuk masa transisi kepemimpinan David Moyes, Giggs selalu mendapat tempat. Porsi bermain Giggs memang tak lagi sebanyak dahulu. Namun, setiap kali diturunkan, dia selalu berusaha memberikan yang yang terbaik.
Bukti paling shahih bisa dilihat ketika United menghantam tuan rumah Bayer Leverkusen lima gol tanpa balas di matchday 5 Grup A Liga Champions 2013/14, Kamis (28/11).
Bermain penuh dari menit awal sampai peluit panjang, Giggs menunjukkan performa luar biasa. Giggs tampil solid di pos gelandang bertahan dalam formasi 4-2-3-1 United. Di laga itu (statistik via WhoScored), selain aktif memutus alur serangan tuan rumah dengan 4 tekel sukses dan 1 interception-nya, Giggs juga membukukan jumlah pass (62) dan long ball akurat (9) terbanyak dibandingkan pemain-pemain lain. Tingkat ketepatan operannya pun mencapai 92%.
Menyesuaikan dengan usia, permainan Giggs berevolusi. Dari seorang speedster pengiris sektor sayap kiri, kini dia menjelma menjadi gelandang elegan yang lebih mengandalkan kreativitas untuk membuka peluang bagi rekan-rekannya. Melawan Leverkusen, torehan key pass Giggs (3) hanya kalah dari Wayne Rooney (4). Dari tiga peluang yang diciptakannya itu, salah satunya berujung pada assist untuk gol kelima United oleh di penghujung laga.
Musim ini, Giggs baru dua kali dipasang sebagai starter oleh Moyes di Premier League. Di Liga Champions, sudah tiga pertandingan. Persamaannya, Giggs hampir tak pernah tampil mengecewakan - masih penuh energi dan selalu berusaha memberi kontribusi positif. Dia seolah tak pernah dimakan usia - sosok yang abadi.
Sulit mencari pemain seperti Giggs saat ini. Kalau ada pun, pasti tak banyak. Selain kapten Inter Milan Javier Zanetti (40 tahun), siapa lagi?
Sebenarnya, apa rahasia Giggs agar bisa tetap fit di usianya yang sekarang, padahal dahulu dia cukup akrab dengan cedera hamstring? Yoga. Itu sangat membantu saya. Yoga memberi saya fleksibilitas dan kebugaran tak hanya untuk berlatih, tapi juga ketika turun ke lapangan, kata Giggs kepada La Gazetta dello Sport setahun silam.
Langkah itu sendiri membuktikan bahwa Giggs sangat mencintai sepak bola dan klubnya. Dia seolah tak mau absen lama-lama dari lapangan hijau hanya akibat masalah kebugaran.
Di United sekarang, Giggs tak hanya seorang pemain. Dia juga bagian dari staf kepelatihan. Saya harap saya bisa menularkan pengalaman (kepada para pemain) dan menjadi bagian keluarga besar Manchester United untuk waktu yang sangat lama, ujar Giggs ketika diberi peran tersebut pada Juli 2013.
United sendiri berharap profesionalisme dan perjalanan karier Giggs dapat menjadi contoh serta inspirasi bagi pemain-pemain muda Old Trafford agar bisa sukses di masa depan.
Giggs merupakan pemain paling bertabur gelar dalam sejarah persepakbolaan Inggris. Dia juga satu-satunya pemain dalam daftar Football League 100 Legends yang masih aktif.
Ya, Giggs adalah salah satu legenda hidup. Namun, sampai kapan BBC Sports Personality of year 2009 tersebut akan terus bermain?
Biarlah pertanyaan itu terjawab sendiri jika memang sudah waktunya. Sekarang, selagi masih bisa, kita nikmati saja setiap sepak terjang sang living legend di atas arena. [initial]
Editorial-editorial Lainnya:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
Ironi Manchester United: Permainan Semakin Oke, Tapi Sulit Menang!
Liga Inggris 5 Desember 2025, 12:03
-
Man Utd 1-1 West Ham, Ruben Amorim Tuntut Setan Merah Berbenah!
Liga Inggris 5 Desember 2025, 11:48
LATEST UPDATE
-
Prediksi Aston Villa vs Arsenal 6 Desember 2025
Liga Inggris 5 Desember 2025, 20:30
-
Prediksi Man City vs Sunderland 6 Desember 2025
Liga Inggris 5 Desember 2025, 20:30
-
Vidio Pecahkan Rekor: Strategi Konten Lokal Dorong Capaian Lebih dari 5 Juta Pelanggan
Lain Lain 5 Desember 2025, 20:22
-
Prediksi VfB Stuttgart vs Bayern Munchen 6 Desember 2025
Bundesliga 5 Desember 2025, 20:00
-
Drawing Piala Dunia 2026: Pembagian Pot, Format, hingga Aturan Undian
Piala Dunia 5 Desember 2025, 19:43
-
Prediksi Everton vs Nottm Forest 6 Desember 2025
Liga Inggris 5 Desember 2025, 19:30
-
Simak Jadwal Pertandingan Liga Inggris Pekan ke-15 2025/2026, Eksklusif di Vidio
Liga Inggris 5 Desember 2025, 19:07
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26



