5 Fakta Tentang Boaz Solossa: Mewarisi Nama dari Kakeknya, 3 Kali Alami Cedera Horor
Asad Arifin | 4 Oktober 2024 10:59
Bola.net - Boaz Solossa akan dikenang sebagai salah satu legenda di sepak bola Indonesia. Boaz Solossa merupakan salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Indonesia, baik pada level klub maupun tim nasional.
Boaz Solossa punya capaian yang bakal sulit ditandingi pemain Indonesia lain. Boaz Solossa punya tiga gelar top skor dan pemain terbaik liga Indonesia. Pada usia emasnya, performa Boaz Solossa sangat konsisten.
Boaz Solossa memberikan empat gelar juara Liga Indonesia bagi Persipura Jayapura. Bukan hanya punya catatan spesial bersama Persipura, Boaz Solossa juga punya catatan bagus saat bermain pada level Asia.
Bukan hanya di dalam lapangan, Boaz Solossa juga punya catatan spesial di luar lapangan. Pada 2020 lalu, Boaz Solossa mendapat gelar magister atau S2 di Universitas Cenderawasih.
Simak fakta-fakta menarik tentang Boaz Solossa di bawah ini ya Bolaneters.
Asal Usul Nama Boaz Solossa
Boaz Solossa lahir dari pasangan Christopher Solossa dan Merry Solossa. Nama Boaz diambil dari nama sang kakek, Boaz Boehrit Solossa. Sang kakek Boaz adalah penggila sepak bola.
Bola.com mencatat Boehrit Solossa punya antusiasme yang tinggi dalam memberi dukungan bagi Persipura. Boehrit rela menempuh perjalanan dengan sepeda dari Sorong ke Jayapura untuk melihat Persipura.
Kini, Boaz mewariskan nama sang kakek pada anaknya. Boaz memberikan nama Bohrit Solossa pada anak laki-lakinya. Jadi, apakah Bohrit akan meneruskan jejak Solossa di sepak bola Indonesia?
Keluarga Sepak Bola
Boaz Solossa hanya satu dari banyak nama Solossa di sepak bola Indonesia. Sebelum nama Boaz melejit, ada Ortizan Solossa yang lebih dulu membela Timnas Indonesia. Dia adalah kakak kandung Boaz.
Selain Ortizan, dua kakak Boaz juga pemain sepak bola yakni Joice dan Nehemia. Ayah mereka bertiga, Christopher Solossa, juga merupakan pemain sepak bola lokal di Jayapura.
Kini, Tobias Solossa yang bermain untuk Persewar Waropen di Liga 2. Tobias merupakan anak kandung dari Ortizan.
Bangkit dari Banyak Cedera Horor
Karier sepak bola Boaz Solossa tidak sepenuhnya mulus. Dia beberapa kali berada dalam momen buruk. Paling tidak, ada tiga cedera parah yang pernah dialami Boaz Solossa.
Cedera pertama didapat di Piala AFF 2004. Boaz mengalami cedera engkel usai menerima tekel Baihaki Khaizan di laga final. Pada 2007, jelang Piala Asia, Boaz Solossa cedera patah kaki pada laga uji coba lawan Hong Kong.
Boaz Solossa juga pernah cedera parah bersama Persipura. Cedera pertama didapat pada 2005. Cedera kedua terjadi pada 2012, usai menerima tekel OK John.
Jasa Peter Withe
Peter Withe bukan orang pertama yang melihat dan mengorbitkan Boaz Solossa. Namun, pria asal Inggris itu punya peran yang sangat sentral dalam perjalanan karier Boaz.
Peter Withe melihat Boaz Solossa bermain di PON 2004. Boaz belum punya klub saat itu. Namun, tanpa ragu Peter Withe membawa Boaz ke Timnas Indonesia. Saat itu, Boaz baru berusia 18 tahun!
Piala AFF 2004 jadi momen mencuatnya nama Boaz Solossa. Aksinya, bersama Ortizan Solossa, di sisi kiri Timnas Indonesia sangat impresif. Boaz mencetak tiga gol di Piala AFF 2004.
Jenderal Bintang 4 di Persipura
Boaz Solossa merupakan salah satu pemain paling sukses di Liga Indonesia. Sebab, dia punya deretan gelar pada level kolektif maupun individu.
Boaz Solossa merupakan 'jenderal bintang empat' di Persipura. Maksud dari kata itu adalah pemain yang memberikan empat gelar juara liga. Empat gelar itu didapat pada 2005, 2008–09, 2010–11, 2013.
Selain itu, Boaz Solossa juga punya gelar individu yang mentereng. Boaz Solossa punya tiga gelar top skor sekaligus pemain terbaik. Gelar itu didapat pada musim 2008–09, 2010–11, 2013.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Proses Naturalisasi Timnas Malaysia Penuh Tanda Tanya: Ini 4 Kejanggalannya
Tim Nasional 28 September 2025, 19:38 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 28 September 2025, 13:03
LATEST UPDATE
-
Manchester United Terus Tenggelam: Era Amorim Malah Lebih Buruk dari Ten Hag
Liga Inggris 29 September 2025, 15:23 -
Momen Kocak Pecco Bagnaia Ajak Marc Marquez Makan Hot Dog Bareng untuk Rayakan Gelar Dunia
Otomotif 29 September 2025, 15:16 -
Arsenal Bangkit dari Ketinggalan, Arteta Terpukau Dua Gol Injury Time: Perasaan Luar Biasa!
Liga Inggris 29 September 2025, 15:11 -
Merasa Lebih Baik dari Sebelumnya, Inilah Versi Baru dari Seorang Jose Mourinho
Liga Champions 29 September 2025, 15:03 -
Prediksi Pafos FC vs Bayern Munchen 1 Oktober 2025
Liga Champions 29 September 2025, 14:59 -
Hanya Pakai KTP, Begini Cara Mudah Cek Penerima Bansos Rp 600 Ribu Langsung dari HP
News 29 September 2025, 14:48 -
Marc Marquez Sudah Kunci Gelar Dunia, Apa yang Menarik Dipantau di MotoGP Mandalika 2025?
Otomotif 29 September 2025, 14:46 -
Hadapi Arab Saudi dan Irak, Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Dinilai Cukup Besar
Tim Nasional 29 September 2025, 14:35 -
Prediksi Chelsea vs Benfica 1 Oktober 2025
Liga Champions 29 September 2025, 14:33 -
Kiper Jadi Masalah yang Tak Terselesaikan di MU
Liga Inggris 29 September 2025, 14:09 -
Prediksi Bodo/Glimt vs Tottenham 1 Oktober 2025
Liga Champions 29 September 2025, 13:44 -
Masa Depan Vinicius Junior Kian Misterius, Klub Papan Atas Premier League Siap Bergerak
Liga Spanyol 29 September 2025, 13:36 -
Prediksi Marseille vs Ajax Amsterdam 1 Oktober 2025
Liga Champions 29 September 2025, 13:24
LATEST EDITORIAL
-
3 Alasan Kuat Manchester United Harus Lepas Ruben Amorim Sekarang Juga
Editorial 29 September 2025, 12:36 -
5 Pelatih yang Berpeluang Besar Gantikan Ruben Amorim di MU
Editorial 29 September 2025, 12:12 -
Carvajal dan Trent Cedera, Ini 5 Pemain yang Bisa Jadi Solusi Real Madrid
Editorial 29 September 2025, 11:25 -
4 Bek Gratis yang Bisa Didatangkan Liverpool Setelah Giovanni Leoni Cedera ACL
Editorial 26 September 2025, 16:54 -
5 Kiper Kandidat Pengganti Robert Sanchez di Chelsea
Editorial 26 September 2025, 16:32