Lebih Dekat dengan Kuncoro: Tukang Jagal Arema Berjuluk Ikan Lele
Asad Arifin | 30 Juni 2020 14:44
Bola.net - Kuncoro dan Arema menjadi entitas yang sulit dipisahkan. Kuncoro memulai karir sebagai pemain di Arema. Setelah pensiun, dia juga merintis karir sebagai pelatih di Arema FC.
Pria asal Kabupaten Malang itu saat ini juga masih setia sebagai asisten pelatih Arema. Sekarang, dia sudah berubah jadi sosok yang humoris. Tak jarang dia jadi sasaran bahan candaan pemain.
Semasa bermain, dia jadi orang yang ditakuti di lapangan. Dia punya tekel keras dan kerap berkelahi sehinga akrab dengan kartu kuning dan merah.
Ketika pandemi virus corona, aktivitasnya lebih banyak di rumah dan mengamati latihan pemain Arema di Kabupaten Malang.
Sembari menunggu kompetisi bergulir kembali, Kuncoro mengenang masa lalunya sat aktif bermain. Mulai dari julukannya, hingga ciri khas masa lalu Arema diutarakannya. Berikut wawancaranya jurnalis Bola.com, Iwan Setiawan, dengan Kuncoro di Malang, Senin (29/6/2020).
Sejak kapan Anda berubah dari sosok yang ditakuti dilapangan menjadi seorang yang humoris?
Sebenarnya dari dulu saya suka bercanda. Saat masih jadi pemain Arema malah lebih parah bercandanya. Di Arema itu sudah seperti keluarga. Jadi bercandanya sering kelewat batas. Dulu pernah ada teman yang sholat masih saja dikerjai. Tapi kalau di lapangan memang beda. Harus berani.
Awal Jadi Tukang Jagal
Dulu dijuluki tukang jagal, bagaimana ceritanya?
Mungkin karena karakter main saya seperti itu. Saya masuk Arema usia 18 tahun. Kebetulan senior-senior di tim waktu itu mainnya juga keras. Karakter main saya juga karena masa kecil di lingkungan yang keras. Pernah tawuran dan segala macam. Sempat waktu saya baru muncul main di kompetisi, striker senior lawan Bambang Nurdiansyah sempat tanya ke senior di Arema saya ini siapa. Dijawab kalau saya ini preman yang main bola. Hehehe.
Saya masih ingat juga ada pemain yang sulit dihadapi. I Made Pasek Wijaya (Pelita Jaya). Olah bolanya bagus. Jadi saya pakai tangan (sikut) untuk menghentikannya. Setelah itu dia jadi pindah posisi main biar gak ketemu lagi.
Kalau di Arema juga sempat dipanggil Lele (ikan). Kenapa?
Pemain Arema jaman dulu memang panggilannya hewan semua. Hehehe. Kalau saya karena jempol kaki dulu sempat sakit. Pakai sepatu sering kekecilan. Jadi sekarang bentuknya kayak lele.
Lebih Berwibawa
Dulu jadi pelanggan kartu karena pelanggaran atau berkelahi. Ada pengalaman unik dengan wasit?
Saya lupa tapi wasitnya dulu siapa. Pernah waktu derby Arema lawan Persema di Gajayana. Ada insiden saya mau dapat kartu. Saya ancam balik, ternyata tidak jadi dikartu. Tapi sekarang sudah tidak boleh seperti itu. Aturan lebih ketat dan tidak mengutamakan kekerasan. Lebih mengandalkan skill di lapangan. Jadi tidak perlu ditiru.
Sebagai asisten pelatih, Anda terlihat selalu dekat dengan pemain. Apa memang tugasnya seperti itu?
Kembali lagi Arema ini kan seperti keluarga. Saya dekat dengan semua karena senang bercanda. Tapi itu diluar lapangan. Sempat juga diberi masukan pengurus agar lebih jaga wibawa karena sudah jadi tim pelatih. Bukan lagi pemain seperti dulu. Tapi saya tidak bisa. Kalau dilapangan saat pertandingan saya pasti serius. Tapi di luar itu memang seperti ini saya.
Untuk suasana tim, ada beda Arema sekarang dengan jaman anda bermain?
Sisi kekeluargaannya masih ada. Meskipun kadang setiap ada pelatih kepala baru ada yang beda. Tapi kalau sudah di luar lapangan, tetap bercanda seperti dulu saya rasa.
Disadur dari Bola.com (Wiwig Prayugi, 30 Juni 2020)
Baca Ini Juga:
- Ketika Kontrak di Lechia Gdansk Habis, Ini 6 Negara yang Bisa Menjadi Destinasi Egy Maulana Vikri
- Inilah Jadwal Sisa Real Madrid dan Barcelona di La Liga 2019-20, Siapa yang Bakal Tersandung?
- Antara Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, Siapa yang Terbaik di Mata Johan Cruyff?
- Tapak Tilas Karir Maman Abdurrahman dan Petuah Alessandro Del Piero
- Tapak Tilas Andik Vermansah: Kontrak Rp3 Miliar per Musim dari Selangor FA
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Timnas Indonesia U-17 ke Dubai: Persiapan Terakhir Menuju Piala Dunia U-17 2025
Tim Nasional 15 Oktober 2025, 22:54 -
Semua Bisa Terjadi, Timnas Indonesia U-17 Tak Perlu Gentar Hadapi Brasil
Tim Nasional 15 Oktober 2025, 22:45 -
Dianggap Netral, 2 Pelatih Asing Ini Dinilai Cocok untuk Memegang Timnas Indonesia
Tim Nasional 15 Oktober 2025, 22:36
LATEST UPDATE
-
Gak Jadi Main di Benua Lain! Laga Barcelona vs Villarreal di Miami Resmi Dibatalkan
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 06:47 -
Daftar Peraih Man of The Match Liga Champions 2025/2026
Liga Champions 22 Oktober 2025, 05:59 -
Setelah Cetak Hat-trick Perdana, Fermin Lopez Pede Tatap Laga El Clasico
Liga Champions 22 Oktober 2025, 04:59 -
Hasil Union Saint-Gilloise vs Inter Milan: Tim Tamu Bantai Tuan Rumah Tanpa Ampun
Liga Champions 22 Oktober 2025, 04:35
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04