Mengenaskan di Musim Kedua, Ada Apa dengan PSS Sleman?
Gia Yuda Pradana | 21 Maret 2020 08:24
Bola.net - Musim kedua PSS Sleman di era Liga 1 tak sebagus musim pertamanya. Setelah tiga pekan pertama Shopee Liga 1 2020, Super Elang Jawa terdampar di zona degradasi dengan satu poin dari tiga laga (M0 S1 K2). Ada apa dengan mereka?
Raihan mengenaskan tersebut tentu saja tidak menyenangkan bagi PSS Sleman. Terlebih lagi, jika dibandingkan dengan Shopee Liga 1 2019, di mana tim asuhan Seto Nurdiyantoro saat itu mampu mengawali musim dengan tidak terkalahkan dalam empat pertandingan pertama.
Sedikit mengingat awal musim lalu, PSS Sleman membuka Liga 1 2019 sebagai tim promosi yang sukses menjuarai Liga 2 2018. Mereka pun mendapatkan kehormatan menjamu Arema FC dalam laga pembuka dan meraih kemenangan 3-1 atas Singo Edan.
Setelah itu, PSS mencatatkan tiga hasil imbang saat menghadapi Semen Padang, Persipura Jayapura, dan Bhayangkara FC, sebelum kalah dari Persija Jakarta pada pekan kelima. Sebagai tim promosi, laju PSS pada musim tersebut terbilang sangat baik.
PSS akhirnya mampu menyelesaikan musim dengan menempati posisi kedelapan dalam klasemen akhir Liga 1 2019. Bahkan menjadi satu-satunya tim promosi yang bertahan di Liga 1 2019, mengingat Semen Padang dan Kalteng Putra harus kembali terdegradasi ke Liga 2.
Keberhasilan PSS Sleman bertahan di Liga 1 seakan menjadi ujian bagi manajemen. Bahkan ketika hendak mengarungi Liga 1 2020, para suporter PSS memutuskan melakukan boikot setelah manajemen klub tidak menggunakan lagi Seto Nurdiyantoro dan menggantinya dengan pelatih asal Spanyol, Eduardo Perez, yang kemudian juga mundur jelang bergulirnya Liga 1 2020.
Bergerak cepat, PSS Sleman pun merekrut Dejan Antonic, pelatih asing asal Serbia yang memiliki begitu banyak pengalaman terkait sepak bola Indonesia. Namun, minimnya persiapan yang didapatkan oleh mantan pelatih Persib Bandung itu membuat awal musim PSS di Shopee Liga 1 2020 menjadi korban.
Awal Musim yang Tidak Mulus
Mundurnya Eduardo Perez dari kursi kepelatihan PSS Sleman pada 25 Februari 2020, atau empat hari jelang kick-off Shopee Liga 1 2020, tentu menjadi kejutan yang tidak diinginkan. Manajemen klub langsung menunjuk Dejan Antonic pada satu hari berselang.
Namun, Dejan Antonic baru bisa bergabung saat PSS sudah berada di Makassar untuk menghadapi PSM Makassar pada laga pekan pertama Liga 1 2020 pada 1 Maret lalu. Saat itu, Dejan bahkan belum ada di tepi lapangan untuk memberikan instruksi kepada Irfan Bachdim dkk.
Setelah kalah 1-2 dari PSM di Makassar, PSS Sleman menjamu Tira Persikabo di pekan kedua dan harus puas bermain imbang tanpa gol. Laga ini menjadi debut Dejan Antonic bersama PSS.
Sayang, Dejan harus langsung mempersiapkan tim untuk menghadapi klub yang pernah dibesutnya, Persib Bandung, pada pekan ketiga. Dejan pun harus kembali melihat tim asuhannya kalah 1-2 dalam laga terakhir sebelum kompetisi Liga 1 2020 dihentikan oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru karena pandemi Covid-19 itu.
Bicara soal strategi permainan, Seto Nurdiyantoro bahkan sampai mencoba formasi berbeda di awal musim Liga 1 2019, mulai dari 4-3-3 dan mencoba alternatifnya menjadi 4-2-3-1. Hal yang sama yang juga diterapkan oleh Dejan Antonic pada awal musim Shopee Liga 1 2020 ini.
Jika melihat perbandingan tiga pekan awal musim ini dengan tiga pekan awal musim lalu, jelas PSS mengalami penurunan. Namun, hal itu bukan semata karena Dejan yang gagal memberikan performa terbaik, melainkan begitu banyak peristiwa yang terjadi di tubuh Elang Jawa.
Butuh Waktu
Sangat tidak bijak membandingkan Seto Nurdiyantoro dan Dejan Antonic dalam membawa PSS Sleman mengawali musim. Seto yang sukses membawa PSS promosi ke Liga 1 2019 dengan menjadi juara Liga 2 2018 tentu begitu mengenal tim yang dimilikinya.
Bahkan Seto banyak berdiskusi untuk menentukan komposisi pemain di Liga 1 2019, termasuk para pemain asingnya, Yevhen Bokhashvili, Brian Ferreira, Guilherme Batata, dan Alfonso de la Cruz.
Tentu hal tersebut sangat berbeda dengan yang dialami oleh Dejan Antonic. Pelatih yang musim lalu sempat menangani Madura United itu tidak punya banyak waktu untuk mempersiapkan tim. Ia hanya mendapatkan pekerjaan dengan komposisi tim yang sudah ditentukan oleh manajemen.
Namun, pengalaman melatih banyak tim di Indonesia, seperti Arema Indonesia, Pro Duta, Pelita Bandung Raya, Persib Bandung, Borneo FC, dan Madura United, tentu bisa membawa Dejan beradaptasi dengan cepat bersama PSS. Pelatih berusia 51 tahun itu hanya butuh waktu untuk bisa meramu kompisisi yang pas dan mengeluarkan kemampuan terbaik Super Elang Jawa.
Disadur dari: Bola.com/Penulis Benediktus Gerendo Pradigdo
Published: 21 Maret 2020
Baca juga artikel-artikel lainnya:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Miliano Jonathans Disorot Media Vietnam usai Resmi Bela Timnas Indonesia
Tim Nasional 5 September 2025, 17:03 -
Maarten Paes, Setahun Debut Timnas Indonesia dan Malam Tak Terlupakan di Jeddah
Tim Nasional 5 September 2025, 16:56
LATEST UPDATE
-
Prediksi Makau vs Timnas Indonesia U-23 6 September 2025
Tim Nasional 6 September 2025, 08:15 -
Jadwal Timnas Indonesia Selanjutnya Setelah Gasak Chinese Taipei, Kapan dan Lawan Siapa?
Tim Nasional 6 September 2025, 08:03 -
Bek Monaco Ini Teryata Sempat Dilirik AC Milan Sebelum Akhirnya Datangkan Odogu
Liga Italia 6 September 2025, 07:50 -
4 Faktor Pendukung Keberhasilan Timnas Indonesia Menerkam Chinese Taipei
Tim Nasional 6 September 2025, 07:08 -
Mees Hilgers Hubungi Erick Thohir, Minta Maaf Gara-gara Absen Bela Timnas Indonesia
Tim Nasional 6 September 2025, 06:25 -
Hasil Ukraina vs Prancis: Mbappe Pastikan Les Blues Petik Tiga Poin
Tim Nasional 6 September 2025, 06:14 -
Hasil Italia vs Estonia: Debut Gattuso, Azzuri Pesta Gol
Piala Dunia 6 September 2025, 04:51 -
Rapor Pemain Timnas Indonesia Usai Libas Chinese Taipei 6-0: Menyala Timnasku!
Tim Nasional 6 September 2025, 03:31
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24