Wawancara Khusus Arif Putra Wicaksono: Tawarkan Sesuatu yang Berbeda untuk PSSI
Serafin Unus Pasi | 12 Agustus 2019 21:25
Bola.net - CEO Nine Sport Inc, Arif Putra Wicaksono, mendeklarasikan diri untuk maju sebagai bakal calon Ketua Umum (Ketum) PSSI. Dia mulai bergerak untuk mendapatkan dukungan. Saat ini, sudah didapat dua dukungan dari klub anggota PSSI.
Dukungan tersebut menjadi syarat untuk maju sebagai bakal calon Ketua Umum PSSI. Dalam kesempatan berbincang dengan wartawan di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, pada Senin (12/8/2019), Arif coba menyampaikan pandangannya soal keputusan maju ikut kontestasi dalam kongres pemilihan.
Berikut petikan wawancara Bola.net dengan Arif seputar keinginannya menjadi ketua umum PSSI:
Pada 2016 Anda gagal menjadi calon Ketua Umum PSSI. Sekarang kenapa mau lagi? Pelajaran apa yang bisa dipetik?
Belajar dari pengalaman sebelumnya, saat itu saya dibilang belum lima tahun berkiprah di industri sepak bola. Makanya sekarang kalau dihitung mulai 2013, kami mampu mendatangkan Timnas Belanda ke Indonesia. Dan, lanjut ke banyak ajang lainnya. Jadi saya merasa sekarang sudah kurang lebih enam tahun berkecimpung di sepak bola. Menurut saya kalau dari kriteria itu, rasanya cukup optimistis.
Untuk menjadi Ketua Umum PSSI itu harus belajar tata kelola organisasi. Mulai internal sampai menjalin hubungan dengan seluruh stekholder. Di dalamnya itu kompleks sekali. Apa yang sudah Anda lakukan untuk memastikan tidak ada kendala dari sisi itu?
Paling jelas saya menghormati dengan apa yang terjadi. Hanya saja saya datang dengan menawarkan sesuatu berbeda. Karena selama ini kami sudah coba cara itu terus menerus. Hasilnya menurut saya masih kurang maksimal. Makanya saya mau mencoba sesuatu yang berbeda.
Baca lanjutan wawancara dengan Arif Putra Wicaksono selengkapnya di bawah ini.
Lanjutan Wawancara
Sekarang ini PSSI harus sejalan dengan pemerintah, karena minimal dalam satu periode atau dalam satu tahun saja, untuk jenjang pembentukan timnas diperlukan minimal Rp 4-5 miliar. Dan, itu masih datang dari pemerintah, padahal Statuta FIFA menyebut tidak boleh ada intervensi dari pemerintah. Ini kan sesuatu yang sedikit bertentangan. Bagaimana tanggapan Anda?
Menurut saya sih dari Pemerintah dengan FIFA itu harus harmonis. Karena sebenarnya kalau kita lihat, klub di luar itu semuanya, mungkin tidak semua ya, tapi sebagian besar tanah stadionnya berawal dari dana hibah, dari pemerintah setempat. Jadi sebenarnya harus ada harmonisasi karena sepak bola itu adalah piagam untuk membangun generasi di negaraa itu sendiri. Oleh karena itu sepak bola sudah lebih ke pemerintah dibandingkan aspek komersialnya. Namun sekarang harus dibuat yang komersial supaya lebih independen. Jauh dari segi politik dan sebagainya. Cuma menurut saya, apalagi di Indonesia perlu amat sekali dukungan pemerintah. Walaupun perlu dicari di mana keharmonisasinya, supaya tidak melanggar dan sebagainya.
Soal klub dan lisensi. Kalau di Indonesia sudah lumrah jual dan beli lisensi klub. Bagaimana pandangan Anda?
Balik lagi urusannya ke ranah PSSI sebagai regulator. Karena sebenarnya balik lagi dibilang Sekjen PSSI (Ratu Tisha Destria), tahun ini adalah tahun terakhir untuk jual beli saham (lisensi). Kalau mau jual dan beli kepemilikan, kalau memang itu kesepakatan ya dari para anggota segala macam itu, saya rasa di luar ranah yang bisa saya komentari.
Sekarang bicara soal peta politik, bagaimana politik di PSSI?
Saya jujur optimistis melihat maksud pemerintahan di negara ini. Maksudnya kita mau membawa sebuah perubahan, jadi itu salah satu optimisme saya. Kalau kita mau membuat perubahan, ini bukan semata mengenai politik, tapi bagaimana caranya memajukan sepak bola Indonesia.
(Bola.net/Fitri Apriani)
Baca Juga:
- Didukung 2 Klub, CEO Nine Sport Inc Percaya Diri Bersaing Jadi Ketum PSSI
- Pernikahan Putri Pertama Iwan Budianto Dihadiri Ratusan Tokoh Sepak Bola Indonesia
- Puas dengan Gelaran Piala Indonesia, PSSI Pastikan PSM Raih Satu Jatah Tiket Piala AFC 2020
- Madura United Pastikan Ancaman Mereka Mundur dari Kompetisi Bukan Omong Kosong
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Resmi! Chinese Taipei Jadi Pengganti Kuwait untuk Uji Coba vs Timnas Indonesia
Tim Nasional 27 Agustus 2025, 17:44 -
Bedah Ketajaman Miliano Jonathans Bersama FC Utrecht
Tim Nasional 27 Agustus 2025, 15:05
LATEST UPDATE
-
Manchester United dan Trabzonspor Sepakat, Onana Menuju Pintu Keluar Old Trafford
Liga Inggris 7 September 2025, 01:57 -
Hasil Armenia vs Portugal: Ronaldo dan Felix Sumbang Dua Gol, Selecao Menang Telak 5-0
Piala Dunia 7 September 2025, 01:11 -
Hasil Inggris vs Andorra: Taktik Tuchel Berbuah Manis, Three Lions Menang 2-0
Piala Dunia 7 September 2025, 01:06 -
Situasi Pelik Inter Milan terkait Lautaro Martinez jelang Duel Kontra Juventus
Liga Italia 7 September 2025, 00:11 -
AC Milan Masih Minati Vlahovic: Ada Kendala dan Pesaing yang Harus Diwaspadai
Liga Italia 6 September 2025, 23:55 -
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 6 September 2025, 22:55 -
Man of the Match Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Arkhan Fikri
Tim Nasional 6 September 2025, 22:32 -
Terlewatinya Catatan Gol Francesco Totti di Timnas Italia
Piala Dunia 6 September 2025, 22:08 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:48 -
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
Otomotif 6 September 2025, 21:44
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24