Cerita Park Ji-sung: Momen Getir di Tengah Pesta Juara Liga Champions 2008
Asad Arifin | 8 Januari 2021 12:41
Bola.net - Park Ji-sung menjadi salah satu pemain yang ikonik di Manchester United. Banyak momen dan cerita indah diukir bersama Setan Merah. Akan tetapi, pemain asal Korea Selatan juga punya kenangan getir di United.
Park Ji-sung bermain untuk United selama tujuh musim. Selama tujuh musim tersebut, Park Ji-sung memiliki berbagai kenangan manis. Tapi, tentu saja tak semua memorinya bersama Setan Merah terasa manis.
Park mengaku ada satu kenang paling menyedihkan di Manchester United yang sangat sulit dilupakannya.
Pemain berjuluk Tiga Paru-paru tersebut mengaku masih merasa getir jika mengingat keputusan Sir Alex Ferguson yang tak menurunkannya pada final Liga Champions 2008. Park bahkan menyebut itu adalah momen paling menyedihkan sepanjang kariernya.
Park dan Liga Champions 2007/2008
Saat itu, Park absen sepanjang fase grup Liga Champions 2007-2008 karena mengalami cedera lutut. Tetapi, ia langsung moncer setelah pulih dari cederanya dan kembali bermain.
Mantan gelandang Timnas Korsel itu tampil penuh dalam dua leg di babak perempat final dan semifinal. Saat itu, Setan Merah mengalahkan AS Roma dan Barcelona.
Namun, menjelang partai final, Park mendapat kabar buruk. Nama Park tidak masuk dalam daftar 18 pemain yang akan bermain melawan Chelsea pada final di Moskow, Rusia.
Park Ji-sung mengaku benar-benar patah hati atas keputusan itu. Namun, dia mengaku bisa memahami keputusan Ferguson tersebut karena yang terpenting adalah MU menang di Stadion Luzniki tersebut
Dihibur Rekan-rekan Setim
"Kami banyak memenangi gelar Premier League dan mencapai banyak final. Dan Moskow menjadi momen paling sedih bagi saya, ketika saya mendapati tak masuk skuad untuk final Liga Champions melawan Chelsea," kata Park kepada Utd Unscripted, seperti dilansir Express.
"Setiap orang luar biasa. Tapi, terutama saya masih ingat Patrice (Evra) dan Carlos (Tevez), mereka benar-benar menghibur saya."
"Saya sedih tentu saja. Tapi, mereka memeluk saya. Kemudian saya bisa membaca di wajah mereka, bagaimana mereka merasakan kekecewaan untuk saya dan mereka juga sedih," imbuh Park.
Park sangat menghargai simpati yang diberikan para pemain Manchester United saat itu. Namun, itu tak mengubah fakta dirinya tetap tidak bisa tampil di final.
"Saya pernah kecewa, kemudian ketika pertandingan mulai, saya hanya bisa berdoa untuk kemenangan kami. Seperti itu situasinya. Atmosfer di ruang ganti seperti itu. Setelah segalanya, kami memenangi Liga Champions, jadi tak seorang pun bisa menyalahkan orang lain," kenang Park.
Perasaan Campur Aduk
Manchester United menjuarai Liga Champions melalui adu penalti. Kiper MU, Edwin van der Sar, berhasil menepis tendangan Nicolas Anelka dan segenap pendukung Setan Merah langsung berselebrasi dengan liar.
Skuad Manchester United kemudian menggelar pesta setelah penyerahan trofi. Tapi, Park mengaku sulit menikmatinya. Pesta itu terasa hambar.
"Pada pesta setelah pertandingan, saya hanya separuh menikmatinya, dan separuh tidak. Rasanya aneh. Saya tak bisa memahami di kepala bahwa kami juara Eropa, tapi saya tak benar-benar merasakannya di hati, jadi perasaannya campur aduk," kata Park.
"Saya sangat senang kami sukses dan menjuarai Liga Champions, yang sangat kami inginkan. Saya tahu bukan hanya saya, tapi ada beberapa pemain lain yang juga tidak dimainkan."
"Ada 25 pemain atau lebih yang ingin masuk skuad dan hanya 18 yang bisa. Jado, saya tahu bukan hanya saya. Itu tentang tim," imbuh Park Ji-sung.
Sumber: Express
Disadur dari Bola.com (Yus Mei Sawitri, 8 Januari 2020)
Baca Ini Juga:
- Jangan Khawatir, Donny van de Beek Diyakini Masih Bisa Bantu Manchester United
- Jarang Dimainkan MU, Berbatov Tak Kaget Jika Van de Beek Ingin Pergi
- Penyebab Kekalahan Manchester United Bernama Harry Maguire dan Aaron Wan-Bissaka
- Bruno Fernandes: Manchester United tak Boleh Ulangi Kesalahan yang Sama!
- Kisah Amad Diallo, Pemain Baru Manchester United yang Sudah Bersinar Sejak 12 Tahun
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Arsenal Melaju Sempurna di Liga Champions: 3 Laga, 9 Poin, 8 Gol, dan 0 Kebobolan
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:04 -
Erling Haaland Samai Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol dalam 12 Laga Beruntun
Liga Champions 22 Oktober 2025, 10:19
LATEST UPDATE
-
Dosa Finansial Ronaldo: Juventus Masih Bayar Mahal Kesalahan Empat Tahun Lalu
Liga Italia 22 Oktober 2025, 13:24 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Terbuka Lagi, Mikel Arteta: Syukurlah!
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 12:29 -
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:49 -
Arsenal Melaju Sempurna di Liga Champions: 3 Laga, 9 Poin, 8 Gol, dan 0 Kebobolan
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:04 -
Catat Jadwal Europa Conference League 2025/26: Pekan Ke-2 Eksklusif di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 10:58 -
Jakarta jadi Kota Terbahagia ke-18 di Dunia, Begini Respons Pramono Anung
News 22 Oktober 2025, 10:58 -
Erling Haaland Samai Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol dalam 12 Laga Beruntun
Liga Champions 22 Oktober 2025, 10:19
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04