Pengakuan Ryan Giggs: Javier Zanetti Lawan Tersulit, Dia Patahkan Hidung Saya
Asad Arifin | 26 Mei 2020 13:17
Bola.net - Ryan Giggs punya karir panjang sebagai pemain Manchester United. Selama 24 tahun bermain untuk Setan Merah, ada satu pemain yang menjadi lawan terberatnya: Javier Zanetti dari Inter Milan.
Ryan Giggs menjadi legenda bagi Manchester United. Pria asal Wales tersebut memainkan 963 laga untuk Setan Merah di semua kompetisi. Dia menjadi bagian dari kejayaan tim Old Trafford.
Bersama Sir Alex Ferguson, Ryan Giggs meraih 13 gelar juara Premier League. Selain itu, pria yang kini menjadi manajer timnas Wales juga meraih dua gelar Liga Champions bersama United.
Pada masa jayanya, Ryan Giggs adalah salah satu sayap terbaik untuk generasinya. Ryan Giggs punya kecepatan lari luar bisa, dengan atau tanpa bola. Dia juga ulet dalam mengolah bola dan melewati lawan.
Javier Zanetti Lawan Tersulit Ryan Giggs
Ryan Giggs telah berjumpa banyak bek tangguh sepanjang karirnya, baik di level klub dan timnas. Dan, Ryan Giggs menyebut sosok Javier Zanetti sebagai lawan paling sulit yang pernah dihadapi.
"Pemain tersulit yang saya lawan adalah Zanetti dari Inter Milan," ucap Ryan Giggs dalam MUTV Group Chat.
Ryan Giggs menerangkan, Javier Zanetti punya kemampuan luar biasa sebagai bek sayap. Bukan hanya kuat dalam bertahan, dia juga punya kemampuan lain yang menyulitkan lawan-lawannya yakni piawai dalam memainkan bola.
"Dia berlari sepanjang hari dan dulunya seorang gelandang sehingga dia nyaman membawa bola. Dia bisa bertahan, dia tangguh, dan dia benar-benar mematahkan hidung saya di perempat final [Liga Champions 1999]," kenang Ryan Giggs.
Perempat Final Liga Champions 1999
Ryan Giggs berjumpa Javier Zanetti pada perempat final Liga Champions 1998/1999. Pada musim tersebut, Ryan Giggs dan Manchester United sedang berada dalam performa yang impresif.
United meraih kemenangan dengan skor 2-0 pada leg pertama lewat gol Dwight Yorke di Old Trafford. Sedangkan, leg kedua berakhir dengan skor imbang 1-1 di mana gol Nicola Ventola dibalas Paul Scholes.
Musim 1998/1999 menjadi musim indah bagi United. Pasukan Sir Alex Ferguson kemudian mengalahkan Juventus di semifinal. Pada laga final, Setan Merah menang dramatis dengan skor 2-1 dari Bayern Munchen dan menjadi juara.
Sumber: Manchester United
Baca Ini Juga:
- Yuk Intip Latihan Tambahan Bruno Fernandes: Dari Umpan, Freekick, dan Penalti
- Segera Balik ke China, Menghitung Hari Keberadaan Odion Ighalo di Manchester United
- Inter Milan Didesak Pertahankan Alexis Sanchez Satu Tahun Lagi, Mengapa?
- Momok Cedera, Sebenarnya Pemain Butuh Berapa Lama untuk Siap Bertanding?
- Sumber Inspirasi Angel Gomes, Dari Ronaldo, Iniesta, Hingga Tevez
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Erling Haaland Ungkap Rahasia di Balik Gol-Gol Gilanya, Apa Itu?!
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 07:26
-
Ruben Amorim Bikin Kejutan: Boyong Wonderkid 15 Tahun ke Latihan Tim Utama MU
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 06:24
-
Prediksi Brentford vs Liverpool 26 Oktober 2025
Liga Inggris 23 Oktober 2025, 23:59
LATEST UPDATE
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
-
Kata Allegri, 95 Menit Kerja Keras Milan Bisa Hancur karena Satu Momen Ini, Apa Itu?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 11:14
-
Teken Kontrak Baru di Inter Miami, Berapa Gaji Lionel Messi?
Bola Dunia Lainnya 24 Oktober 2025, 10:48
-
5 Bek di Pusaran Persaingan MU: Dilema Manis untuk Ruben Amorim
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 10:40
-
Hasil FP1 MotoGP Malaysia 2025: Fermin Aldeguer dan Pecco Bagnaia Terdepan
Otomotif 24 Oktober 2025, 10:39
-
Transfer Joao Mario ke Juventus Berujung Kekecewaan?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 10:26
-
Link Live Streaming Pertandingan French Open 2025 di Vidio, 21-26 Oktober 2025
Bulu Tangkis 24 Oktober 2025, 10:08
-
Jadwal Lengkap Pertandingan French Open 2025, 21-26 Oktober 2025
Bulu Tangkis 24 Oktober 2025, 10:08
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56








