Roberto Mancini dan Misinya Menghapus 'Catenaccio' dari Timnas Italia
Yaumil Azis | 6 Februari 2020 03:34
Bola.net - Istilah 'catenaccio' lahir dari kebiasaan bermain Timnas Italia yang menerapkan pertahanan ketat dan membiarkan lawan melakukan serangan sembari menanti kesempatan serangan balik. Roberto Mancini selaku pelatih ingin menghapus itu.
Mancini diangkat sebagai pelatih Timnas Italia pada tengah tahun 2018 yang lalu. Ia ditunjuk sebagai pengganti Gianpiero Ventura yang dipecat karena gagal membawa Gli Azzurri berpartisipasi di ajang Piala Dunia.
Awalnya publik sempat skeptis dengan kehadiran eks pelatih Manchester City tersebut bisa memberikan dampak positif bagi Timnas. Apalagi jika melihat beberapa hasil awal yang diraih Gli Azzurri.
Namun keraguan itu perlahan sirna seiring dengan torehan kemenangan yang didapatkan Italia di ajang kualifikasi Piala Eropa. Tidak tanggung-tanggung, mereka lolos dengan status juara grup tanpa menelan sekalipun kekalahan.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Mancini Ingin Hapus 'Catenaccio'
Mancini datang dan menghapus salah satu tren yang kerap digunakan Italia, yakni memakai pemain berpengalaman. Ketimbang itu, ia lebih memilih berjudi dengan pemain muda yang beberapa di antaranya jarang diberi kesempatan di klub.
Perjudiannya berhasil. Permainan Italia pun jadi tampak menarik, tidak bertahan seperti biasanya. Mancini sendiri sedang mengusung misi untuk menghapus imaji 'Catenaccio' dari wajah Italia saat ini.
"Saya suka sepak bola menyerang, saya tahu kami menang empat Piala Dunia dengan memainkan cara Italia, tapi saya pikir kami bisa memainkan sepak bola yang menyerang di zaman ini," ujar Mancini seperti yang dikutip dari Football Italia.
"Masa-masa bermain bertahan dengan mengandalkan sepak bola serangan balik telah berakhir," lanjutnya, yang pernah memegang status pelatih Zenit St. Petersburg sebelum dipinang Italia.
Mengeratkan Hubungan dengan Fans
Misi Mancini tidak hanya sekadar menghapus 'Catenaccio' dari wajah Italia saat ini. Lebih dari itu, ia ingin mengikat hubungan antara timnas dengan fans yang sempat merenggang akibat kegagalan di ajang kualifikasi Piala Dunia 2018 lalu.
"Kami bangga bisa menyalakan kembali rasa cinta warga Italia terhadap timnas, dan di Piala Eropa pada bulan Juni nanti, kami akan mencoba untuk membuat fans kami senang," lanjutnya,
"Sepak bola adalah faktor pemersatu, jika Timnas Italia bermain dengan baik dan Italia menang, mereka akan senang. Saat saya mendengar lagu nasional dari bangku cadangan, saya merasa sangat bangga dan senang jadi warga Italia," pungkasnya.
(Football Italia)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Drama di Skuad Italia: Kean Tumbang, Bastoni Absen, Panggung Kini Milik Pio Esposito
Piala Dunia 13 Oktober 2025, 15:26
-
Mengenal Francesco Pio Esposito yang Disebut-sebut Mirip Christian Vieri
Piala Dunia 13 Oktober 2025, 10:30
LATEST UPDATE
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025: Laga Perdana Lawan Zambia
Tim Nasional 3 November 2025, 22:47
-
Prediksi Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 vs Zambia
Tim Nasional 3 November 2025, 22:27
LATEST EDITORIAL
-
10 Pemain dengan Total Transfer Paling Gila di Dunia, Neymar Tembus Rp7,68 Triliun!
Editorial 31 Oktober 2025, 15:01
-
4 Klub yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Vinicius Junior Jika Hengkang dari Real Madrid
Editorial 29 Oktober 2025, 14:17
-
6 Alasan Mengapa Manchester United Bisa Jadi Penantang Gelar Premier League Musim Ini
Editorial 29 Oktober 2025, 14:06
-
Arne Slot di Ujung Tanduk? 5 Pelatih Premier League yang Terancam Dipecat
Editorial 28 Oktober 2025, 14:36











