Tiga Pelatih Ini Tak Pernah Membohongi Lukaku, Siapa Saja?
Yaumil Azis | 16 November 2019 03:49
Bola.net - Ada tiga sosok pelatih yang diklaim penyerang Inter Milan, Romelu Lukaku, tak pernah membohongi dirinya. Salah satu sosok tersebut adalah pelatihnya pada saat ini, Antonio Conte.
Dalam karirnya, Romelu Lukaku sudah memperkuat banyak klub. Dan di setiap klub yang ia singgahi terdapat sosok pelatih-pelatih hebat.
Baru-baru ini, ia memutuskan untuk meninggalkan Manchester United. Porsi bermainnya yang mulai sedikit selama diasuh Ole Gunnar Solskjaer memaksanya harus hengkang ke klub lain pada musim panas kemarin.
Inter Milan menjadi tim yang paling menginginkan jasanya. Dan pada akhirnya, harapan mereka terkabul. Mereka sukses mengikat Lukaku dengan kontrak berdurasi lima tahun usai menebusnya dari Manchester United dengan mahar mencapai 80 juta euro.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Pelatih yang tak Pernah Berbohong
Di Inter, ia berkesempatan untuk bermain di bawah asuhan Antonio Conte. Perjalanannya sejauh ini cukup baik, di mana ia telah mencetak sembilan gol dari 12 penampilannya dalam ajang Serie A musim ini.
Performanya yang apik tak lepas dari fakta bahwa hubungannya dengan Conte berjalan baik. Satu hal yang membuat bomber asal Belgia tersebut kerasan dengan Conte adalah kejujurannya, sama seperti waktu dilatih oleh dua pelatih lainnya.
"Ini berkaitan dengan kejujuran. Saat semuanya berjalan tidak seperti semestinya, saya ingin dia memberi tahu saya. Saya masih berumur 26 tahun dan masih bisa berkembang," ujar Lukaku seperti yang dikutip dari Football Italia.
"[Ronald] Koeman, [Jose] Mourinho, dan [Antonio] Conte semuanya jujur terhadap saya dan tak pernah membohongi saya. Hubungan saya dengan Ole Gunnar Solskjaer pun baik, namun saya ingin pergi dan telah mengatakan itu sejak bulan Februari," lanjutnya.
Soal Rasisme di Italia
Baru beberapa bulan di Italia, Lukaku langsung disambut dengan aksi rasis dari pendukung Cagliari. Namun dirinya tidak kaget, sebab sejak sebelum kedatangannya ia sudah diberi tahu soal bagaimana kasus rasisme terjadi di Italia.
"Cagliari adalah masa-masa yang sulit. Mereka telah memperingati saya sebelum pergi ke Italia. Serie A dan UEFA harus melakukan yang lebih baik. Anda bisa menaruh sebuah penanda yang bertuliskan 'tidak untuk rasisme', tapi itu tidak cukup," tambahnya.
"Saya tetap menyukai Italia, orang-orang di jalanan sangat baik terhadap saya, dan keluarga saya juga menyenangi kehidupan di sini," tandasnya.
(Football Italia)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Live Streaming AC Milan vs Pisa - Link Nonton Serie A/Liga Italia di Vidio
Liga Italia 25 Oktober 2025, 00:45
-
Tak Ada Pilihan Lain, Juventus Harus Kalahkan Lazio Pekan Ini
Liga Italia 24 Oktober 2025, 23:59
-
Federico Dimarco Jadi Mesin Peluang Inter Milan di Musim Ini
Liga Italia 24 Oktober 2025, 23:20
-
Juventus, Bawalah Semangat Lawan Real Madrid ke Serie A
Liga Italia 24 Oktober 2025, 23:18
LATEST UPDATE
-
Mengulik Standar Keamanan Pangan Dapur Komersial, dari Sanitasi hingga Biaya HACCP
News 25 Oktober 2025, 17:33
-
Nonton Chelsea vs Sunderland, Live Streaming Vidio - Liga Inggris 2025/2026
Liga Inggris 25 Oktober 2025, 17:33
-
Prediksi BRI Super League: Arema FC vs Borneo FC 26 Oktober 2025
Bola Indonesia 25 Oktober 2025, 16:59
-
Prediksi BRI Super League: Malut United vs Semen Padang 26 Oktober 2025
Bola Indonesia 25 Oktober 2025, 16:54
-
Manchester United: Masalahnya Bukan Mengalahkan Tim Besar, tapi Menjaga Konsistensi
Liga Inggris 25 Oktober 2025, 16:37
-
Update Klasemen Pembalap Asia Talent Cup 2025
Otomotif 25 Oktober 2025, 15:54
-
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Sprint Race Seri Malaysia di Sepang
Otomotif 25 Oktober 2025, 14:40
LATEST EDITORIAL
-
4 Striker Terbaik Versi Harry Kane, Nama Thierry Henry Tak Masuk Daftar
Editorial 24 Oktober 2025, 22:47
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56










