Kolaborasi Pemerintah, Industri dan Pendidikan Tinggi Jadi Kunci Memangkas Digital Gap di Indonesia
Serafin Unus Pasi | 14 Agustus 2024 15:34
Bola.net - Teknologi digital memiliki peran penting untuk memajukan Indonesia. Penerapan teknologi digital ini memiliki tantangan yang besar untuk menyelesaikan sejumlah isu krusial di masyarakat.
Salah satu isu krusial adalah adanya kesenjangan digital (digital gap) yang masih cukup lebar di berbagai lapisan masyarakat.
Merujuk kajian Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) rata-rata kebutuhan talenta digital sebanyak 458.043 per tahun dalam kurun waktu 2025-2030.
Selain itu, permasalahan adalah adanya masalah ketidaksetaraan (relasi asimetris) antara platform dan konten. Sebagai contoh, media pers resmi yang diatur ketat, sedangkan media sosial justru bebas sekali dalam menyiarkan konten.
Sementara dari aspek perilaku publik warganet Indonesia, dari 300 orang hanya ada orang yang memiliki kesadaran keamanan digital.
Selain itu, pemilik akun hanya memiliki satu password untuk banyak platform online, log in tapi tidak log out ketika berselancar di dunia digital.
Melihat kondisi tersebut, diskusi konstruktif mengenai ekosistem digital pun dilakukan ketika audiensi ATVI (Akademi Televisi Indonesia) dengan Wamenkominfo (Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika) Nezar Patria.
"Kampus berhadapan dengan kondisi masyarakat yang dikontrol oleh digital. Pemerintah, industri, dan kampus adalah kekuatan kolaborasi untuk menjawab persoalan dari produksi dan distribusi konten serta dampak sosialnya," tutur Wamekominfo Nezar.
Dalam pertemuan tersebut, Wamenkominfo didampingi oleh Dirjen Aptika Hokky Situngkir bersama Kepala BPSDM Kominfo Hary Budiarto. Pada kesempatan itu, ATVI juga mengungkapkan sejumlah rencana.
Bangun Sinergi Inklusif
Salah satunya adalah ATVI yang sedang bertransformasi menjadi IMDE (Institut Media Digital EMTEK) akan bekerja sama dengan Politeknik Multimedia di Yogyakarta yang merupakan PTKL (Perguruan Tinggi Kementerian/Lembaga) di bawah Kemenkominfo.
Adapun kerja sama itu dilakukan dalam bentuk pelatihan dan sertifikasi para profesional di bidang konten digital. ATVI juga akan mendukung pemerintah dalam upaya membangun sejumlah sinergi inklusif dengan berbagai pihak.
Dengan pemerintah, ATVI bertanggung jawab dalam kebijakan mendukung pengembangan infrastruktur digital.
Sementara sebagai pelaku utama pengembangan teknologi, industri memiliki peran penting menciptakan inovasi bermanfaat bagi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital.
Lalu di bidang pendidikan, kampus berkontribusi menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang digital serta membekali pembuatan konten yang kreatif dan bertanggung jawab.
Bangun Ruang Diskusi
"Apa yang terjadi dalam masyarakat akibat teknologi digital menjadi refleksi," tutur Nezar. Warganet memiliki akses untuk melakukan penilaian lewat media digital tanpa metodologi, tapi berdampak nyata dalam masyarakat.
Menurutnya, broadcasting telah menjadi narrowcasting yakni konten saat ini dikonsumsi secara simultan dengan waktu konsumsi konten sama seperti di media konvensional. Namun, kendali ada pada audiens.
Oleh sebab itu, Nezar menuturkan, perlu ruang diskusi dari ketiga perspektif antara pemerintah, industri, dan kampus untuk mendefinisikan kembali broadcasting.
Untuk menjawab tantangan digital di masa depan, ia mengatakan, diperlukan growth mindset untuk kreatif.
"Kolaborasi yang erat antara pemerintah, industri, dan kampus menjadi sangat penting untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada dan memaksimalkan potensi yang dimiliki," tutur Direktur ATVI Totok Amin Soefijanto.
Disadur dari Liputan6.com/Agustinus Mario Damar, Diunggah 14 Agustus 2024
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Analis Prediksi Pasar Minyak Bakal Surplus Besar, Ini Faktor Pemicunya
News 4 Oktober 2025, 09:44 -
Bukan Cuma Jual Tiket, Ini Jurus Baru KAI Rangkul Generasi Digital
News 2 Oktober 2025, 11:14 -
Rupiah Melemah dan The Fed Menekan, Bagaimana Nasib IHSG Jelang Akhir Pekan?
News 26 September 2025, 09:56
LATEST UPDATE
-
BLT Rp 900 Ribu Cair: Seskab Teddy Ungkap Sumber Dana Rp 30 Triliun dari Efisiensi
News 20 Oktober 2025, 12:19 -
Setelah Sekian Purnama, Ruben Amorim Akhirnya Raih Dua Kemenangan Beruntun di MU
Liga Inggris 20 Oktober 2025, 11:45 -
Tak Bisa Berhenti Cetak Gol, Musim Ini Memang Musimnya Kylian Mbappe!
Liga Spanyol 20 Oktober 2025, 11:13 -
Malam Kelam Liverpool di Anfield: Salah dan Isak yang Tak Berdaya
Liga Inggris 20 Oktober 2025, 11:08 -
BLT Kesra Rp 900.000 Cair Mulai 20 Oktober Hari Ini, Apakah Anda Termasuk 140 Juta Penerima?
News 20 Oktober 2025, 11:05 -
Main Apik dan Menang di Anfield: Awal Kebangkitan Manchester United?
Liga Inggris 20 Oktober 2025, 11:05 -
Ruang Ganti MU 'Meledak' Usai Sukses Permalukan Liverpool di Anfield
Liga Inggris 20 Oktober 2025, 10:59
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain yang Pernah Membela Liverpool dan Manchester United
Editorial 17 Oktober 2025, 21:02 -
4 Bek Tengah Incaran Real Madrid untuk Musim Depan
Editorial 17 Oktober 2025, 20:32 -
Ronaldo Masih Raja! Ini 10 Pesepak Bola dengan Bayaran Tertinggi di Dunia Tahun 2025
Editorial 17 Oktober 2025, 19:53 -
5 Pemenang Golden Boy yang Gagal Penuhi Ekspektasi
Editorial 16 Oktober 2025, 21:44 -
Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris Ini Harus Cari Klub Baru di Januari
Editorial 16 Oktober 2025, 21:07