Proyeksi IHSG Hari Ini, Selasa 4 November 2025: Waspada Partisipasi Pasar di Balik Kenaikan Indeks

Proyeksi IHSG Hari Ini, Selasa 4 November 2025: Waspada Partisipasi Pasar di Balik Kenaikan Indeks
Pedagang opsi Steven Rodriguez bekerja di lantai Bursa Efek New York di New York, Rabu, 29 Oktober 2025. (c) AP Photo/Seth Wenig

Bola.net - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan dengan lompatan signifikan. Indeks ditutup melonjak 1,36% ke posisi 8.275,08 pada Senin (3/11/2025).

Kenaikan ini ditopang oleh aksi beli investor asing. Arus modal asing tercatat masuk bersih senilai Rp 1 triliun.

Namun, penguatan signifikan tersebut terjadi di tengah nilai transaksi yang relatif tipis. Nilai transaksi harian hanya mencapai Rp 15,9 triliun, atau di bawah Rp 20 triliun.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai soliditas reli indeks. Analis menyoroti volume perdagangan yang masih terbatas di bawah rata-rata.

Untuk perdagangan hari ini, Selasa (4/11/2025), IHSG diprediksi masih berpeluang melanjutkan tren positif. Pergerakan akan ditopang optimisme data ekonomi domestik.

1 dari 3 halaman

Optimisme Domestik Jaga Momentum

Riset Phintraco Sekuritas menyebut optimisme pemulihan ekonomi domestik mendorong penguatan IHSG. Pelaku pasar juga mengantisipasi kinerja akhir tahun yang cenderung membaik.

Sentimen positif datang dari rilis data PMI Manufaktur Indonesia. Indeks tersebut kembali melanjutkan ekspansi selama tiga bulan berturut-turut.

“Indeks PMI Manufaktur Indonesia meningkat ke level 51,2 pada Oktober 2025, dari sebelumnya di level 50,4 pada September 2025, yang merupakan kenaikan selama tiga bulan berturut-turut.”

Data inflasi Oktober 2025 juga terkendali di level 2,86% secara tahunan (yoy). Meski neraca perdagangan September 2025 surplusnya menurun menjadi USD 4,34 miliar.

2 dari 3 halaman

Proyeksi Teknikal dan Volume Transaksi

Secara teknikal, BNI Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak di level 8.230-8.320. Indeks dinilai masih memiliki ruang penguatan hari ini.

“IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan hari ini,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman.

Namun, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tanar, menyoroti partisipasi pasar. Volume transaksi kemarin tercatat 221.392.481, lebih rendah dari rata-rata 304.167.614.

“Selama IHSG mampu bertahan di atas 8.123, arah jangka pendek tetap positif dengan potensi kenaikan menuju 8.339,” ujar Tasrul Tanar.

3 dari 3 halaman

Saham Pilihan di Tengah Aksi Beli Asing

Aksi beli investor asing pada Senin berfokus pada saham-saham berkapitalisasi besar. Saham BBCA, PTRO, dan BBRI menjadi incaran utama.

Investor asing juga tercatat mengakumulasi saham TLKM dan ASII. Di sisi lain, sektor properti justru terkoreksi paling dalam sebesar 2,83%.

Untuk perdagangan hari ini, Fanny Suherman merekomendasikan beberapa saham. Pilihan utamanya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO).

Rekomendasi lainnya mencakup PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).

Trading Idea hari ini: BBCA, BUVA, ADRO, TOBA, WIFI, dan BREN:

  • BBCA Spec Buy dengan area beli di 8600-8650, cutloss di bawah 8525. Target dekat di 8775-8875.
  • BUVA Spec Buy dengan area beli di 750-760, cutloss di bawah 740. Target dekat di 790-820.
  • ADRO Spec Buy dengan area beli di 1920-1940, cutloss di bawah 1900. Target dekat di 1960-1980.
  • TOBA Buy on Weakness dengan area beli di 740-780, cutloss di bawah 720. Target dekat di 800-840.
  • WIFI Spec Buy dengan area beli di 3110-3130, cutloss di bawah 3070. Target dekat di 3170-3240.
  • BREN Spec Buy dengan area beli di 9225-9275, cutloss di bawah 9200. Target dekat di 9325-9400.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Bola.net tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.