Penuh Makna, Ini 32 Kata-kata Jerinx Tentang Alam dan Cinta
Yaumil Azis | 9 Juni 2020 15:17
Bola.net - Siapa yang tidak mengenal I Gede Ari Astina atau yang akrab disapa Jerinx? Ia merupakan musisi papan atas asal Bali yang berperan sebagai drummer dalam unit punk rock bernama Superman is Dead.
Dengan penampilan badan penuh tato, mungkin banyak yang menganggap Jerinx sosok yang bengal atau urakan. Kendati demikian, Jerinx dikenal sebagai orang yang memiliki kepedulian tinggi terhadap daerah kelahirannya, Bali.
Sebagai musisi yang lahir dan besar di Bali, Jerinx menentang proyek reklamasi di Tanjung Benoa. Pria kelahiran 10 Februari 1977 itu khawatir terhadap kondisi alam Bali jika proyek tersebut dilaksanakan.
Menurut Jerinx, hal tersebut dianggap tidak baik bagi dampak sosial masyarakat di sekitarnya. Untuk menantang proyek tersebut, Jerinx kerap melakukan aksi sosial berupa bersih-bersih pantai yang dibantu fans fanatik mereka, Outsider dan Lady Rose.
Dikenal sebagai musisi yang peduli dengan lingkungan dan alam, Jerinx banyak mengungkapkan kegelisahannya melalui kata-kata. Banyak kata-kata yang dilontarkan Jerinx, baik tentang alam, kehidupan hingga cinta.
Berikut ini kumpulan kata-kata Jerinx tentang alam dan cinta seperti dilansir dari laman Ydhartono, Selasa (9/6/2020).
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Kata-kata Jerinx tentang Alam dan Cinta
1. "Menyatulah dengan alam, coba selami cara alam bergerak dan bereaksi, sayangi ia. Setelah itu baru namakan dirimu manusia."
2. "Yang suka bola. Coba energi yang kalian limpahkan untuk bola itu sebagian kalian limpahkan juga untuk alam. Pasti keren jadinya."
3. "Sambutlah ia sambutlah. Peluklah dendam, peluklah. Raya semesta tebar kasihnya."
4. "Di Hari Laut Sedunia lusa lalu, saya ikut bergabung di "Take a Stand & Hold my Hand" yang mana di beberapa titik pantai kami membuat gelombang manusia sepanjang pesisir saling berpegangan sebagai tanda ikrar kami tuk setia jaga bahari."
5. "Di Indonesia, musik yang bagus itu cuma bisa buat beli martabak. Kalau mau beli berlian ya harus nipu orang atau babat hutan."
6. "Dewa semesta itu kamu. Dewi semesta juga kamu. Renungkan. Dan matilah bersama awan yang selimuti pelabuhan api."
7. "Kekasihku Bumi. Murkamu lahir dari ketidakadilan. Tangismu sendu ratapi peradaban. Percayalah Bumi, kamu tak sendiri. Aku milikmu. Selamanya."
8. "Bersama cahaya semesta dan senandung surya, lahirlah kamu; penguasa hari yang hangat dan penuh cinta."
9. "Manusia, dan sejuta alasan, merusak bumi dengan kesombongan yang sempurna".
10. "Semoga anak-anak lebih bisa menikmati dunianya, tidak dipaksa tua oleh dunia dewasa yang kadang miskin rasa."
11. "Mesin harus diredam, alam harus menang."
12. "Ketika mesin mengambil alih dunia, matilah peradaban". 'Mesin' itu maksudnya ketika kita (manusia) berpikir seperti robot; tanpa hati."
13. "Seberapapun keras hidup dan perjuanganmu, jangan pernah berhenti mencoba memenuhinya dengan keindahan."
14. "Berhenti berharap, gunakan setiap inchi anugerah Tuhan untuk melawan dan menciptakan perubahan. Dari sekarang."
15. "Diantara kita dan perubahan, ada sebuah tembok bernama 'ketakpedulian'. Dan tembok itu hanya bisa runtuh jika kita bersama-sama mendobraknya."
16. "Lebih mudah menarik pelatuk senjata daripada memetik gitar, lebih mudah menghancurkan daripada menciptakan."
17. "Kamu adalah perajut kebenaran yang hidup dalam ruang bising tak bertuan."
18. "Cinta itu agung, mengalahkan politik, agama, dan ras."
19. "Ketidaksempurnaan membuat ia sempurna. Kekurangan membuat ia berkecukupan. Hanya kesetiaan yang akan membunuhnya."
20. "Jika cinta bisa teriak, maka angkasa tak cukup luas tuk bendung gemanya."
21. "Laras laras cinta jadikan aku pelurumu. Malam ini. Arahkan aku ke hatinya yang lama mati."
22. "Mematahkan hati wanita sama mudahnya dengan mematahkan stik drum, merangkai patahan menjadi sesuatu yang bermakna, itu yang susah!"
23. "Hatimu menyala, sayapmu terkepak, siap terjang dunia yang tak menginginkanmu. Kekasih, jangan pernah menyerah."
24. "Jika benar mencintai sesuatu, ya kamu harus berjuang untuk hal yang kamu cintai itu. Jangan banyak alasan. Hidup sesimpel itu kok."
25. "Walau negara berantakan, tapi romansa dan cinta dalam diri kita masing-masing tak akan pernah padam."
26. "Dendam adalah penjara. Cinta adalah anugerah. Kamu adalah anugerah yang terpenjara."
27. "Meski dunia remukan hatimu, mawar itu tak pernah lepas dari genggamanmu. Satu cinta untuk dunia yang keji."
28. "Hingga menghitam semesta. Ku adalah cinta, ku adalah sakit, ku adalah dendam, ku adalah kasih."
29. "Perang, perdamaian, kehancuran, kedigjayaan. Apa penyebab semua itu? Jika dirangkum, semua esensinya bermuara di cinta."
30. "Senjaku dan senjamu tiada berbeda, di sana kita kadang tersesat bersama garis matahari yang memudar."
31. "Tirai malam hiasi serambi seribu puspa, kayuh rindu ini agar terdampar di hatinya."
32. "Ku kekalkan malam ini bersama desing peluru, cinta, dan racun semesta."
Sumber asli: ydhartono.com
Disadur dari: Bola.com (Faozan Tri Nugroho/Aning Jati)
Diunggah pada: 9 Juni 2020
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Media Arab Saudi Sebut 11 Pemain Timnas Indonesia Masih Warga Belanda
Tim Nasional 9 Oktober 2025, 12:40 -
Kekalahan Timnas Indonesia Akibat Persiapan Tim yang Kurang Optimal?
Tim Nasional 9 Oktober 2025, 09:04 -
3 Kekurangan yang Membuat Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
Tim Nasional 9 Oktober 2025, 08:53
LATEST UPDATE
-
Nkunku Dinilai Bisa Jadi Senjata Rahasia AC Milan untuk Rebut Scudetto
Liga Italia 10 Oktober 2025, 01:55 -
Timnas Indonesia Masih Punya Jalan Lolos ke Piala Dunia 2026, Ini Satu Syaratnya
Tim Nasional 9 Oktober 2025, 21:15
LATEST EDITORIAL
-
Dari Wirtz hingga Sancho: 5 Pemain Baru Premier League yang Kesulitan di Awal Musim
Editorial 9 Oktober 2025, 14:49 -
4 Hal Mendesak yang Harus Dibenahi Arne Slot Agar Liverpool Bangkit Lagi
Editorial 9 Oktober 2025, 10:59 -
Robert Lewandowski Menua, 6 Penyerang Ini Bisa Jadi Solusi Barcelona
Editorial 9 Oktober 2025, 09:42 -
Awal Musim Spektakuler! 7 Pemain Premier League Ini Bikin Semua Terpana!
Editorial 8 Oktober 2025, 13:27 -
6 Bintang Serie A 2025/2026 yang Bikin Publik Terkagum-kagum
Editorial 8 Oktober 2025, 12:29