5 Oktober Memperingati Hari Apa Saja? Ini 3 Momen Penting di Indonesia dan Dunia

Editor Bolanet | 5 Oktober 2025 08:12
5 Oktober Memperingati Hari Apa Saja? Ini 3 Momen Penting di Indonesia dan Dunia
HUT ke-80 TNI mengangkat tema (c) Merdeka.com/Arie Basuki

Bola.net - Banyak masyarakat yang bertanya, tanggal 5 Oktober memperingati hari apa? Setiap tahunnya, tanggal ini menandai beberapa momentum penting di tingkat nasional maupun global.

Di Indonesia, tanggal 5 Oktober sangat identik dengan sebuah perayaan besar. Momen ini menjadi hari bersejarah bagi salah satu institusi pilar pertahanan negara.

Advertisement

Peringatan utamanya adalah Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI). Perayaannya pun selalu digelar dengan khidmat dan meriah di seluruh penjuru negeri.

Namun di kancah internasional, ada peringatan lain yang tak kalah penting. Dunia mendedikasikan tanggal ini untuk menghargai peran sentral para pahlawan tanpa tanda jasa.

Selain itu, ada pula satu hari peringatan global yang berfokus di bidang kesehatan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan sebuah penyakit yang berbahaya.

Untuk menjawab tuntas pertanyaan 5 Oktober memperingati hari apa, mari kita simak ulasan lengkap dari setiap peringatan tersebut, mulai dari sejarah hingga maknanya pada tahun ini.

1 dari 3 halaman

HUT ke-80 TNI: Peringatan Bersejarah di Tanah Air

Setiap tanggal 5 Oktober, bangsa Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun TNI. Peringatan ini menjadi momen refleksi atas dedikasi dan pengorbanan para prajurit.

TNI memiliki peran vital dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. Sejarahnya lahir dari kancah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pada tahun 2025 ini, TNI genap berusia 80 tahun. Tema besar yang diusung adalah "TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju".

Tema tersebut menggambarkan komitmen TNI untuk terus profesional dan adaptif. TNI juga ditegaskan akan selalu dekat dengan rakyat sebagai fondasi pertahanan negara.

Sejarah TNI sendiri merupakan evolusi panjang yang berawal dari Badan Keamanan Rakyat (BKR). Pada tanggal 5 Oktober 1945, organisasi ini bertransformasi menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Setelah melalui beberapa perubahan, nama Tentara Nasional Indonesia (TNI) akhirnya diresmikan pada 3 Juni 1947. Langkah ini bertujuan untuk mempersatukan kekuatan tentara reguler dengan badan perjuangan rakyat.

2 dari 3 halaman

Hari Guru Sedunia: Apresiasi Global untuk Pahlawan Pendidikan

Di panggung global, tanggal 5 Oktober diperingati sebagai Hari Guru Sedunia. Momen ini didedikasikan untuk menghargai peran vital guru dalam dunia pendidikan.

Peringatan ini menjadi hari untuk merayakan bagaimana guru mengubah wajah pendidikan. Selain itu, ini juga menjadi momen untuk merefleksikan dukungan yang mereka butuhkan.

Hari Guru Sedunia telah diperingati sejak tahun 1994. Peringatan ini diinisiasi oleh UNESCO untuk menandai hari adopsi Rekomendasi ILO/UNESCO 1966 tentang Status Guru.

Rekomendasi tersebut menjadi tolok ukur penting. Di dalamnya tercantum hak dan tanggung jawab guru, serta standar rekrutmen dan kondisi kerja-mengajar.

Pada tahun 2025 ini, tema yang diusung adalah “Merekonstruksi Mengajar sebagai Profesi Kolaboratif.” Tema ini menyoroti pentingnya membangun lingkungan kerja yang suportif.

UNESCO menegaskan bahwa guru kerap bekerja dalam kondisi terisolasi dan minim dukungan. Tanpa kolaborasi sistemik, hal ini dapat memengaruhi kualitas pembelajaran secara keseluruhan.

3 dari 3 halaman

Hari Meningitis Sedunia: Panggilan Aksi untuk Kesehatan Global

Selain HUT TNI dan Hari Guru, tanggal 5 Oktober juga diperingati sebagai Hari Meningitis Sedunia. Ini adalah sebuah gerakan global untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya meningitis.

Meningitis adalah penyakit mematikan yang dapat merenggut nyawa dalam hitungan jam. Penyakit ini juga dapat menyebabkan kecacatan seumur hidup bagi penderitanya.

Peringatan ini pertama kali digagas pada tahun 2009 oleh komunitas penderita meningitis. Tanggalnya kemudian ditetapkan pada 5 Oktober untuk menyatukan kampanye global.

Setiap tahunnya, berbagai organisasi kesehatan menggelar seminar dan lokakarya. Tujuannya adalah untuk mendorong aksi pencegahan, deteksi dini, dan dukungan bagi penderita.

Peringatan ini juga sejalan dengan peta jalan global dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO menargetkan untuk mengalahkan meningitis pada tahun 2030.

Melalui program "Defeating Meningitis by 2030", WHO berupaya memberantas epidemi meningitis bakteri. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi kasus kematian dan kecacatan akibat penyakit tersebut.

TAG TERKAIT

LATEST UPDATE