Google Deteksi Kampanye Spionase Siber China Incar Diplomat Asia Tenggara
Editor Bolanet | 27 Agustus 2025 09:39
Bola.net - Google merilis temuan intelijen ancaman siber yang mengkhawatirkan. Laporan tersebut mengungkap adanya operasi peretasan yang menargetkan para diplomat di kawasan Asia Tenggara.
Kelompok peretas yang berafiliasi dengan China diidentifikasi sebagai dalang di balik serangan ini. Operasi spionase siber tersebut terdeteksi berlangsung pada Maret lalu.
Menurut Google, para peretas menggunakan metode canggih untuk menyusupi sistem target. Taktik ini melibatkan pembajakan lalu lintas web hingga penanaman malware secara tersembunyi.
Pihak China dengan tegas membantah temuan tersebut. Pemerintahnya menuding Google berulang kali menyebarkan informasi palsu terkait serangan siber.
Insiden ini kembali menyoroti ketegangan di lanskap keamanan siber global. Perusahaan teknologi besar kini semakin vokal dalam mengungkap operasi peretasan yang disponsori oleh negara.
Temuan ini juga menambah daftar panjang dugaan aktivitas spionase siber yang dikaitkan dengan China. Hal ini menjadi bukti evolusi berkelanjutan dari kemampuan dan kecanggihan para pelaku ancaman.
Anatomi Serangan dan Jejak Digital Pelaku
Google Threat Intelligence Group membedah secara rinci bagaimana operasi peretasan ini dijalankan. Para pelaku pertama-tama membajak lalu lintas web milik target yang dituju.
Setelah lalu lintas berhasil dikuasai, peretas kemudian menyisipkan malware untuk diunduh secara paksa. Langkah puncaknya adalah menanam sebuah backdoor di dalam sistem korban.
Malware yang digunakan dalam operasi ini diidentifikasi sebagai SOGU.SEC. Software jahat ini merupakan sebuah backdoor canggih yang sangat tersamarkan dan memiliki beragam kemampuan spionase.
Google mengaitkan kampanye ini dengan kelompok bernama UNC6384. Grup ini diyakini memiliki hubungan erat dengan Mustang Panda, sebuah entitas peretas yang telah lama berasosiasi dengan China.
"UNC6384 dan TEMP.Hex (nama lain Mustang Panda) sama-sama diketahui menargetkan sektor pemerintahan, terutama di Asia Tenggara, sesuai dengan kepentingan strategis Republik Rakyat China," tulis Google dalam laporannya.
Bantahan Keras dan Konteks Serangan Serupa
Menanggapi laporan Google, Kementerian Luar Negeri China memberikan respons yang tegas. Juru bicaranya menyatakan tidak mengetahui situasi yang dimaksud dalam laporan tersebut.
Lebih jauh, pihak China menuding balik raksasa teknologi itu. Menurutnya, Google telah berulang kali menyebarkan informasi palsu mengenai serangan siber yang dikaitkan dengan negaranya.
Temuan ini muncul tidak lama setelah laporan serupa dari perusahaan teknologi lainnya. Bulan lalu, Microsoft juga menemukan adanya upaya peretasan yang melibatkan aktor-aktor yang terhubung dengan China.
Dalam kasus tersebut, peretas mengeksploitasi kerentanan pada server SharePoint milik Microsoft. Insiden itu bahkan mendorong Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA) Amerika Serikat untuk mengeluarkan peringatan khusus.
"Operasi ini menjadi contoh nyata dari evolusi berkelanjutan kemampuan operasional UNC6384 sekaligus menyoroti kecanggihan kelompok peretas yang berhubungan dengan RRC," tambah Google dalam laporannya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Prostitusi Sesama Jenis Resahkan Masyarakat, Satpol PP Tangkap 2 Pria di Taman Daan Mogot
News 15 November 2025, 18:22
-
Babak Baru Berkshire: Warren Buffett Mundur, Siapkan Transfer Harta Senilai USD 149 Miliar
News 14 November 2025, 15:56
-
Stop Rujukan Berjenjang! Menkes Budi Sebut Sistem Saat Ini Bikin BPJS Tekor
News 14 November 2025, 13:43
-
Bahlil Respons Isu IUP Raja Ampat: Saya Belum Lahir Barang Itu Sudah Ada
News 13 November 2025, 17:37
-
Menkes Budi Ungkap Fakta: Gaji Rp 100 Juta Masih Terima Bantuan Iuran BPJS
News 13 November 2025, 17:27
LATEST UPDATE
-
Portugal Lolos ke Piala Dunia 2026, Last Dance bagi Cristiano Ronaldo?
Piala Dunia 16 November 2025, 23:19
-
Hasil Portugal vs Aremnia: Menang Besar, 2 Pemain Hattrick, Lolos ke Piala Dunia 2026
Piala Dunia 16 November 2025, 23:00
-
Yamaha Resmi Tinggalkan Mesin Inline 4 Usai 24 Tahun, Beralih ke V4 di MotoGP 2026
Otomotif 16 November 2025, 22:03
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asian Champions League 2025
Bola Indonesia 16 November 2025, 21:55
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen MotoGP 2025
Otomotif 16 November 2025, 21:01
-
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 16 November 2025, 21:01
-
Update Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 16 November 2025, 21:00
-
Klasemen Akhir MotoGP 2025 Usai Seri Valencia di Ricardo Tormo
Otomotif 16 November 2025, 20:59
-
Profil Diogo Moreira, Juara Dunia Moto2 2025 yang Juga Bintang Baru Honda di MotoGP 2026
Otomotif 16 November 2025, 19:23
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Moto2 2025
Otomotif 16 November 2025, 19:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
-
8 Penendang Penalti Terbaik Sepanjang Masa di Premier League, Siapa Paling Akurat?
Editorial 11 November 2025, 13:01





