Selamat Tinggal Stempel Paspor, 29 Negara Eropa Terapkan Aturan Baru Oktober 2025
Editor Bolanet | 15 September 2025 09:51
Bola.net - Sebuah perubahan fundamental akan segera terjadi dalam prosedur perjalanan internasional. Tradisi pemberian stempel pada paspor akan segera berakhir.
Era baru ini ditandai dengan peralihan ke sistem digital yang lebih modern. Tujuannya adalah untuk menciptakan proses yang lebih cepat, aman, dan efisien.
Eropa akan menjadi pelopor dalam transisi ini mulai 12 Oktober 2025. Sebanyak 29 negara di kawasan tersebut akan mulai menerapkan Sistem Masuk/Keluar (Entry/Exit System) yang baru.
Nantinya, stempel fisik akan digantikan oleh pencatatan data biometrik. Data seperti sidik jari dan citra wajah akan menjadi penanda digital setiap pelancong.
Pergeseran ini sejatinya merupakan bagian dari tren global yang lebih luas. Sejumlah negara maju lainnya telah lebih dulu mengadopsi sistem serupa.
Di balik modernisasi ini, terdapat alasan kuat terkait efisiensi dan keamanan. Namun, di sisi lain, perubahan ini juga membawa dampak emosional bagi para pelancong.
Dorongan Efisiensi dan Keamanan Global
Menurut para pakar, dunia perjalanan kini tengah bergerak menuju sistem tanpa kertas. Digitalisasi dianggap semakin masuk akal untuk diadopsi secara global.
"Dunia sedang beralih dari stempel paspor fisik ke sistem digital, semua demi peningkatan keamanan, penyeberangan perbatasan yang lebih efisien, dan bentuk pengumpulan data yang lebih terstandarisasi," kata Gabe Saglie, editor senior di Travelzoo.
Tujuan utamanya adalah mengurangi potensi penipuan dan mempercepat pemeriksaan di perbatasan. Selain itu, sistem digital mempermudah pelacakan pergerakan lintas negara.
Eropa bukanlah satu-satunya kawasan yang melakukan perubahan ini. Australia tercatat telah mulai menghapus stempel paspor sejak tahun 2012.
Langkah serupa juga diikuti oleh negara lain seperti Singapura, Hong Kong, dan Argentina. Inggris juga akan meluncurkan otorisasi perjalanan elektronik (ETA) pada Januari 2026.
Akhir Sebuah Tradisi dan Kenangan Perjalanan
Bagi sebagian besar pelancong, stempel paspor bukan sekadar tinta di atas kertas. Cap tersebut merupakan suvenir, kapsul waktu, dan bukti sebuah petualangan.
Lembaran paspor yang penuh dengan stempel kerap dianggap sebagai buku harian perjalanan pribadi. Hilangnya tradisi ini disebut sebagai akhir dari sebuah era.
"Bagi banyak orang, mengoleksi stempel paspor telah lama menjadi tradisi yang dihargai, menghilangkan catatan fisik itu dapat berdampak emosional," ujar Katy Nastro, ahli perjalanan di Going.
Meskipun stempel akan dihapuskan, fungsi paspor sebagai dokumen perjalanan utama tidak akan tergantikan. Sistem digital hanya akan melengkapi cara pelacakan kedatangan dan keberangkatan.
Sebagai alternatif, beberapa bandara kini menawarkan stempel kenang-kenangan bagi para pengunjung. Pelancong dianjurkan untuk tidak ragu bertanya kepada petugas imigrasi setempat.
Daftar 29 Negara
- Austria
- Belgia
- Bulgaria
- Kroasia
- Ceko
- Denmark
- Estonia
- Finlandia
- Prancis
- Jerman
- Yunani
- Hongaria
- Islandia
- Italia
- Latvia
- Liechtenstein
- Lituania
- Luksemburg
- Malta
- Belanda
- Norwegia
- Polandia
- Portugal
- Rumania
- Slowakia
- Slovenia
- Spanyol
- Swedia
- Swiss
Di luar negara itu, Anda masih akan mendapatkan stempel paspor di beberapa negara untuk sementara waktu, terutama di negara-negara yang lebih kecil atau kurang maju secara digital. Namun dalam 10 tahun ke depan, para ahli memperkirakan sebagian besar negara besar akan beralih ke sistem digital, dan stempel paspor klasik akan menjadi peninggalan masa lalu.
Jadi, jangan lupa untuk memeriksa kembali persyaratan baru di negara tujuan Anda agar tidak repot ketika melewati pemeriksaan di perbatasan.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
27 September Resmi Jadi Hari Komedi Nasional, Terinspirasi dari Sosok Bing Slamet
News 11 September 2025, 16:43 -
KPK Soal Tersangka Kasus Kuota Haji: Akan Segera Diumumkan
News 11 September 2025, 16:42 -
Harga Emas Antam Hari Ini 11 September 2025 Melejit: Peluang Investasi atau Sekadar Euforia?
News 11 September 2025, 09:38 -
Harga Minyak Melejit Usai Serangan Israel di Doha Qatar
News 11 September 2025, 09:31
LATEST UPDATE
-
Prediksi Real Madrid vs Marseille 17 September 2025
Liga Champions 15 September 2025, 14:12 -
Mengenal Desmosedici GP25, Motor Ducati MotoGP yang Diklaim Hanya Bisa Dikendalikan Marc Marquez
Otomotif 15 September 2025, 13:47 -
Baru Menang Sekali di Musim 2025/2026, MU Dituntut Lekas Berbenah
Liga Inggris 15 September 2025, 13:45 -
Jadwal Liga Champions Pekan Ini Live di SCTV, 16-19 September 2025
Liga Champions 15 September 2025, 13:39 -
Amukan Roy Keane pada Luke Shaw Usai Derby Manchester
Liga Inggris 15 September 2025, 13:37 -
Strategi Baru Pemerintah Jangkau Publik, Bioskop Jadi Kanal Komunikasi Kinerja Presiden Prabowo
News 15 September 2025, 13:16 -
Prediksi Juventus vs Borussia Dortmund 17 September 2025
Liga Champions 15 September 2025, 13:13 -
Melihat Kembali Gol Berkelas Gelandang Timnas Indonesia di Liga Belgia: Saya Sangat Senang!
Tim Nasional 15 September 2025, 12:24 -
Prediksi PSV Eindhoven vs Union Saint-Gilloise 16 September 2025
Liga Champions 15 September 2025, 12:23 -
Ruben Amorim Beri Tantangan Terbuka ke MU: Percaya Filosofi Saya atau Ganti Pelatih!
Liga Inggris 15 September 2025, 12:19
LATEST EDITORIAL
-
Melihat Besaran Gaji Cristiano Ronaldo dari Masa ke Masa
Editorial 12 September 2025, 15:55 -
10 Transfer Chelsea Era Roman Abramovich yang Bikin Klub dan Fans Menangis
Editorial 12 September 2025, 14:49 -
Chelsea Era Roman Abramovich: 5 Transfer Paling Mahal dan Nasib Mereka Kini
Editorial 12 September 2025, 14:09 -
Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Amorim di Ujung Tanduk
Editorial 11 September 2025, 13:43