Casey Stoner Bela Andrea Dovizioso, Sebut Ducati Hobi Abaikan Masukan Rider
Anindhya Danartikanya | 9 September 2020 09:27
Bola.net - Juara dunia MotoGP 2007 dan 2011, Casey Stoner, blak-blakan mengaku kecewa Ducati tak memperlakukan Andrea Dovizioso dengan baik, dan tak mendengar masukannya dalam mengatasi permasalahan terbesar pada Desmosedici yang telah terjadi selama satu dekade: kurang lincah di tikungan.
Ducati boleh jadi merupakan salah satu motor paling bertenaga di grid, namun mereka tertinggal di tikungan dari Yamaha dan Suzuki. Dovizioso pun telah meminta permasalahan ini menjadi fokus perbaikan Ducati sejak ia bergabung pada 2013 lalu, namun selalu diabaikan sampai sekarang.
Hal ini berujung pada cekcok antara Dovizioso dan insinyur utama sekaligus General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna. Lagi-lagi tak melihat sinyal Ducati ingin melakukan perubahan, 'Dovi' pun mengumumkan keputusan hengkang pada akhir musim ini akibat ketidakcocokan pada prinsip kerja dengan Ducati.
Tak Belajar, Ducati Justru Bebal

"Saya kecewa pada Ducati. Usai bertahun-tahun harusnya mereka belajar untuk benar-benar memperlakukan para rider seperti para rider memperlakukan mereka. Andrea telah melakukan segalanya, seperti saya dulu, dan ini adalah alasan terbesar yang bikin saya meninggalkan Ducati sebagai test rider," ujar Stoner via podcast 'In the Fast Lane', Selasa (8/9/2020).
Stoner pernah membela Ducati pada 2007-2010, dan hengkang ke Repsol Honda pada 2011 karena masukannya soal Desmosedici tak didengar oleh insinyur utama Ducati kala itu, Filippo Preziosi. Pada 2016, ia pun kembali ke Tim Merah sebagai test rider, namun hengkang pada akhir 2018 dengan alasan yang sama.
"Kami sungguh tak bisa menyampaikan pikiran kami kepada Ducati, demi mendorong mereka melakukan perubahan demi pembalap. Jika mereka tidak melihatnya pada data, mereka pikir pikiran kami tidak relevan. Padahal, segala hal soal motor adalah soal perasaan pembalap," kisah Stoner.
Ducati Nyaris Fantastis, Tapi Selalu Punya Satu Kekurangan

Stoner pun memperingatkan Ducati bahwa MotoGP bukanlah ajang balap mobil, yang menurutnya hanya ditentukan oleh tiga elemen utama, yakni setir, rem, dan gas. Ia merasa motor punya lebih banyak aspek yang harus dipertimbangkan, dan salah satu yang paling penting adalah perasaan pembalapnya ketika berkendara.
"MotoGP bukan balap mobil, di mana Anda duduk dan Anda hanya punya beberapa elemen tertentu seperti setir, rem, dan gas. Motor berbeda, posisi rider bisa berubah setiap kali motornya bergerak. Jadi, jika mereka punya rider yang sangat baik menyediakan info macam itu seperti Andrea, harusnya mereka mendengarkannya," ungkapnya.
"Ini hal besar yang bikin Andrea tak senang. Bertahun-tahun mereka hanya memikirkan data, semua hanya soal mesin dan aerodinamika. Semua diputuskan oleh satu pihak. Ducati sangat dekat dengan kata 'fantastis', tapi selalu kehilangan satu hal fundamental, dan itu adalah performa menikung. Padahal itu hanya bisa didapatkan dari rider dan performa sasis," pungkas Stoner.
Sumber: Podcast 'In the Fast Lane'
Video: Kegembiraan Brad Binder Usai Menangi MotoGP Ceko
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil FP1 Moto2 Malaysia 2025: Jake Dixon dan Albert Arenas Memimpin
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:37
-
Hasil FP1 Moto3 Malaysia 2025: Angel Piqueras Tercepat, Ungguli Jacob Roulstone
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:24
-
Jadwal Live Streaming Formula 1 Meksiko 2025 di Vidio, 25-27 Oktober 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Formula 1 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
-
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lewatkan Aksi Pembalap Favoritmu!
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
LATEST UPDATE
-
4 Sosok di Balik Kebangkitan Manchester United Musim Ini
Liga Inggris 25 Oktober 2025, 04:00
-
Live Streaming AC Milan vs Pisa - Link Nonton Serie A/Liga Italia di Vidio
Liga Italia 25 Oktober 2025, 00:45
-
Tak Ada Pilihan Lain, Juventus Harus Kalahkan Lazio Pekan Ini
Liga Italia 24 Oktober 2025, 23:59
-
Federico Dimarco Jadi Mesin Peluang Inter Milan di Musim Ini
Liga Italia 24 Oktober 2025, 23:20
-
Juventus, Bawalah Semangat Lawan Real Madrid ke Serie A
Liga Italia 24 Oktober 2025, 23:18
-
Siapa yang Layak Jadi Starter Liverpool: Hugo Ekitike atau Alexander Isak?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 23:12
-
Xabi Alonso Kepincut Kenan Yildiz, Juventus Pasang Harga 100 Juta Euro
Liga Spanyol 24 Oktober 2025, 22:05
LATEST EDITORIAL
-
4 Striker Terbaik Versi Harry Kane, Nama Thierry Henry Tak Masuk Daftar
Editorial 24 Oktober 2025, 22:47
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56








