Jorge Lorenzo Ragukan Dugaan Ducati Hanya Dengarkan Marc Marquez, Sebut Bukan Budaya Mereka
Anindhya Danartikanya | 3 Juli 2025 14:08
Bola.net - MotoGP Legend, Jorge Lorenzo, meragukan dugaan para penggemar balap motor yang menyebut Ducati hanya mendengarkan umpan balik dan masukan dari Marc Marquez. Sebagai mantan pembalap tim pabrikan 'Bologna Bullet', Lorenzo yakin bahwa mendengarkan satu pembalap saja bukanlah 'budaya' Ducati.
Sejak Gigi Dall'Igna datang sebagai General Manager sekaligus insinyur utamanya pada akhir 2013, Ducati Corse memang mengalami restrukturisasi dan perubahan operasional secara besar-besaran. Para rider tim pabrikan tak lagi jadi satu-satunya kelompok yang berperan mengembangkan motor.
Ducati dan Dall'Igna diketahui melibatkan semua pembalap tim satelitnya pula, sehingga mereka bisa mengevaluasi performa Desmosedici berdasarkan berbagai jenis gaya balap. Sistem kerja ini pun terbukti jitu, dan membuat Desmosedici sekarang menjadi motor yang cocok dengan segala gaya balap.
Sebut Ducati Juga Dengarkan Tim Valentino Rossi
Dengan karakter Desmosedici yang 'ramah', para pembalap Ducati baik di tim pabrikan dan tim satelit pun sama-sama kompetitif. Fenomena ini tentu menguntungkan Ducati, tetapi juga dikeluhkan oleh banyak penonton yang menganggap MotoGP sebagai 'Ducati Cup'.
Musim ini, keenam rider Ducati masih bertarung di papan atas, dan semuanya telah naik podium. Namun, Marquez jauh lebih dominan, meraih 9 kemenangan Sprint dan 6 kemenangan Grand Prix. Hal ini bikin banyak orang curiga Ducati hanya mendengarkan masukannya. Namun, Lorenzo ragu soal ini.
"Ducati tak hanya mendengarkan tim pabrikan. Mereka juga mengadakan rapat-rapat yang melibatkan VR46. Pabrikan mereka sangatlah analitis, dan mereka menganalisis semua pembalap dengan sangat baik. Jadi, saya tak yakin mereka hanya mendengarkan Marquez," ujarnya kepada GPOne, Rabu (2/7/2025).
Gaya Ekstrem Bikin Marc Marquez Lebih Unggul dari Rider Ducati Lainnya
Lorenzo sendiri pernah membela Ducati Team pada 2017-2018. Meski harus bersaing sengit dengan Andrea Dovizioso, lima kali juara dunia ini merasa didengarkan oleh Dall'Igna dan insinyur Ducati lainnya. Hal ini terbukti dari tiga kemenangan yang ia raih pada 2018.
Lorenzo pun yakin performa dominan dan superior Marquez di Ducati musim ini memang disebabkan oleh gaya balap yang penuh kenekatan. Lorenzo juga mengingatkan banyak pihak bahwa Marquez merupakan salah satu rider senior di MotoGP, sehingga sudah punya segudang pengalaman.
"Marc jelas punya gaya balap yang sangat ekstrem dan sangat berbeda dari pembalap standar. Namun, jika mereka mendengarkan dia saja, itu juga sah saja karena ia punya banyak pengalaman dan dia salah satu rider veteran di kategori ini, sehingga ia jelas akan mengalami kemajuan besar," tutupnya.
Sumber: GPOne
Baca Juga:
- Jorge Lorenzo Puji Cara Pecco Bagnaia Terima Nasib Jadi Tandem Marc Marquez, Sebut Tak Pernah Menyerah
- Profil Sirkuit Silverstone, Akankah Lewis Hamilton Raih Kemenangan Perdana Bareng Ferrari di Formula 1 Inggris 2025?
- Gigi Dall'Igna Takjub Marc Marquez Tetap Profesional Buru Kemenangan MotoGP Belanda Meski Tidak 100% Fit
- Maverick Vinales Pede Bisa Jadi Pembalap Pertama yang Menang Bareng 4 Motor Berbeda di MotoGP, Tapi Ada Syaratnya
- Maverick Vinales Ngaku Harus Kembalikan Gaji Rp324 M ke Yamaha, Tapi Kini Bahagia di KTM
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Daftar Pebulu Tangkis Indonesia dan Hasil Drawing French Open 2025
Bulu Tangkis 21 Oktober 2025, 14:13
LATEST UPDATE
-
Prediksi Sporting Lisbon vs Marseille 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 19:57 -
Prediksi AS Monaco vs Tottenham 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 19:16 -
Prediksi Galatasaray vs Bodo/Glimt 22 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 18:40 -
Prediksi Athletic Bilbao vs Qarabag 22 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 18:09 -
Union SG vs Inter Milan: Improvisasi di Lini Depan sang Wakil Italia
Liga Champions 21 Oktober 2025, 17:44 -
Prediksi BRI Super League: PSIM Yogyakarta vs Dewa United 22 Oktober 2025
Bola Indonesia 21 Oktober 2025, 17:38 -
Union SG vs Inter: Rotasi Ganda di Lini Tengah Nerazzurri
Liga Champions 21 Oktober 2025, 17:33
LATEST EDITORIAL
-
Dari Postecoglou hingga De Boer, Inilah Masa Kepelatihan Tersingkat di Premier League
Editorial 21 Oktober 2025, 00:58 -
5 Pemain yang Pernah Membela Liverpool dan Manchester United
Editorial 17 Oktober 2025, 21:02 -
4 Bek Tengah Incaran Real Madrid untuk Musim Depan
Editorial 17 Oktober 2025, 20:32