Jorge Martin: Kalau Gagal Juarai MotoGP 2024, Saya Coba Lagi Tahun Depan

Anindhya Danartikanya | 16 Oktober 2024 10:10
Jorge Martin: Kalau Gagal Juarai MotoGP 2024, Saya Coba Lagi Tahun Depan
Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin (c) Pramac Racing

Bola.net - Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin, menyadari kesempatannya merebut gelar dunia MotoGP 2024 terbuka lebar. Namun, mengingat Pecco Bagnaia terus memberikan perlawanan yang sengit, Martin punya mentalitas lain. Jika ia memang harus menelan kekalahan lagi, ia takkan patah arang dan akan berusaha lagi musim depan.

Menjelang Seri Australia di Phillip Island pada 18-20 Oktober 2024, Martin sedang memuncaki klasemen pembalap dengan keunggulan 10 poin atas Bagnaia. Dengan empat seri tersisa, maka masih ada 148 poin maksimal yang bisa mereka perebutkan. Atas alasan ini, sangat sulit untuk menduga-duga siapa yang bakal keluar sebagai juara.

Advertisement

Meski begitu, Martin mengaku kini dirinya punya mentalitas yang lebih tenang ketimbang musim lalu, ketika ia juga harus melawan Bagnaia sampai akhir musim. Kepada MotoGP.com, Selasa (15/10/2024), ia pun menyatakan kegagalan tahun lalu membuatnya memetik banyak pelajaran, dan kini ia merasa mengalami kemajuan di segala area.

1 dari 2 halaman

Kini Merasa Bisa Kendalikan Tekanan Lebih Baik

Kini Merasa Bisa Kendalikan Tekanan Lebih Baik

Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin (c) Pramac Racing

"Kini saya lebih kuat. Saya sedikit lebih baik hampir di semua area. Saya tak merasa lebih cepat. Mungkin tahun lalu saya lebih cepat, punya kecepatan lebih baik ketimbang yang lain. Sekarang, saya dekat dengan Pecco, Enea, dan Marc. Performa kami mirip. Namun, kini saya lebih kuat karena ada beberapa titik di mana saya lebih baik," ujar Martin.

Ketatnya persaingan dengan Bagnaia diakui Martin menghadirkan tekanan tersendiri. Namun, juara dunia Moto3 2018 ini mengaku dirinya kini lebih tenang dalam menghadapi tekanan ini. Menurutnya, bertarung di depan, meski tertekan, merupakan hasil baik dari kerja kerasnya dan skuad Pramac.

"Tekanan memang ada, tetapi saya baik-baik saja dengan itu. Tekanan adalah privilese. Tak semua orang memilikinya. Kami ada di depan, memperebutkan hal-hal besar. Jika Anda ada di belakang, mudah saja karena Anda hanya harus ngotot. Namun, ketika Anda ada di depan, rasanya lebih sulit karena Anda harus lebih banyak berpikir," ucapnya.

2 dari 2 halaman

Perjuangkan Kans Pakai Nomor 1 di Aprilia Racing

Atas alasan inilah Martin ogah jemawa meski memimpin klasemen sepanjang musim. "Strategi saya tahun ini, meski saya ada di depan, saya harus berpikir seolah saya ada di belakang. Saya harus selalu ngotot. Saya harus mengerahkan 100%, dan tak memikirkan hal lain, atau hal apa yang bisa saya kendalikan," ungkapnya.

Di lain sisi, Martin yakin, jika gagal jadi juara musim ini, ia pasti akan kecewa. Namun, rider Spanyol ini berjanji bakal bangkit musim depan, dan akan kembali mencoba memperebutkan gelar dunia dengan skuad barunya, yakni Aprilia Racing.

"Menjadi juara dunia di MotoGP adalah impian besar saya. Gelar itu bakal sangat berarti. Saya tahu saya bisa menang. Kansnya 50:50. Jika tak bisa memenangkannya, maka saya akan coba lagi tahun depan. Saya akan memperjuangkan kesempatan mengambil keputusan apakah saya bisa mendapatkan nomor 1," tutupnya.

Sumber: MotoGP

LATEST UPDATE