Kilas Balik: Kisah Kegagalan Honda Tandemkan Stoner-Marquez
Anindhya Danartikanya | 30 April 2020 11:50
Bola.net - "Saya berani bayar mahal demi nonton duel Casey Stoner dan Marc Marquez," itulah ucapan rider LCR Honda, Cal Crutchlow, saat membayangkan andai Stoner tak pensiun dini dari MotoGP dalam usia 27 tahun pada akhir 2012. Siapa sangka bahwa ternyata Stoner dan Marquez memang nyaris bertandem pada 2013?
Hal ini dikuak oleh eks Team Principal Repsol Honda, Livio Suppo, dalam wawancaranya dengan GPOne. Suppo adalah orang yang berjasa mendatangkan Stoner ke Ducati pada 2007, sekaligus membawa Stoner ke Repsol Honda pada 2011, yakni tahun-tahun di mana rider Australia itu sukses merebut gelar dunia.
Melihat performa kuat Stoner, Vice President Honda Racing Corporation (HRC) kala itu, Shuhei Nakamoto, bertekad memperpanjang kontrak Stoner untuk 2013. Sayang, Stoner menolak, dan justru secara mengejutkan mengumumkan keputusan pensiun pada awal musim MotoGP 2012, yakni di Le Mans, Prancis.
Ditawari Gaji Tinggi, Tapi Tetap Menolak
"Kami sempat bernegosiasi dengan Casey untuk 2013. Ia punya tempat di hati Nakamoto. Saat ganti mobil, ia bahkan pakai plat dengan nomor 27 demi Casey. Kami coba segala cara meyakinkannya, menawarkan gaji sangat tinggi sebelum disetujui para pimpinan di Jepang. Ia memikirkannya, tapi lalu menolak," ujar Suppo.
Pria asal Italia ini pun mengaku kecewa Stoner harus gantung helm, karena itu berarti rencana HRC menandemkannya dengan Marquez harus gagal total. Padahal, menurut HRC, kedua rider bisa saling memotivasi dan membuat Honda menjadi lebih perkasa di MotoGP.
Mungkin Bakal Ada Rivalitas Sengit
"Saya kecewa atas keputusannya pensiun. Tapi saya terima karena kami tak bisa berbuat apa-apa. Kami tahu ia tak ingin balapan lagi, tapi kami sangat ingin membentuk tim dengan Marc dan Casey. Kami ingin menandemkan mereka: juara dunia bertahan dan seorang debutan yang bisa ia bantu berkembang," ujar Suppo.
Di lain sisi, Suppo menyatakan bahwa akan ada rivalitas sengit antara Stoner dan Marquez, dan meyakini atmosfer garasi mereka mungkin takkan tentram seperti atmosfer antara Marquez dan Dani Pedrosa.
"Di sisi lain, saya harus katakan bahwa membentuk tim dengan Marc dan Dani lebih seimbang ketimbang tim yang digawangi Casey dan Marc," pungkas Suppo, yang kini menjadi Direktur Pemasaran Thok E-Bikes.
Video: Pembangunan Sirkuit MotoGP Indonesia 2021 di Mandalika
Baca Juga:
- 'Harusnya Honda Larang Jorge Lorenzo Kembali ke Yamaha'
- Valentino Rossi dan VR46 Academy Kembali Latihan Motor pada 4 Mei
- MotoGP Tekan Jumlah Kru dalam Balapan Selama Pandemi Virus Corona
- Petronas Minta Valentino Rossi Tegas Segera Mulai Komunikasi
- Mandalika: Kisah Kembalinya Indonesia ke Kalender Balap MotoGP
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Problematika MU: Bukan Taktik Tiga Bek yang Salah, Tapi Pemainnya yang Kureng!
Liga Inggris 2 Oktober 2025, 14:45 -
Kobbie Mainoo dan Mental Tanpa Kenal Menyerahnya!
Liga Inggris 2 Oktober 2025, 14:31 -
Bukan ke Liverpool, Marc Guehi Bakal Pindah ke Jerman?
Liga Inggris 2 Oktober 2025, 12:31 -
Barcelona Tumbang dari PSG, Bukan Karena Lawan tapi Diri Sendiri
Liga Champions 2 Oktober 2025, 12:01 -
Tren Kebobolan Gol Telat Jadi Masalah Serius untuk Manchester City
Liga Champions 2 Oktober 2025, 11:48 -
MU Terpuruk itu Bukan Salah Pelatih Saja, Tapi Pemain juga Punya Andil!
Liga Inggris 2 Oktober 2025, 11:48 -
Arsenal Sapu Bersih Dua Laga Liga Champions? Apa Kata Odegaard Deh!
Liga Inggris 2 Oktober 2025, 11:41 -
Mantan Tangan Kanan Mourinho dan Solskjaer Bakal Jadi Caretaker MU?
Liga Inggris 2 Oktober 2025, 11:27
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55