Mendadak Diubah, Ini 4 Aturan Baru MotoGP Jelang Seri Inggris 2023
Anindhya Danartikanya | 2 Agustus 2023 10:33
Bola.net - Usai menjalani rehat musim panas selama lima pekan, MotoGP akan kembali beraksi di Sirkuit Silverstone, Inggris, pada 4-6 Agustus 2023. Uniknya, ada beberapa aturan baru yang diperkenalkan secara mendadak mulai akhir pekan nanti.
Salah satunya adalah format baru pekan balap kelas MotoGP, yang akan memengaruhi syarat lolos ke sesi Kualifikasi 2 (Q2). Di lain sisi, MotoGP kini juga menggunakan sensor baru untuk tekanan ban para rider, yang mendorong potensi panen penalti pada sisa musim ini.
Para pembalap dan tim pun diharapkan bisa segera beradaptasi pada aturan-aturan yang diubah secara mendadak dan yang anehnya baru diterapkan pada pertengahan musim ini. Jika mereka bisa melakukannya, MotoGP akan mempertahankan aturan ini pada 2024 nanti.
Berikut empat aturan baru yang diperkenalkan secara mendadak di MotoGP mulai Seri Inggris 2023. Simak yuk, Bolaneters!
Format Baru Pekan Balap MotoGP

Sesuai permintaan para peserta, Grand Prix Commission (GPC) mengubah format pekan balap kelas MotoGP. Perubahan ini diminta oleh para rider dan tim agar mereka tak harus ngotot sejak sesi latihan pertama demi lolos ke sesi Kualifikasi (Q2), yakni format yang sejak awal tahun dianggap berbahaya. Berikut perubahannya.
- Sesi latihan pertama (P1) pada Jumat pagi kini diubah menjadi sesi latihan bebas pertama (FP1).
- Sesi latihan kedua (P2) pada Jumat siang kini diubah menjadi sesi latihan (P).
- Sesi latihan bebas (FP) pada Sabtu pagi kini diubah menjadi sesi latihan bebas kedua (FP2).
Perubahan Syarat Lolos ke Sesi Q2

Dengan diubahnya format pekan balap MotoGP, maka setiap sesi latihan kini juga memiliki fungsi yang berbeda-beda. Alhasil, syarat bagi para rider untuk lolos ke sesi Q1 dan Q2 sekarang berubah total.
Pada awal tahun ini, kombinasi catatan waktu sesi P1 dan P2 dijadikan penentu rider yang lolos ke Q1 dan Q2. Kini, hanya sesi P pada Jumat siang yang dijadikan penentu. Sebanyak 10 rider tercepat di sesi P berhak lolos ke Q2, sementara sisanya harus melewati sesi Q1 lebih dulu.
Sementara itu, sesi FP1 dan FP2 akan digelar dalam situasi yang lebih rileks, dan hanya akan digunakan para rider untuk mencari setup atau konfigurasi terbaik pada motor-motor mereka.
Penyeragaman Sensor Tekanan Ban

MotoGP juga resmi menyeragamkan sensor tekanan ban. Sebelum Seri Inggris, tim-tim MotoGP diizinkan memakai sensor dari suplier berbeda-beda. Penyeragaman sensor ini diharapkan bisa lebih tegas menindak para rider yang tekanan bannya melebihi batas minimum yang telah ditentukan Michelin.
Namun, mengingat baru diperkenalkan pada tengah musim, sensor tekanan ban teranyar ini untuk sementara hanya akan digunakan dalam sprint race dan main race. Harapannya, sensor ini juga akan dipakai di setiap sesi mulai 2024.
Hukuman untuk Pelanggaran Tekanan Ban

Sebelumnya, para rider yang tekanan bannya ketahuan melebihi batas minimum, dijatuhi hukuman diskualifikasi dari sebuah sesi. Namun, dengan sensor baru, FIM Stewards untuk sementara memberikan hukuman waktu berskala bagi si pelanggar.
Sekalinya semua tim dan pembalap beradaptasi dengan sistem ini, MotoGP akan kembali mengaplikasikan standar penalti pada 2024, yakni diskualifikasi dari sebuah sesi. Berikut skala hukuman waktu yang ditentukan FIM Stewards.
Pelanggaran pertama: Peringatan
Pelanggaran kedua: Hukuman 3 detik
Pelanggaran ketiga: Hukuman 6 detik
Pelanggaran keempat: Hukuman 12 detik
Baca juga:
- Kelingking Pulih, Joan Mir Akhirnya Comeback di MotoGP Inggris
- 5 Momen Bersejarah Formula 1 14 Tahun Lalu: Awal Mula Rivalitas Mercedes vs Red Bull
- 5 Momen Ikonik MotoGP 14 Tahun yang Lalu: Rossi vs Lorenzo Sedang Panas-panasnya!
- 'Marc Marquez Bisa Kuat di Ducati, Tapi Bakal Tetap Setia pada Honda'
- Alvaro Bautista Digosipkan Tes MotoGP Lagi, Jadi Penentu Wildcard di Sepang?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Man of the match CD Guadalajara vs Barcelona: Andreas Christensen
Liga Spanyol 17 Desember 2025, 08:24
-
Man of the Match Cardiff vs Chelsea: Alejandro Garnacho
Liga Inggris 17 Desember 2025, 08:02
-
Hasil Cardiff vs Chelsea: Garnacho dan Pedro Neto Bawa The Blues Melaju ke Semifinal
Liga Inggris 17 Desember 2025, 05:16
-
Man United Ingin Melepas Bruno Fernandes, Bayern Siap Menampung
Liga Inggris 17 Desember 2025, 04:28
LATEST UPDATE
-
Unggul Lebih Dulu, Lalu Kehilangan Kendali: Masalah Klasik Manchester United
Liga Inggris 17 Desember 2025, 10:24
-
Panen 13 Medali di SEA Games 2025, Tim Renang Indonesia Masih Punya PR Besar
Olahraga Lain-Lain 17 Desember 2025, 10:08
-
Manuel Ugarte Tinggalkan MU di Januari 2026, Bakal Balik ke Prancis?
Liga Inggris 17 Desember 2025, 10:08
-
Jika Tinggalkan MU, Casemiro Bakal Lanjutkan Karir ke Luar Eropa?
Liga Inggris 17 Desember 2025, 09:56
-
Raphinha Tak Dianggap: Terabaikan di Ballon d'Or, Sekarang Tersingkir dari FIFA Best XI
Liga Spanyol 17 Desember 2025, 09:53
-
Bruno Fernandes Blak-blakan: Manchester United Ingin Jual Saya di Musim Panas 2025
Liga Inggris 17 Desember 2025, 09:48
-
Superbank Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia (IDX: SUPA)
News 17 Desember 2025, 09:08
-
Superbank (SUPA) Catatkan Rekor Dana IPO Bank Digital Terbesar
News 17 Desember 2025, 08:57
LATEST EDITORIAL
-
Jika Diambil Alih Arab Saudi, Inilah Prediksi Starting XI Barcelona dengan 4 Pemain Baru
Editorial 16 Desember 2025, 14:48
-
5 Kandidat Pengganti Xabi Alonso di Real Madrid, Zidane Kembali ke Bernabeu?
Editorial 9 Desember 2025, 10:48
-
5 Calon Pengganti Mohamed Salah di Liverpool jika Sang Bintang Benar-benar Pergi
Editorial 9 Desember 2025, 10:19
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49





