Mengenal Jenis-Jenis Ban Michelin di MotoGP: Aturan Ketat, Pembalap Bisa Dapat Hukuman Berat!
Anindhya Danartikanya | 2 Juni 2025 16:48
Bola.net - Mengenal jenis-jenis ban Michelin di MotoGP. Ban dinilai sebagai salah satu perangkat motor yang sangat krusial bagi para pembalap MotoGP. Pasalnya, perangkat ini sangat menentukan strategi mereka mengenai kecepatan dan ritme balap di lintasan. Saat ini, Michelin berperan sebagai pemasok ban tunggal mereka.
Michelin merupakan pabrikan ban asal Prancis yang bermarkas di Clemont-Ferrand dan dibentuk pertama kali pada 28 Mei 1889. Mereka pun berpartisipasi di GP500/MotoGP sejak 1972-2008, ketika kejuaraan ini masih memberlakukan kompetisi terbuka untuk para pemasok bannya.
Pada 2009, MotoGP menerapkan aturan penyeragaman ban, dan tender pemasok ban tunggalnya kala itu dimenangkan oleh Bridgestone. Namun, Bridgestone tak memperpanjang kontraknya setelah 2015, dan Michelin memenangkan tender mulai 2016. Pada 2027, mereka akan digantikan oleh Pirelli.
Selama berpartisipasi di GP500/MotoGP, Michelin telah meraup 532 kemenangan dan 35 gelar dunia terhitung sampai Seri Inggris 2025 di Sirkuit Silverstone. Pemenang terakhir Michelin adalah Marco Bezzecchi bersama Aprilia Racing di Silverstone, sementara juara dunia terakhir Michelin adalah Jorge Martin bersama Prima Pramac Ducati pada 2024.
2 Jenis Ban di MotoGP Berdasarkan Cuaca
Dalam data yang mereka sajikan, Michelin mengklaim bahwa para pembalap MotoGP menempuh rata-rata 15.000 km per musim. Mereka pun menyediakan sekitar 1.110 buah ban per seri. Pada musim 2025, kejuaraan ini terdiri dari 22 seri, sehingga setidaknya terdapat 22.000 ban yang diproduksi Michelin untuk MotoGP sepanjang 2025.
Michelin menyajikan dua jenis ban untuk MotoGP, yakni 'Michelin Power Slick' untuk kondisi kering dan 'Michelin Power Rain' untuk kondisi basah atau hujan. Ban Power Slick depan terdiri dari komponen lunak, medium, dan keras, sementara ban Power Slick belakang terdiri dari komponen lunak dan medium saja.
Sementara itu, ban Power Rain depan maupun belakang menyajikan komponen lunak dan medium saja. Namun, sisi kanan dan sisi kiri ban belakang Power Slick dan Power Rain bisa memiliki komponen asimetris, tergantung jumlah tikungan kanan dan kiri sebuah sirkuit yang dikunjungi MotoGP dalam pekan balap.
Alokasi Ban Kering dan Ban Basah MotoGP

Di setiap seri MotoGP, setiap pembalap mendapatkan alokasi 22 ban Power Slick dan 13 ban Power Rain. Untuk Power Slick, setiap pembalap mendapatkan 10 ban depan (5 lunak/5 medium/5 keras sesuai pilihan pembalap) dan 12 ban belakang yang terdiri dari 7 ban Spek A (lunak atau medium) dan 5 ban Spek B (medium atau keras).
Jika seorang pembalap harus melewati sesi Kualifikasi 1 (Q1) dan berhasil lolos ke sesi Kualifikasi 2 (Q2) dalam kondisi kering, maka mereka akan mendapatkan satu set ban tambahan, yakni 1 ban Power Slick depan sesuai pilihan mereka dan 1 ban Power Slick belakang Spek A.
Untuk Power Rain, setiap pembalap mendapatkan 6 ban depan dengan dua komponen pilihan (lunak atau medium) dan 7 ban belakang juga dengan dua komponen pilihan (lunak atau medium).
Jika 3 dari 5 sesi (FP1, PR, FP2, QP, dan Sprint) berjalan dalam kondisi basah, maka setiap pembalap akan mendapatkan 1 set ban tambahan, sehingga alokasi Power Rain mereka berubah menjadi 7 ban depan dan 8 ban belakang.
Tekanan Ban MotoGP
Seperti yang diketahui, tekanan ban menjadi topik panas di MotoGP dalam tiga tahun terakhir. Sebab, jika dilanggar, maka pembalap dan timnya akan mendapatkan hukuman berat berupa penalti waktu. Setiap ban depan dan belakang Power Slick dan Power Rain memiliki batas minimum tekanan ban berbeda-beda.
Untuk Power Slick, ban depannya memiliki batas minimum tekanan 1,8 bar, sementara yang belakang 1,68 bar. Untuk Power Rain, ban depannya memiliki batas minimum tekanan 2 bar, sementara yang belakang 1,7 bar. Lalu hukuman macam apa yang akan diterima pembalap jika batas minimum tekanan ban ini dilanggar?
Dalam balapan Sprint, pembalap harus memenuhi batas minimum tekanan ban selama 30% dari durasi balapan. Jika tidak, maka mereka akan dijatuhi hukuman 8 detik.
Dalam balapan utama alias balapan Grand Prix, pembalap harus memenuhi batas minimum tekanan ban selama 60% dari durasi balapan yang jumlah lapnya lebih dari 15. Jika tidak, maka mereka akan dijatuhi hukuman 16 detik.
Sumber: Michelin Motorsport
Baca Juga:
- Mengapa Semua Pembalap Boleh Ikut Restart Usai Insiden Kebocoran Oli di MotoGP Inggris 2025? Begini Regulasinya
- MotoGP Resmi Ubah Prosedur Start Gara-Gara Taktik Kontroversial Marc Marquez di Seri Austin
- MotoGP Akhirnya Kabulkan Permintaan Aprilia, Rider Cedera Boleh Tes Sebelum Balik Balapan
- Dilarang Sembarangan! MotoGP Rehat, Ini Spek Motor yang Boleh Dipakai Latihan Para Pembalap
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Daftar Lengkap Pembalap WorldSBK 2026
Otomotif 1 November 2025, 23:38
-
Daftar Lengkap Pembalap Formula 1 2026
Otomotif 1 November 2025, 23:15
-
Daftar Lengkap Pembalap MotoGP 2026
Otomotif 1 November 2025, 23:03
LATEST UPDATE
-
Rapor Pemain Chelsea saat Tundukkan Spurs: Caicedo Bersinar, Neto Tumpul
Liga Inggris 2 November 2025, 03:18
-
Man of the Match Tottenham vs Chelsea: Moises Caicedo
Liga Inggris 2 November 2025, 03:03
-
Cristiano Ronaldo Pahlawan! Bawa Al Nassr Menang Lewat Gol Penalti di Ujung Laga
Asia 2 November 2025, 03:01
-
Live Streaming Real Madrid vs Valencia - Link Nonton La Liga/Liga Spanyol di Vidio
Liga Spanyol 2 November 2025, 02:02
-
Live Streaming Cremonese vs Juventus - Link Nonton Serie A/Liga Italia di Vidio
Liga Italia 2 November 2025, 01:45
-
Man of the Match Burnley vs Arsenal: Gabriel Magalhaes
Liga Inggris 2 November 2025, 00:41
-
Ujian Berat Milan: Hadapi Roma yang Percaya Diri dan Dybala yang Penuh Ancaman
Liga Italia 2 November 2025, 00:36
-
Roma yang Membesarkannya, Milan Tempat Ia Menutup Kariernya
Liga Italia 2 November 2025, 00:23
-
Man of the Match Nottingham Forest vs Manchester United: Amad Diallo
Liga Inggris 2 November 2025, 00:21
-
Hasil Burnley vs Arsenal: Gyokeres Cetak Gol, The Gunners Mantap di Puncak Klasemen
Liga Inggris 2 November 2025, 00:13
LATEST EDITORIAL
-
10 Pemain dengan Total Transfer Paling Gila di Dunia, Neymar Tembus Rp7,68 Triliun!
Editorial 31 Oktober 2025, 15:01
-
4 Klub yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Vinicius Junior Jika Hengkang dari Real Madrid
Editorial 29 Oktober 2025, 14:17
-
6 Alasan Mengapa Manchester United Bisa Jadi Penantang Gelar Premier League Musim Ini
Editorial 29 Oktober 2025, 14:06
-
Arne Slot di Ujung Tanduk? 5 Pelatih Premier League yang Terancam Dipecat
Editorial 28 Oktober 2025, 14:36






