Kisah Byron Moreno, Wasit Paling Kontroversial di Piala Dunia 2002
Serafin Unus Pasi | 22 September 2022 18:08
Bola.net - Piala Dunia 2002 yang diselenggarakan di Korea Selatan dan Jepang tak hanya melahirkan banyak cerita menarik, tetapi juga melahirkan kontroversi. Terutama laga 16 besar saat tuan rumah Korea Selatan berhadapan dengan Italia, kepemimpinan wasit Byron Moreno menimbulkan polemik di laga itu.
Dalam pertandingan Korea Selatan melawan Italia, Byron Moreno tak butuh waktu lama memberikan keputusan kontroversinya. Pada menit ke-3, wasit asal Ekuador itu memberi tuan rumah hadiah penalti tanpa pelanggaran yang jelas penyebabnya. Namun, Korea tidak bisa mengkonversinya menjadi gol karena Gianluigi Buffon mampu menggagalkan sepakan Ahn Jung-hwan.
Tidak berhenti di situ, Moreno kembali membuat berbagai keputusan yang membuat Italia rugi. Berbagai pelanggaran keras yang dilakukan oleh para pemain Korea Selatan seolah dibiarkan begitu saja oleh sang wasit.
Hingga puncaknya adalah ketika Moreno mengambil keputusan untuk memberikan kartu kuning kedua yang berujung kartu merah kepada Francesco Totti pada menit ke-103. Saat itu, Totti dianggap diving di dalam kotak penalti Korea padahal pemain AS Roma benar-benar dilanggar keras oleh Kim Tae-Young dan seharusnya berbuah penalti.
Membuat Italia Tersingkir
Berkat sederet keputusan kontroversinya, Korea Selatan berhasil mengalahkan Italia dengan skor tipis 2-1 lewat gol emas dari Ahn Jung-hwan. Di samping itu, Gli Azzurri tidak tampil dengan standar yang memukau.
Namun performa Italia yang buruk dalam hal pertahanan saat itu mulai dilupakan oleh dunia. Yang teringat hanyalah kontroversi Moreno yang memberikan kartu merah kepada Totti dan sejumlah keputusan aneh lainnya.
Giovanni Trapattoni pelatih timnas Italia kala itu, begitu kesal dengan kepemimpinan seorang Byron Moreno.
“(Kekalahan) Itu karena apa yang terjadi di Piala Dunia 2002 berasal dari wasit dan bukan lawan kami, Kamu mengharapkan perilaku super dari wasit, tetapi dia melakukan ketidakadilan yang besar dan melukai seluruh Italia," ucap Trap saat dilansir dari La Repubblica.
Disanksi FIFA
Tak hanya di ajang Piala Dunia 2002 saja Moreno membuat keputusan kontroversial, ia juga membuat hal serupa saat memimpin laga Barcelona De Guayaquil VS Deportivo Liga De Quito di Liga Ekuador.
Dalam pertandingan tersebut, Moreno membuat keputusan kontroversi dengan memberi tambahan waktu sebanyak 13 menit. Padahal kesepakatan dengan wasit ofisial tambahan waktu hanya enam menit, lalu gol tambahan yang dicetak Deportivo Liga De Quito di menit ke-98 dan 101, malah ditulis oleh Moreno dalam laporannya di menit 89 dan 90.
Akibatnya, komite wasit Ekuador menghukumnya dengan tidak boleh memimpin dalam 20 pertandingan. Atas semua kontroversi tersebut, FIFA memutuskan mencoretnya untuk tidak lagi menjadi wasit internasional.
Terjerat Kasus Narkotika
Beberapa tahun berselang, Moreno terjerat hukum karena kasus obat-obatan terlarang. Ia pun juga akhirnya ditangkap polisi dengan tuduhan membawa obat terlarang jenis heroin.
Moreno ditangkap kala berada di Bandara John F. Kennedy, New York, dengan barang bukti berupa heroin seberat 6 kg. Dalam kasus ini, ia pun juga mendapatkan tuduhan sebagai pelaku peredaran narkoba. Kabarnya juga ia telah menggunakan narkoba sejak berlangsungnya Piala Dunia.
Byron Moreno Menyesal
Moreno mengenang pertandingan antara Korea Selatan melawan Italia di Piala Dunia 2002 lewat La Gazzetta dello Sport selang 20 tahun kemudian. Moreno mengakui dia sudah membuat kesalahan.
Pria asal Ekuador itu seharusnya memberikan kartu merah kepada Hwang Sun-hong yang menekel keras Gianluca Zambrotta pada menit ke-72. Akibat terjangan itu, Zambrotta mengalami cedera dan tak bisa melanjutkan pertandingan.
"Hwang Sun-hong menebas Gianluca Zambrotta pada menit ke-72 dan dia terpaksa ditarik keluar karena cedera. Itulah satu-satunya situasi yang membuat saya merenung selama bertahun-tahun. Andai bisa kembali, saya akan memberikan kartu merah kepada pemain Korea itu," kata Moreno.
"Saya hanya manusia. Saya salah menilai intensitas tekel saat itu. Yang bisa Anda yakini adalah bahwa saya tidak pernah ingin mendukung atau melawan tim tertentu," sambungnya.
(Bola.net/Yoga Radyan)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Italia Dipermalukan Norwegia 1-4, Rekor Buruk Azzurri di San Siro Kian Mengkhawatirkan
Piala Dunia 18 November 2025, 15:48
-
Deretan Pemain Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Tak Ada Szoboszlai dan Mbeumo
Piala Dunia 18 November 2025, 14:30
-
Melihat Kiprah Cristiano Ronaldo di Piala Dunia: Perjalanan Panjang dari 2006 hingga 2022
Piala Dunia 18 November 2025, 13:24
LATEST UPDATE
-
Update Ranking BWF 2025: Para Pebulu Tangkis Indonesia di Peringkat Berapa?
Bulu Tangkis 20 November 2025, 08:51
-
Apes! Niat Tambal Sulam Skuad, Bek Muda Barcelona Justru Divonis Cedera Parah
Liga Spanyol 20 November 2025, 08:42
-
Bintang PSG Fabian Ruiz Buka Suara: Saya Ingin Pensiun di Real Betis!
Liga Spanyol 20 November 2025, 08:35
-
Jadwal Lengkap Turnamen Bulu Tangkis BWF 2025: Ayo, Dukung Indonesia!
Bulu Tangkis 20 November 2025, 08:34
-
Jadwal Live Streaming Formula 1 Las Vegas 2025 di Vidio, 21-23 November 2025
Otomotif 20 November 2025, 08:32
-
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
Otomotif 20 November 2025, 08:32
-
Daftar Pembalap JuniorGP 2025: Veda Ega Pratama Jadi Wakil Indonesia
Otomotif 20 November 2025, 08:32
-
Jadwal Lengkap JuniorGP 2025: Ada Veda Ega Pratama Lho!
Otomotif 20 November 2025, 08:32
-
Otomotif 20 November 2025, 08:32

LATEST EDITORIAL
-
Starting XI Bintang Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Ada Szoboszlai, Mbeumo, dan Lainnya
Editorial 19 November 2025, 22:13
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37







