Para Legenda yang Sukses Sebagai Pelatih di Mantan Klubnya: Dari Zidane Hingga Guardiola
Yaumil Azis | 13 Oktober 2020 13:42
Bola.net - Dalam jenjang karir dunia sepak bola, jabatan pelatih adalah tahap berikutnya yang bisa diambil oleh seorang pemain usai memutuskan pensiun. Tentu, mereka harus melewati banyak rangkaian sebelum bisa menduduki jabatan tersebut.
Di Italia, biasanya seorang pelatih diharuskan mengikuti program pendidikan di Coverciano. Itulah yang dilakukan Andrea Pirlo sebelum memutuskan bergabung dengan Juventus pada musim panas tahun ini.
Tidak sedikit mantan pemain yang berharap bisa menukangi mantan klubnya semasa bermain dulu, dan merealisasikannya sekarang. Contohnya Frank Lampard di Chelsea, Mikel Arteta bersama Arsenal, dan Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United.
Ada juga Simone Inzaghi di Lazio dan Diego Simeone di Atletico Madrid, dan juga tentunya Zinedine Zidane di Real Madrid.
Saat masih menjadi pemain, sosok-sosok tersebut menorehkan berbagai prestasi bersama mantan klubnya. Namun, saat berganti peran menjadi pelatih tidak semuanya menuai kesuksesan.
Lampard, Solskjaer, maupun Arteta masih sulit diukur tingkat keberhasilannya saat menangani mantan klubnya. Mereka bisa disebut baru meniti awal karier.
Namun, ada juga pemain yang menuai kesuksesan besar ketika didaulat menjadi pelatih di mantan klubnya, satu di antaraya Zinedine Zidane.
Berikut ini Zinedine Zidane dan empat pelatih yang menuai keberhasilan saat menangani mantan klubnya.
Hansi Flick
Hansi Flick pernah bermain untuk Bayern Munchen selama lima tahun, tepatnya pada 1985-1990. Saat itu, dia berposisi sebagai gelandang.
Ia menikmati periode yang cukup bergelimang gelar selama di Bayern. Selasa lima tahun di sana, Flick mengoleksi empat gelar Bundesliga dan satu titel DFB Pokal.
Setelah 29 tahun, Flick kembali ke Bayern Munchen sebagai pelatih. Pada 2019 ia didaulat menggantikan Niko Kovac sebagai pelatih Die Rotten.
Sepak terjang Flick bersama Bayern Munchen sangat gemilang. Dia berhasil mengantar Bayern meraih treble winners pada musim 2019/2020 dengan menyabet gelar Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions.
Zinedine Zidane
Zinedine Zidane hanya mempersembahkan satu gelar La Liga dan satu trofi Liga Champions selama lima musim di Real Madrid sebagai pemain. Dia kembali ke Los Blancos sebagai penasihat khusus pada November 2010 dan menjadi direktur olahraga kurang dari setahun berselang.
Zidane, yang pernah jadi asisten pelatih Carlo Ancelotti, kemudian ditunjuk sebagai manajer Real Madrid B pada 2014. Dua tahun berselang Zidane akhirnya diangkat jadi pelatih Real Madrid, menggantikan Rafael Benitez.
Selama membesut El Real, Zidane mempersembahkan tiga gelar Liga Champions secara beruntun. Dia kemudian mundur pada akhir musim 2017-2018.
Namun, Real Madrid kemudian mengalami krisis saat dipegang Julen Lopetegui dan Santiago Solari. Zidane akhirnya didaulat kembali menjadi pelatih Real Madrid pada Maret 2019.
Pada musim 2019-2020, Zidane mengantar Real Madrid menjuarai La Liga.
Pep Guardiola
Pep Guardiola punya trek rekor apik saat bermain untuk Barcelona. Bahkan, legenda Barcelona, Johan Cruyff, menganggap Guardiola sebagai salah satu gelandang terhebat di generasinya.
Selama berkarier sebagai pemain di Barca, Guardiola ikut mempersembahkan enam gelar La Liga, termasuk empat kali beruntun, pada periode 1990 hingga 1999. Ia juga mencicipi gelar Piala Champions dan empat trofi Piala Super Spanyol.
Saat kembali ke Barca sebagai pelatih, Guardiola juga menuai kesuksesan besar. Ia menangani Barcelona dari 2008-hingga 2012, dengan memenangi banyak gelar.
Dia menyabet tiga gelar La Liga, 2 trofi Liga Champions UEFA, 3 Piala Super Spanyol, 2 Piala Super UEFA, dan 2 Piala Dunia Antarklub FIFA.
Pep Guardiola saat ini menangani Manchester City.
Carlo Ancelotti
Carlo Ancelotti bermain di AC Milan selama lima tahun, tepatnya sejak 1987 hingga 1992. Dia dikenal sebagai gelandang yang tenang, tapi ulet dan kreatif.
Pada 2001 ia kembali ke AC Milan, tapi sebagai pelatih. Selama delapan tahun Ancelotti dipercaya menakhodai Rossoneri.
Era Ancelotti di AC Milan bergelimang kesuksesan. Dia membawa Rossoneri menyabet satu titel Serie A, 2 gelar Liga Champions, 2 Piala Super Eropa, satu trofi Super Coppa Italia, dan satu gelar Piala Dunia Antarklub.
Setelah itu Ancelotti mengembara ke berbagai klub besar seperti Chelsea, Bayern Munchen, Napoli, dan kini menangani Everton.
Johan Cruyff
Johan Cruyff adalah seorang jenius dan prestasinya yang luar biasa baik sebagai pemain maupun sebagai manajer berbicara sendiri. Dia adalah salah satu permata langka yang telah mendapat banyak pujian dengan mengubah cara permainan itu dimainkan.
Cruyff adalah orang yang membuat La Masia, akademi sepak bola terkenal yang menghasilkan legenda permainan seperti Xavi, Iniesta dan Messi, seperti sekarang ini. Cruyff adalah bakat generasi, memenangkan Ballon d'Or pada 3 kesempatan pada 1971, 1973 dan 1974.
Setelah pindah ke Barcelona pada 1973, ia bermain untuk klub tersebut hingga 1978 dan masing-masing memenangkan gelar La Liga dan Copa Del Rey. Setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 1984, Cruyff kembali ke klub lamanya dalam kapasitas manajerial.
Johan Cruyff kembali ke Barcelona pada 1988 sebagai pelatih. Dia berhasil mengubah klub menjadi raksasa absolut. Dia memenangkan 11 gelar dalam 8 tahun di Barcelona yang termasuk 4 gelar La Liga berturut-turut dan satu trofi Liga Champions.
Sumber: Dari berbagai sumber
Disadur dari: Bola.com (Ario Yosia)
Diunggah pada: 13 Oktober 2020
Baca Juga:
- Hubungan dengan Lampard Memburuk, N'Golo Kante Pendam Mimpi Gabung Real Madrid
- Pogba ke Madrid? MU Sih Woles, Sudah Temukan Pengganti Kok
- Real Madrid Hanya Akan Rekrut Pogba Jika Zinedine Zidane Masih Bertahan Jadi Pelatih
- Brahim Diaz tak Pikir Dua Kali Untuk Gabung Milan
- Eden Hazard Masuk Daftar Jual Real Madrid di Tahun 2021
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
Liga Spanyol 21 Oktober 2025, 22:43 -
Prediksi Real Madrid vs Juventus 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 22:29 -
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04
LATEST UPDATE
-
Setelah Cetak Hat-trick Perdana, Fermin Lopez Pede Tatap Laga El Clasico
Liga Champions 22 Oktober 2025, 04:59 -
Hasil Union Saint-Gilloise vs Inter Milan: Tim Tamu Bantai Tuan Rumah Tanpa Ampun
Liga Champions 22 Oktober 2025, 04:35 -
Link Live Streaming Bayer Leverkusen vs PSG - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 22 Oktober 2025, 01:04 -
Link Live Streaming Newcastle vs Benfica - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 22 Oktober 2025, 01:02 -
Link Live Streaming PSV Eindhoven vs Napoli - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 22 Oktober 2025, 01:01
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04