Lini Tengah Jadi Kunci: Fondasi Pertahanan Timnas Indonesia Bisa Runtuh Jika Tak Seimbang

Gia Yuda Pradana | 7 Oktober 2025 10:12
Lini Tengah Jadi Kunci: Fondasi Pertahanan Timnas Indonesia Bisa Runtuh Jika Tak Seimbang
Duel Saud Abdulhamid dan Thom Haye dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Arab Saudi vs Timnas Indonesia, Jumat (6/9/2024). (c) Saudi NT Official

Bola.net - Penampilan para pemain Timnas Indonesia yang berkarier di luar negeri sedang menanjak. Nama-nama seperti Calvin Verdonk, Dean James, Jay Idzes, dan Kevin Diks tampil konsisten di klub masing-masing. Performa mereka menumbuhkan optimisme menjelang laga penting melawan Arab Saudi dan Irak pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, 9 dan 12 Oktober dini hari WIB.

Barisan belakang menjadi sektor paling meyakinkan. Verdonk kembali dipercaya saat Lille melawan AS Roma, sementara Dean James mencatat assist kemenangan Go Ahead Eagles di markas Panathinaikos. Di jantung pertahanan, duet Jay Idzes dan Kevin Diks juga menunjukkan ketangguhan saat membawa Sassuolo menang atas Verona dan Borussia Monchengladbach menahan Freiburg 1-1.

Advertisement

Dari Thailand, dua bek andalan, Shayne Pattynama dan Sandy Walsh, juga tampil apik saat Buriram United bermain imbang dengan BG Pathum United. Pattynama bahkan mencatat assist, sedangkan Walsh menunjukkan kebugaran penuh pasca cedera dan siap bersaing di posisi bek kanan bersama Yakob Sayuri.

Meski lini belakang terlihat solid, masih ada satu tanda tanya besar: bagaimana lini tengah dan depan Timnas Indonesia? Sebab, sekuat apa pun barisan pertahanan, semua bisa runtuh jika jantung permainan—yakni lini tengah—tak mampu menjaga keseimbangan dan mendukung serangan.

1 dari 3 halaman

Lini Belakang Solid, tapi Tak Cukup

Pujian patut diberikan pada performa pemain bertahan yang menempati berbagai posisi di klub Eropa dan Thailand. Kombinasi Verdonk, James, Idzes, Diks, Pattynama, dan Walsh menjadi gambaran kedalaman skuad yang dimiliki Patrick Kluivert di sektor belakang.

Mereka bukan hanya menunjukkan kemampuan individu, tetapi juga bukti kesiapan mental untuk laga besar. Secara fisik, semua tampak prima, dan dalam kondisi tersebut, Kluivert punya banyak opsi untuk meracik formasi terbaik menghadapi dua lawan berat di Timur Tengah nanti.

Akan tetapi, ketangguhan lini belakang tak berarti banyak bila sektor lain tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam sepak bola modern, lini tengah memegang peranan vital—baik dalam menutup ruang lawan maupun dalam membangun serangan cepat. Itulah titik yang kini menjadi perhatian besar.

2 dari 3 halaman

Lini Tengah Butuh Keseimbangan

Pengamat sepak bola asal Malang, Gusnul Yakin, melihat tanda positif dari para pemain yang sedang tampil apik di klubnya masing-masing. “Tampaknya para pemain termotivasi ingin dimainkan Patrick Kluivert melawan Arab Saudi dan Irak. Makanya mereka tampil bagus di klub. Ini akan jadi persaingan positif yang menguntungkan Timnas Indonesia,” katanya.

Meski begitu, Gusnul masih menyimpan kekhawatiran terhadap lini tengah. Ia menyoroti para gelandang utama yang dinilainya sudah berumur dan mungkin kalah tempo dalam menghadapi intensitas tinggi lawan-lawan Asia Barat. “Thom Haye dan Marc Klok baru saja memenangkan Persib lawan Bangkok United, tapi tekanan level Asia Tenggara beda dengan Eropa,” ujarnya.

Untuk itu, Gusnul menyarankan agar Kluivert menurunkan satu gelandang bertipe breaker guna menjaga keseimbangan permainan. “Saya berharap Nathan Tjoe-A-On duet dengan Thom Haye atau Joey Pelupessy sebagai gelandang bertahan. Nathan Tjoe-A-On punya kecepatan dan punya daya perusak,” jelasnya.

Ricky Kambuaya pun bisa diberi peran lebih ofensif dalam membantu dua winger dan penyerang. Kombinasi ini, menurutnya, bisa menciptakan keseimbangan antara bertahan dan menyerang yang selama ini belum terlihat utuh dalam permainan Garuda.

3 dari 3 halaman

Lini Tengah, Benteng Pertama Pertahanan Garuda

Sehebat apa pun barisan bek Indonesia, ancaman tetap datang jika lini tengah gagal melakukan pressing dan distribusi bola dengan cepat. Arab Saudi dan Irak dikenal punya transisi menyerang yang tajam, dan mereka akan dengan mudah memanfaatkan celah di area tengah jika dibiarkan terbuka.

“Lini tengah jadi sektor vital. Jika area ini lemah, akan berbahaya bagi pertahanan Timnas Indonesia,” tutur Gusnul Yakin. Ucapan ini menjadi peringatan keras bahwa menjaga kekompakan di lini tengah bukan sekadar soal formasi, tetapi juga koordinasi dan stamina.

Patrick Kluivert tentu memahami hal itu. Dengan jadwal padat dan lawan tangguh menanti, keseimbangan antara agresivitas dan disiplin taktis di lini tengah akan menentukan apakah Timnas Indonesia bisa pulang dari Jeddah dengan hasil positif—atau justru harus menanggung akibat dari sektor yang paling vital ini.

Disadur dari: Bola.com/Gatot Sumitro/Wiwig Prayugi, 7 Oktober 2025

LATEST UPDATE