Titik Serangan Ideal Timnas Indonesia: 2 Periode Arab Saudi Paling Rentan Kebobolan

Gia Yuda Pradana | 7 Oktober 2025 10:38
Titik Serangan Ideal Timnas Indonesia: 2 Periode Arab Saudi Paling Rentan Kebobolan
Aksi Marselino Ferdinan pada laga Indonesia vs Arab Saudi di Stadion Gelora Bung Karno (c) Abdul Aziz

Bola.net - Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan besar saat bersua Timnas Arab Saudi pada laga Grup B putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Namun, di balik kekuatan sang lawan, tersimpan celah yang bisa dimanfaatkan skuad Garuda. Berdasarkan data sepanjang tahun 2025, Arab Saudi memiliki periode paling rentan kebobolan yang bisa jadi titik serangan ideal bagi pasukan Patrick Kluivert.

Tim asuhan Herve Renard sejatinya tampil cukup solid dalam sepuluh pertandingan terakhir di berbagai ajang, termasuk laga persahabatan internasional, kualifikasi Piala Dunia, dan Gold Cup 2025. Dari semua itu, Green Falcons hanya kebobolan delapan gol. Akan tetapi, jika dianalisis lebih detail berdasarkan pembagian waktu setiap 15 menit pertandingan, tampak pola menarik yang mengungkap kelemahan mereka.

Advertisement

Catatan menunjukkan bahwa gawang Arab Saudi paling sering kebobolan pada dua periode krusial, yakni akhir babak pertama (menit ke-31 hingga 45) dan awal babak kedua (menit ke-46 hingga 60). Dalam dua rentang waktu itulah, pertahanan mereka kerap kehilangan konsentrasi dan koordinasi.

Kelemahan ini bahkan sempat dimanfaatkan langsung oleh Timnas Indonesia pada pertemuan sebelumnya. Dua gol Marselino Ferdinan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, tercipta persis dalam dua periode paling rapuh Arab Saudi tersebut.

1 dari 3 halaman

Data Bicara: Pola Kebobolan yang Berulang

Data Bicara: Pola Kebobolan yang Berulang

Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes berpose bersama kapten Arab Saudi di matchday 1 ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (c) dok.AFC

Selama 2025, Arab Saudi sudah kebobolan delapan kali dari sepuluh pertandingan. Pola waktu kemasukan mereka bisa diuraikan secara jelas sebagai berikut:

  • 0-15: (10', Trinidad-Tobago)
  • 16-30: (21', Republik Ceko)
  • 31-45: (32', Marselino Ferdinan), (40', Makedonia Utara), (42', Australia)
  • 46-60: (48', Australia), (49', Meksiko), (57', Marselino Ferdinan)
  • 61-75: (63', Amerika Serikat)
  • 76-90: (81', Meksiko)

Terlihat bahwa dua periode, yakni menit ke-31 hingga 45 dan menit ke-46 hingga 60, menjadi fase paling sering ditembus lawan. Dalam kurun waktu itulah Arab Saudi tiga kali kebobolan hanya dalam beberapa bulan terakhir.

Contohnya, ketika menghadapi Makedonia Utara pada FIFA Matchday September 2025, Aleksandar Trajkovski membobol gawang Green Falcons pada menit ke-40. Lalu, pada laga kontra Australia di Juni 2025, Connor Metcalfe juga mencetak gol pada menit ke-42. Setelah turun minum, Mitchell Duke menambah penderitaan Arab Saudi dengan gol cepat di menit ke-48.

Kelemahan serupa kembali terlihat di Gold Cup 2025, saat Alexis Vega membawa Meksiko unggul di menit ke-49. Pola ini jelas memperlihatkan bahwa setiap kali memasuki akhir babak pertama dan awal babak kedua, konsentrasi pasukan Herve Renard cenderung menurun drastis.

2 dari 3 halaman

Indonesia Pernah Manfaatkan Celah yang Sama

Indonesia Pernah Manfaatkan Celah yang Sama

Skuad Timnas Indonesia merayakan gol Marselino Ferdinan ke gawang Arab Saudi di SUGBK, Selasa (19/11/2024). (c) AP Photo/Tatan Syuflana

Catatan menunjukkan bahwa Timnas Indonesia sudah membuktikan efektivitas strategi menyerang di dua periode ini. Pada pertemuan terakhir melawan Arab Saudi, Marselino Ferdinan mencetak dua gol dalam momen serupa yang kini diidentifikasi sebagai titik lemah Green Falcons.

Gol pertama tercipta pada menit ke-32, lewat sepakan keras dari dalam kotak penalti setelah menerima umpan silang Ragnar Oratmangoen. Itu adalah fase akhir babak pertama — periode yang memang paling sering membuat Arab Saudi kehilangan fokus. Gol kedua Marselino lahir di menit ke-57 melalui skema serangan balik cepat hasil kerja sama apik dengan Calvin Verdonk, tepat di awal babak kedua yang juga termasuk zona rawan kebobolan mereka.

Lebih dari 55 ribu penonton di SUGBK menjadi saksi dua gol tersebut yang menggetarkan gawang Green Falcons. Kini, dengan fakta statistik yang sama kuatnya, Patrick Kluivert dan tim pelatih memiliki dasar strategis yang jelas untuk kembali memanfaatkan kelemahan lawan.

Pertandingan di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Kamis (12/10/2025) dini hari WIB mendatang bisa menjadi momentum penting. Jika Timnas Indonesia mampu menjaga intensitas dan fokus pada dua periode emas itu, peluang mencuri poin dari Arab Saudi bukanlah hal mustahil.

3 dari 3 halaman

Dua Periode Penentu

Dua Periode Penentu

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. (c) Bola.net/Abdul Aziz

Pertahanan Arab Saudi memang terbilang solid secara keseluruhan. Namun, konsentrasi yang menurun di akhir babak pertama dan awal babak kedua menjadi pola yang berulang sepanjang tahun 2025. Situasi ini membuka peluang bagi Timnas Indonesia untuk tampil lebih agresif dan menekan di menit-menit tersebut.

Dengan pemahaman mendalam atas data ini, duel nanti bisa menjadi ajang pembuktian seberapa efektif analisis statistik diterjemahkan menjadi strategi di lapangan. Jika skuad Garuda mampu menjaga tempo dan menyerang pada momen tepat, hasil manis bisa kembali terulang di tanah Jeddah.

Disadur dari: Bola.com/Radifa Arsa/Aning Jati, 7 Oktober 2025

LATEST UPDATE