
Bola.net - Meskipun dalam tahap kritis, namun harapan European Super League bangkit suatu hari nanti masih ada. Tiga kub raksasa Eropa yaitu Juventus, Real Madrid, dan Barcelona masih terus memperjuangkannya.
European Super League, disingkat ESL, merupakan proyek hasil gagasan Florentino Perez [Presiden Real Madrid] di tahun 2009 silam. Kompetisi ini muncul sebagai ketidakpuasan klub-klub papan atas terhadap format Liga Champions serta pembagian hak siar.
Pada bulan April kemarin, 12 klub papan atas Eropa kompak mengumumkan partisipasinya dalam kompetisi tersebut. Enam di antaranya berasal dari Inggris, sementara sisanya datang dari Italia dan Spanyol.
Sayangnya, hegemoni European Super League hanya bertahan sebentar. Selang beberapa hari setelah pengumuman, enam klub Inggris menyatakan mundur. Disusul kemudian AC Milan, Inter Milan dan Atletico Madrid.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
UEFA Tidak Memiliki Wewenang
Dengan demikian, hanya Juventus, Real Madrid dan Barcelona yang masih memperjuangkan keberadaan kompetisi tersebut. Sehingga bisa disimpulkan bahwa proyek European Super League sudah dalam kondisi sekarat.
Hukuman dari UEFA, yang paling menentang keberadaan ajang ini, bisa menjadi akhir yang indah. Diketahui bahwa federasi sepak bola tertinggi Eropa tersebut mau menjatuhkan hukuman larangan tampil di Liga Champions untuk ketiga klub itu.
Sayang, UEFA sepertinya tidak memiliki wewenang untuk melakukan itu. Menurut laporan Cadena SER, Kementerian Kehakiman Swiss telah memperingatkan UEFA dan FIFA kalau Juventus, Real Madrid dan Barcelona tidak bisa diberikan hukuman atas kasus ini.
UEFA dan FIFA Memonopoli Sepak Bola?
Dalam suratnya disebutkan kalau FIFA dan UEFA membatasi inovasi, mencegah kehadiran format lain dan menghilangkan persaingan. Selain itu, kedua federasi itu juga disebut telah membatasi pilihan konsumen dengan menentang alternatif pesaing mereka sendiri.
Surat tersebut muncul setelah hakim Spanyol, Manuel Ruiz de Lara, membawa kasus ini ke Pengadilan Uni Eropa. Dilansir dari AS, Ruiz de Lara merasa UEFA dan FIFA mencoba untuk memonopoli sepak bola.
AS kemudian meminta UEFA untuk memberikan komentar terkait tindakan yang dilakukan Ruiz de Lara. Sayangnya, mereka tidak memberikan jawaban apapun perihal masalah tersebut.
(AS)
Baca Juga:
- CEO AC Milan: European Super League Sudah Mati, Tapi...
- Juventus, Real Madrid dan Barcelona Dihukum Larangan Tampil di Liga Champions Pekan Ini
- Real Madrid Tidak Salah Pilih? Carlo Ancelotti Menolak European Super League, Loh
- Kecam Super League, Presiden PSG: Mereka Tidak Tulus Membela Kepentingan Sepak Bola!
- 'Liga Champions akan Tetap Hidup Meski Tanpa Juventus, Barcelona dan Real Madrid'
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
Situasi Pelik Inter Milan terkait Lautaro Martinez jelang Duel Kontra Juventus
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
AC Milan Masih Minati Vlahovic: Ada Kendala dan Pesaing yang Harus Diwaspadai
-
Liga Spanyol 6 September 2025 16:32
Hansi Flick Belum Temukan Kombinasi Bek Tengah Terbaik Barcelona
-
Liga Spanyol 6 September 2025 16:01
Barcelona Pertimbangkan Lepas Ronald Araujo Jika Performa Tak Membaik
-
Liga Italia 6 September 2025 15:38
Inter Milan Siap Rebut Dusan Vlahovic Secara Gratis Tahun Depan
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 01:57
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...