
Bola.net - Alejandro Garnacho buka suara mengenai pengalaman pahitnya ketika sempat dijauhkan dari tim utama Manchester United. Pemain sayap Chelsea itu menyebut periode tersebut sebagai salah satu fase paling menantang dalam kariernya.
Garnacho sebelumnya dipandang sebagai salah satu prospek paling menjanjikan di Old Trafford. Namun, performanya menurun menjelang akhir masa baktinya di klub.
Selain di lapangan, Garnacho juga menghadapi persoalan di luar lapangan. Ketegangan meningkat setelah ia dan saudaranya mempertanyakan strategi Ruben Amorim usai kekalahan di final Liga Europa.
Perubahan signifikan terjadi pada musim panas, ketika Garnacho diluar skuat utama. Ia berlatih terpisah sambil menunggu tawaran dari klub lain, hingga akhirnya Chelsea menjadi pelabuhan barunya.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Masa Berat di Old Trafford
Garnacho mengakui sempat merasa terisolasi saat diasingkan dari tim utama. Ia menjalani sesi latihan sendiri tanpa interaksi langsung dengan rekan-rekan setim.
Pengalaman itu menjadi fase yang cukup menekan bagi pemain Argentina berusia 21 tahun tersebut. Meski demikian, ia tetap menghargai masa-masa dan hubungannya dengan Manchester United.
“Saya rasa itu adalah masa yang sulit, hanya berlatih sendiri,” kata Garnacho. “Tapi saya tidak punya hal buruk untuk dikatakan tentang klub lama saya, Manchester United,” ujarnya.
“Itu memang momen buruk dalam hidup, tapi sekarang saya sangat senang berada di sini, bermain di kompetisi ini, dan meraih tiga poin hari ini,” tambahnya.



Bermain di Liga Champions
Sejak pindah ke Chelsea, Garnacho belum mencetak gol pertamanya. Meski begitu, ia sudah menunjukkan kilasan kualitas lewat permainan yang membantu tim menang atas Benfica di Liga Champions.
Kemenangan tersebut menegaskan bahwa kepindahan ke Stamford Bridge adalah keputusan tepat. Garnacho mulai menyesuaikan diri dengan sistem taktik Enzo Maresca dan atmosfer kompetisi Eropa.
“Tentu saja, bermain di Liga Champions membuat semua perjuangan musim panas terasa berharga,” kata Garnacho. “Dulu saat muda kami bermimpi bermain di malam Liga Champions, dan sekarang saya di sini, jadi sangat senang.”
“Ini adalah tiga poin penting. Kami membutuhkannya setelah kalah di pertandingan pertama, jadi semua sangat senang,” tutupnya.
sumber: Metro
Klasemen Liga Champions
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Otomotif 1 Oktober 2025 18:02
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 17:59
-
Liga Champions 1 Oktober 2025 17:56
-
Otomotif 1 Oktober 2025 17:40
-
Bola Indonesia 1 Oktober 2025 17:15
-
Liga Inggris 1 Oktober 2025 17:11
HIGHLIGHT
- Tak Selalu Sempurna, Ini 5 Penalti Terburuk Lionel...
- 10 Kuda Hitam Liga Champions yang Bisa Bikin Kejut...
- 5 Pemain Muda yang Bisa Jadi Kejutan di Liga Champ...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...