
Bola.net - Inter Milan akhirnya melangkah ke final Liga Champions untuk kedua kalinya dalam tiga tahun setelah melalui pertarungan sengit melawan Barcelona.
Duel dua leg yang menghasilkan 13 gol ini diwarnai tiga kali comeback mencengangkan dari Barcelona, tapi Inter bertahan dengan agregat 7-6. Pertandingan ini juga menjadi panggung bagi Lamine Yamal, remaja 17 tahun yang terus membuktikan diri sebagai bintang masa depan.
Yamal tampil memukau meski Barcelona akhirnya tumbang. Kemampuannya menguasai bola, kecerdikan membaca permainan, dan ketenangan di bawah tekanan membuat pelatih Hansi Flick dan Simone Inzaghi menyebutnya "jenius."
Di tengah lapangan yang penuh tekanan, atmosfer panas San Siro, dan permainan fisik ala sepak bola era lama, Yamal tetap menjadi ancaman terbesar Inter.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Lamine Yamal: Remaja Jenius yang Hampir Mengubah Segalanya
Di usia 17 tahun, Lamine Yamal bermain layaknya pemain berpengalaman. Ia menjadi motor serangan Barcelona, terus menguji pertahanan Inter meski timnya sempat tampak kacau di babak pertama. Aksi kontrol bola dan putaran tubuhnya di menit ke-30 memicu serangan yang hampir berbuah gol, membuat Federico Dimarco, bek Inter, harus ditarik keluar karena kelelahan.
Yamal juga nyaris mencetak gol kemenangan di menit akhir, tetapi tendangannya menghantam tiang gawang. Dua penyelamatan spektakuler Yann Sommer dan satu kali gagal gol tipis menjadi bukti betapa berbahayanya pemain ini. Meski Barcelona gagal melaju, penampilan Yamal semakin mengukuhkannya sebagai salah satu talenta terbaik dunia.
Pelatih Inter, Simone Inzaghi, mengakui kehebatan Yamal. "Dia pemain spesial yang sulit dihentikan," katanya. Performa Yamal di dua leg semifinal ini semakin membuktikan bahwa ia bukan sekadar bintang muda, tapi pemain yang siap bersaing di level tertinggi.
Kontroversi VAR: Ketika Angle Kamera Keempat Jadi Penting
Selain duel sengit di lapangan, teknologi VAR juga menjadi sorotan. Keputusan penalti untuk Inter setelah Cubarsi menjatuhkan Lautaro Martinez awalnya tidak terlihat jelas, tetapi bukti dari angle keempat kamera membuktikan kesalahan tersebut.
Wasit Szymon Marciniak awalnya tidak melihat pelanggaran tersebut, tetapi VAR memberinya pandangan yang lebih jelas. Momen ini menunjukkan betapa teknologi bisa mengoreksi kesalahan manusia, meski prosesnya sering memicu pro-kontra.
Tanpa VAR, pelanggaran Cubarsi mungkin tidak akan terdeteksi, dan jalannya pertandingan bisa sangat berbeda. Meski begitu, efektivitas VAR tetap bergantung pada ketersediaan angle kamera.
Kasus ini membuktikan bahwa ketiadaan bukti di beberapa angle tidak berarti pelanggaran tidak terjadi. Keputusan akhir wasit, setelah melihat bukti jelas, menjadi penentu bagi Inter untuk memaksa pertandingan ke babak perpanjangan waktu.
Inter Milan: Tim dengan Mental Pemenang
Kemenangan agregat 7-6 ini adalah bukti ketangguhan mental Inter. Mereka dua kali kehilangan keunggulan di leg pertama, lalu hampir tersingkir setelah Raphinha mencetak gol di menit ke-87 leg kedua. Namun, gol telat Acerbi di injury time dan strike Frattesi di babak perpanjangan waktu membawa mereka ke final.
Simone Inzaghi memuji timnya yang tak pernah menyerah. Kini, Inter siap menghadapi tantangan terbesar di final Liga Champions, membawa pelajaran berharga dari duel epik melawan Barcelona.
Hasil dan Jadwal Semifinal Liga Champions 2025
Leg 1
Rabu, 30 April 2025
Arsenal 0-1 PSG
Kamis, 1 Mei 2025
Barcelona 3-3 Inter Milan
Leg 2
Rabu, 7 Mei 2025
Inter Milan 4-3 Barcelona (Agg. 7-6)
Kamis, 8 Mei 2025
02:00 WIB PSG vs Arsenal
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 00:16
Jurgen Klopp Tak Menutup Pintu untuk Kembali Latih Liverpool
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 05:37
-
Liga Spanyol 21 Oktober 2025 05:35
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 05:32
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 04:29
-
Liga Spanyol 21 Oktober 2025 04:17
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 04:05
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...