Mengapa Ballon dOr 2025 Bisa Menjadi Milik Lamine Yamal

Mengapa Ballon dOr 2025 Bisa Menjadi Milik Lamine Yamal
Lamine Yamal (Barcelona) merayakan gol dalam laga sepak bola La Liga melawan Mallorca, Spanyol, 16 Agustus 2025 (c) AP Photo/Joan Mateu Parra

Bola.net - Persaingan Ballon d’Or 2025 tidak lagi berkutat pada nama Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Dominasi dua ikon besar itu sudah berakhir, membuka jalan bagi bintang generasi baru.

Dari sekian banyak kandidat, sorotan publik tertuju pada Lamine Yamal dan Ousmane Dembele. Keduanya tampil memikat sepanjang musim 2024/2025 bersama klub masing-masing.

Meski Dembele membawa PSG meraih treble, banyak analis menilai Yamal lebih layak. Konsistensi dan pengaruhnya di Barcelona membuatnya unggul dalam perdebatan.

Bahkan sejumlah pakar sepak bola menyebut pemain berusia 18 tahun itu sebagai wajah masa depan. Ia dianggap simbol kebangkitan generasi baru sepak bola dunia.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 3 halaman

Musim Spektakuler Wonderkid Barcelona

Musim Spektakuler Wonderkid Barcelona

Selebrasi Lamine Yamal di laga Rayo Vallecano vs Barcelona di Vallecas, Minggu (01/09/2025). (c) AP Photo/Manu Fernandez

Yamal sudah jadi fenomena meski usianya masih 18 tahun. Dalam semusim, ia membukukan 21 gol dan 22 assist di berbagai ajang.

Kontribusinya sangat vital bagi Barcelona dalam meraih tiga gelar domestik: La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol. Hampir di setiap laga, ia selalu jadi pembeda.

Di Liga Champions, Yamal tetap bersinar meski timnya gugur di semifinal melawan Inter Milan. Gayanya kerap membuat orang membandingkannya dengan Messi hingga Ronaldinho.

Pertandingan Selanjutnya
La Liga La Liga | 26 September 2025
Oviedo Oviedo
02:30 WIB
Barcelona Barcelona
2 dari 3 halaman

Simbol Kebangkitan Blaugrana

Simbol Kebangkitan Blaugrana

Selebrasi gol Lamine Yamal pada laga pramusim antara Barcelona vs Como 1907 (c) Dok. @FCBarcelona

Jika Yamal meraih Ballon d’Or, itu bukan sekadar penghargaan individu. Penghargaan itu juga mencerminkan kebangkitan Barcelona pasca era Messi.

Dalam skuad yang diisi Pedri, Gavi, Raphinha, dan Jules Kounde, Yamal tampil sebagai pemimpin lini serang. Hansi Flick pun mempercayainya sebagai poros utama permainan.

Sementara Dembele bersinar di Paris, Yamal menunjukkan konsistensi luar biasa di tengah proses transisi besar di Barcelona. Faktor ini membuatnya semakin istimewa.

3 dari 3 halaman

Generasi Baru Sepak Bola Dunia

Generasi Baru Sepak Bola Dunia

Pelatih Barcelona, Hansi Flick berbicara dengan Lamine Yamal saat melawan Mallorca di laga Liga Spanyol 2025-2026. (c) AP Photo/Joan Mateu Parra

Jika trofi Ballon d’Or 2025 jatuh ke tangan Yamal, itu akan jadi penanda era baru. Ia sudah terbukti mampu memimpin tim di panggung tertinggi.

Kematangan mental, kreativitas, dan keterampilan individunya menjadikannya sosok langka. Yamal bisa dianggap penerus estafet setelah masa kejayaan Messi dan Ronaldo.

Namun, bahkan jika gagal tahun ini, masa depannya sudah jelas. Ia diprediksi akan menjadi kandidat utama Ballon d’Or untuk tahun-tahun mendatang.